Top Social

Resep Ayam Bakar Taliwang dan Sambal Favorit

Senin, 22 Maret 2021

Siapa di sini yang suka menikmati ayam bakar? Nah,bagi teman-teman sekalian yang suka makan ayam bakar, boleh nih dicoba memasak varian ayam bakar taliwang . Menu ini dijamin enak dan bikin nafsu makan bertambah loh.

                                               


             

                Ayam bakar taliwang adalah makanan khas Lombok (Mataram). Pertama kali mencicipi ayam taliwang saat aku berkesempatan mengunjungi Lombok di tahun 2014. Dan ternyata, rasa ayam taliwang itu memang ngangenin hingga saat ini, rasanya khas, bumbunya menurutku sangat pas, apalagi bagi para penyuka pedas seperti aku.

Baca juga Amazing Lombok 

                Dari pengalamanku yang seringkali mencoba beragam resep masakan, menurutku ciri khas masakan Lombok itu, untuk bumbu dasarnya tidak berbeda jauh dengan bumbu dasar masakan-masakan dari Bali. Masakan khas Lombok seringkali menggunakan kencur, cabe, kemiri, kunyit, terasi, bawang merah, bawang putih di hampir setiap bumbu masakannya. Sebut saja dalam memasak ayam bakar taliwang, sate lilit, serta ayam suwir Lombok untuk pelengkap nasi puyung. Nah, bumbu dasar tersebut juga banyak digunakan di beberapa masakan Bali, seperti saat memasak ayam betutu, ayam suwir bumbu bali, sate lilit khas Bali dan lawar khas Bali.

                Ciri khas penggunaan bumbu seperti kencur, terasi, kemiri,  kunyit dan bumbu lainnya dalam masakan khas Bali dikenal dengan istilah Base Genep (dalam bahasa Bali, base berarti bumbu). Base Genep menggunakan setidaknya minimal 15 bumbu yang memuat unsur darat dan laut di dalamnya, hal inilah kemudian yang membuat masakan Bali memiliki cita rasa yang khas. Adapun unsur darat berasal dari rempah-rempah yang tumbuh di darat, sementara unsur laut berasal dari garam dan terasi.

                                                            

Sumber gambar :kintamani.id

Baca juga Bumbu Base Genep

                 Bumbu Base Genep khas Bali


         Bagi penyuka masakan dengan bumbu rempah yang kuat, rasa dan aroma yang segar serta cita rasa pedas, sangatlah cocok untuk menyukai masakan-masakan khas daerah Lombok dan Bali. Nah, tentunya, masakan-masakan khas tersebut dapat kita masak sendiri di rumah.

       Percaya atau tidak saat memasak masakan khas Lombok atau Bali, saat sedang menumis bumbunya, secara pribadi aku memiliki satu kesenangan tersendiri di dalam hati yakni saat menghirup aroma masakannya, karena tercium amat harum dan menggoda.

         Nah, berikut aku bagikan resep ayam bakar taliwang yang sangat lezat. Resep ini adalah hasil kreasi resep yang resep aslinya aku dapatkan dari fanspage facebook @resep istimewa (recipe by @siska_dewi_lestari). Dijamin enak dan wajib dicoba.

           

               Ayam Bakar Taliwang :

           Bahan :

           6-7 potongan ayam ukuran sedang (saya gunakan paha atas) (bisa ayam potong atau              ayam kampung).

          Bumbu halus :

          6 siung bawang merah dan 2 siung bawang putih

6 buah cabe merah keriting

2 buah cabe rawit hijau (bisa ditambahkan jadi 5 buah jika suka pedas).

1 buah kemiri

1 sachet terasi (me : terasi abc)

3 cm kencur

Secukupnya minyak goreng untuk menumis

400 ml santan dari ¼ kelapa

2 sdm gula merah (gula jawa)

1 lembar daun salam

½ sdt garam

2 sdt kaldu jamur (kaldu bubuk)

2 sdt kecap manis

Secukupnya kecap manis saat memanggang ayam.


Cara Membuat :

Cuci bersih ayam,

Tumis seluruh bumbu halus hingga wangi.

Masukkan garam dan kaldu bubuk, aduk rata.

Masukkan santan, aduk hingga mendidih. Masukkan gula merah dan juga kecap.

Terakhir masukkan ayam, masak hingga air set.

Panggang ayam menggunakan Teflon atau Teflon grill (khusus panggangan) atau bisa juga dipanggang di alat pemanggang menggunakan bara.

Oles-oleskan sisa bumbu ungkepan ayam tadi saat memanggang. Balik ayam,beri sedikit kecap. Kemudian balik kembali, oleskan sisa bumbu taliwang. Siap disajikan.



         Nah, ayam taliwang ini akan terasa lengkap jika disantap dengan menggunakan sambal. Berikut aku bagikan juga cara membuat sambal favorit aku (resep ini aku dapatkan dari Mbak Selvia Makarim di IG). Jenis sambal ini bisa dijadikan pendamping makan saat menikmati nasi dan lauk lainnya, dijamin nagih dan rasanya pas.

Berikut bahan dan cara membuat sambal favorit.


1 buah bawang merah

1 buah bawang putih

½ buah tomat merah

Cabe keriting+cabe rawit (sesuaikan dengan selera, kalau aku 5 cabe merah, cabe rawitnya sekitar 30)

1,5 sdm gula merah

½ sdt garam

Secukupnya kaldu bubuk.


Cara membuat

Goreng semua bahan, kecuali garam, gula merah, kaldu bubuk.

Uleg dengan menggunakan ulegan batu,kemudian masukkan garam, gulamerah dan kaldu bubuk, uleg lagi sampai rata, tes rasa.

Untuk membuat sambal ini wajib diuleg ya, jangan diblender, karena rasanya akan berbeda, lebih nikmat diuleg tangan. Nah selamat mencoba.

 

Oke teman-teman sekalian, demikian resep ayam bakar taliwang dan sambal favorit dari aku. Silahkan dicoba ya. Yuk masak.

 

6 Tempat Penting di Sekitaran Palmerah Jakarta Barat

Senin, 15 Maret 2021

            Dulu, waktu masih kuliah pasca di Yogya, aku pernah nyeletuk ke teman, “kamu nanti kalo udah lulus kuliah mau tinggal di mana rencana?.” Temanku menjawab kalau dia bakalan pulang ke Mataram dan bisa jadi bakalan jadi dosen di sana. Nah kalau aku malah jawab gini pas ditanya balik, “aku sih pengen jadi menteri, cara paling tepat untuk bisa gapai itu, ya minimal tinggal di Jakarta, hehe,” jawabku ngasal (tapi dalam hati, memang pengen jadi menteri gitu, walau mungkin bakalan diketawain orang cita-citaku ini, tapi kan ya, who knows, beberapa tahun kemudian? Aamiin. Dan ternyata setelah melewati 3 tahun pascaobrolan kami tadi, aku benar-benar tinggal di Jakarta, karena diboyong suami tinggal di sini.


Ondel-Ondel (sumber gambar, kompasiana.com)


            Nah, jadi gini loh teman-teman, aku itu sudah cukup malang melintang tinggal di Jakarta selama kurang lebih tiga tahun, tepatnya di Jakarta Barat, lebih tepatnya lagi di kawasan Palmerah. Awal-awal pindah ke sini tuh, aku resign dari kerjaanku di Bengkulu sebelumnya yang adalah seorang pengajar di beberapa perguruan tinggi. Semenjak pindah ke sini, aku sama sekali belum ngajar  tatap muka lagi, kecuali ngajar online di Universitas Terbuka, kangen juga sih sebenanrnya pengen ngajar lagi (eh kok malah curhat).

            Awal aku tinggal di sini tuh, aku masih suka bingung gitu dengan daerah sekitar. Nah apalagi kan aku nggak punya teman sama sekali tuh pascapindah ke sini, jadinya hidup serasa hampa dan sungguh sedih, karena suami pergi kerja pagi hari dan baru selesai kerja ketika sudah jam 9 malam, bahkan bisa jadi lebih lama dari itu.

            Tapi, alhamdulillah juga karena semakin hari, aku jadi terbiasa juga dengan ‘kesendirianku’ di kota ini. Memang sih ada satu komunitas yang aku ikuti setiap satu minggu sekali di sini, yang membuatku akhirnya mengenal beberapa orang teman (jadi kan bisa sekedar kepo-kepo gitu kan ya tentang beli baju bayi yang murah dimana? Beli sayur yang lengkap di mana? *emakemakmodeon*.

            Di kawasan Palmerah ini ternyata terdapat beberapa tempat penting dan cukup terkenaldi Indonesia. Jadi bisa jadi pilihan juga untuk teman-teman sekalian yang nanti ada rencanamau stay di daerah mana kalau suatu waktu mau pindah ke Jakarta, khususnya Jakarta Barat. Nah, walaupun kawasan ini termasuk kawasan padat penduduk, tetapi menurutku cukup worth it lah untuk dijadikan kawasan tempat tinggal. Berikut adalah 6 tempat penting yang ada di kawasan Palmerah.


1.    Kampus Bina Nusantara

Nah, pasti tahu dong ya sama nama BINUS? Ada yang masih belum kenal dengan nama salah satu Universitas Swasta Terbaik di Indonesia ini? Kalau belum tahu, yuk sini kenalan. Nah Binus University awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal  21 Oktober  1974 dengan nama Modern Computer Course.  Kemudian lambat laun berkembang menjadi AMIK (Akademi Manajemen Informatika dan Komputer)Bina Nusantara, kemudian brkembang pesat hingga akhirnya pada tanggal 8 Agustus 1996 Binus University berdiri secara sah dan diakui pemerintah. 

                                                        

Kampus Binus Anggrek (Sumber Gambar, binus.ac.id)

Kalau kalian akan berkunjung ke sekitaran Palmerah ataupun nantinya akan menetap di sekitaran sini, kalian akan bertemu dengan tiga kampus Binus sekaligus (yakni Kampus Binus Syahdan, Binus Kijang dan juga Binus Anggrek).  Untuk kampus Binus Syahdan dan Binus Kijang sendiri itu berada di dalam pemukiman padat penduduk. Sementara kampus Binus Anggrek berada di dekat kampus Binus Syahdan, hanya saja berada di pinggir jalan raya Kebon Jeruk. Untuk kampus yang paling mewah tampilannya ya Binus Anggrek,karena ketika masuk ke sana, seperti mall teman-teman,karena dilengkapi fasilitas escalator, Starbucks dan A&w).

 

 

2.     The Jakarta Post

Nah kalau TheJakartaPost sudah pada tahu juga kan? Ya pasti tahu dong ya, itu loh salah satu surat kabar harian berbahasa Inggris yang terbit di Indonesia. The Jakarta Post bermula dari gabungan 4 media di bawah  arahan Menteri Penerangan Ali Moertopo dan Politikus Jusuf Wanandi. Setelah pertama diterbitkan pada tanggal 25 April 1983, The Jakarta Post pada tahun 1994 berhasil menjadi surat kabar pertama di Indonesia yang berhasil go international. Nah, kantor media The Jakarta Post ini terletak di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat. Saat ini, The Jakarta Post masih eksis untuk terbit cetak, walau juga hadir dalam platform digital.

 

3.     Kompas Gramedia

Bagi kalian para pecinta buku, pasti nggak asing kan ya dengan Kompas Gramedia? Nah gedung pusat Kompas Gramedia ini berada di Jalan Palmerah, bersebelahan dengan pasar Palmerah dan Gedung The Jakarta Post. Di depan Gedung ini juga tersedia toko buku gramedia yang menjual buku-buku terbitan gramedia. Jika ada promo sale biasanya akan bertaburan diskon buku besar-besaran di toko buku ini. Perlu diketahui juga teman-teman, bahwa mendiang Jakoeb Oetama (pendiri Kompas Gramedia) pada saat wafat  tanggal 9 September 2020 lalu, sebelum dimakamkan, disemayamkan terlebih dahulu di Gedung Kompas Gramedia yang berada di Jalan Palmerah ini.


Baca juga Soes enak yang ada di Jakarta 


4.     Plaza Slipi Jaya

Tempat ini berada di sekitaran daerah Slipi, namun masih berada di kawasan Kecamatan Palmerah. Hanya sekitar 10 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor dari kawasan kampus Binus Kijang Palmerah, kita sudah bisa mengunjungi salah satu mall yang ada di daerah ini. Memang sih, mall ini tidak sebesar mal-mall lainnya yang ada di Jakarta Barat, seperti Central Park, Mall Taman Anggrek atau Mall Citraland, tetapi cukuplah Plaza Slipi Jaya ini digunakan untuk sekedar nongki-nongki cantik ataupun sekedar cuci mata. Ada beberapa gerai yang cukup banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar Palmerah ketika pergi ke Plaza Slipi Jaya, yakni Giant, Pizza Hut, Dunkin Donuts, Solaria, Optik Melawai, Mr.DIY, Miniso, Panties pizza, Bata, dan masih banyak lagi.

 

5.     Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Kita

                                        

RSAB Harapan Kita (sumber gambar, konsula.com)

Nah Rumah Sakit ini sering juga disebut Rumah Sakit Harkit. Rumah Sakit ini dikenal sebagai Rumah Sakit terbaik di Indonesia sebagai pusat kesehatan Ibu dan Anak. Seiring dengan perkembangannya, untuk saat ini telah dibuka juga beberapa poli spesialis lainnya,seperti poli penyakit dalam, poli bedah umum, poli orthopedi dan masih banyak lagi poli spesialis lainnya. Banyak sekali pasien-pasien dari daerah-daerah di Indonesia, khususnya pasien anak yang memiliki permasalahan penyakit serius yang kemudian dirujuk ke rumah sakit ini. Rumah Sakit ini didirikan oleh Yayasan Harapan Kita pada tanggal 22 Desember 1979 dengan nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita. Awalnya rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta, namun pada tahun 1998, secara resmi Rumah Sakit ini secara resmi diserahkan ke Pemerintah.

Rumah Sakit ini beralamat di Jalan Letjen S.Parman Kav.87, Slipi, Palmerah Jakarta Barat (berseberangan dengan Plaza Slipi Jaya).

 

6.     Rumah Sakit Pusat Kanker Dharmais.

Jujur saja, waktu aku pertama kali tahu kalau Rumah Sakit Pusat Kanker itu dekat berada di daerah Palmerah, aku sempat bergidik merinding. Saat itu, aku tak sengaja melewati Rumah Sakit tersebut karena usai melakukan pemeriksaan rutin kehamilan di RSAB Harapan Kita. Ternyata kedua Rumah Sakit ini bersebalahan. Tentunya aku bergidik ngeri melihat papan Rumah Sakit tersebut, karena mengingat betapa ganasnya penyakit tersebut ketika telah menimpa seseorang. Semoga kita semua dijauhkan dari penyakit ini ya teman-teman, aamiin.

Rumah Sakit Dharmais merupakan Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional di Indonesia yang berdiri sejak 30 Oktober 1993. Adapun pembangunan awal Rumah Sakit ini sudah sejak tahun 1988,yang mana ide pertama berasal dari Presiden Soeharto, dengan maksud mendirikan pusat kanker terpadu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, berawal pada tahun 1988, Prof. Dr.dr. Arry Haryanto beserta tim dari Fakultas Kedokteran UI dan tim kesehatan mulai merancang RS khusus Kanker di Indonesia dan akhirnya resmi berdiri 5 tahun kemudian.

 

  Nah, gimana nih menurut teman-teman sekalian? Strategis banget kan kawasan Palmerah ini?. Selain 6 tempat tadi, ada juga Pasar Tanah Abang yang dekat dengan kawasan ini. Jika tidak macet, dengan menggunakan kendaraan bermotor, kita sudah bisa tiba di Pasar Tanah Abang (yang berlokasi di Jakarta Pusat) hanya dengan waktu 10 menit saja. Kalian pasti tahu kan dengan wilayah Pasar Tanah Abang? Siapa sih yang tak kenal dengan Pusat Grosir Tekstil terbesar di Asia Tenggara ini (Surga Belanjanya Ciwi-Ciwi nih, hehe).

 Oke baiklah teman-teman, setelah tahu beberapa tempat penting yang ada di sekitaran sini, ada yang mau stay  di Palmerah juga kah?.

 

 

 

 

 

 

Sumber Tulisan

Web.binus.edu

m.merdeka.com/profilthejakartapost

megapolitan.kompas.com/jacoebutamawafat…

www.rsabhk.co.id

www.dharmais.co.id