Top Social

Tampilkan postingan dengan label bloggerbengkulu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bloggerbengkulu. Tampilkan semua postingan

6 Tempat Penting di Sekitaran Palmerah Jakarta Barat

Senin, 15 Maret 2021

            Dulu, waktu masih kuliah pasca di Yogya, aku pernah nyeletuk ke teman, “kamu nanti kalo udah lulus kuliah mau tinggal di mana rencana?.” Temanku menjawab kalau dia bakalan pulang ke Mataram dan bisa jadi bakalan jadi dosen di sana. Nah kalau aku malah jawab gini pas ditanya balik, “aku sih pengen jadi menteri, cara paling tepat untuk bisa gapai itu, ya minimal tinggal di Jakarta, hehe,” jawabku ngasal (tapi dalam hati, memang pengen jadi menteri gitu, walau mungkin bakalan diketawain orang cita-citaku ini, tapi kan ya, who knows, beberapa tahun kemudian? Aamiin. Dan ternyata setelah melewati 3 tahun pascaobrolan kami tadi, aku benar-benar tinggal di Jakarta, karena diboyong suami tinggal di sini.


Ondel-Ondel (sumber gambar, kompasiana.com)


            Nah, jadi gini loh teman-teman, aku itu sudah cukup malang melintang tinggal di Jakarta selama kurang lebih tiga tahun, tepatnya di Jakarta Barat, lebih tepatnya lagi di kawasan Palmerah. Awal-awal pindah ke sini tuh, aku resign dari kerjaanku di Bengkulu sebelumnya yang adalah seorang pengajar di beberapa perguruan tinggi. Semenjak pindah ke sini, aku sama sekali belum ngajar  tatap muka lagi, kecuali ngajar online di Universitas Terbuka, kangen juga sih sebenanrnya pengen ngajar lagi (eh kok malah curhat).

            Awal aku tinggal di sini tuh, aku masih suka bingung gitu dengan daerah sekitar. Nah apalagi kan aku nggak punya teman sama sekali tuh pascapindah ke sini, jadinya hidup serasa hampa dan sungguh sedih, karena suami pergi kerja pagi hari dan baru selesai kerja ketika sudah jam 9 malam, bahkan bisa jadi lebih lama dari itu.

            Tapi, alhamdulillah juga karena semakin hari, aku jadi terbiasa juga dengan ‘kesendirianku’ di kota ini. Memang sih ada satu komunitas yang aku ikuti setiap satu minggu sekali di sini, yang membuatku akhirnya mengenal beberapa orang teman (jadi kan bisa sekedar kepo-kepo gitu kan ya tentang beli baju bayi yang murah dimana? Beli sayur yang lengkap di mana? *emakemakmodeon*.

            Di kawasan Palmerah ini ternyata terdapat beberapa tempat penting dan cukup terkenaldi Indonesia. Jadi bisa jadi pilihan juga untuk teman-teman sekalian yang nanti ada rencanamau stay di daerah mana kalau suatu waktu mau pindah ke Jakarta, khususnya Jakarta Barat. Nah, walaupun kawasan ini termasuk kawasan padat penduduk, tetapi menurutku cukup worth it lah untuk dijadikan kawasan tempat tinggal. Berikut adalah 6 tempat penting yang ada di kawasan Palmerah.


1.    Kampus Bina Nusantara

Nah, pasti tahu dong ya sama nama BINUS? Ada yang masih belum kenal dengan nama salah satu Universitas Swasta Terbaik di Indonesia ini? Kalau belum tahu, yuk sini kenalan. Nah Binus University awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal  21 Oktober  1974 dengan nama Modern Computer Course.  Kemudian lambat laun berkembang menjadi AMIK (Akademi Manajemen Informatika dan Komputer)Bina Nusantara, kemudian brkembang pesat hingga akhirnya pada tanggal 8 Agustus 1996 Binus University berdiri secara sah dan diakui pemerintah. 

                                                        

Kampus Binus Anggrek (Sumber Gambar, binus.ac.id)

Kalau kalian akan berkunjung ke sekitaran Palmerah ataupun nantinya akan menetap di sekitaran sini, kalian akan bertemu dengan tiga kampus Binus sekaligus (yakni Kampus Binus Syahdan, Binus Kijang dan juga Binus Anggrek).  Untuk kampus Binus Syahdan dan Binus Kijang sendiri itu berada di dalam pemukiman padat penduduk. Sementara kampus Binus Anggrek berada di dekat kampus Binus Syahdan, hanya saja berada di pinggir jalan raya Kebon Jeruk. Untuk kampus yang paling mewah tampilannya ya Binus Anggrek,karena ketika masuk ke sana, seperti mall teman-teman,karena dilengkapi fasilitas escalator, Starbucks dan A&w).

 

 

2.     The Jakarta Post

Nah kalau TheJakartaPost sudah pada tahu juga kan? Ya pasti tahu dong ya, itu loh salah satu surat kabar harian berbahasa Inggris yang terbit di Indonesia. The Jakarta Post bermula dari gabungan 4 media di bawah  arahan Menteri Penerangan Ali Moertopo dan Politikus Jusuf Wanandi. Setelah pertama diterbitkan pada tanggal 25 April 1983, The Jakarta Post pada tahun 1994 berhasil menjadi surat kabar pertama di Indonesia yang berhasil go international. Nah, kantor media The Jakarta Post ini terletak di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat. Saat ini, The Jakarta Post masih eksis untuk terbit cetak, walau juga hadir dalam platform digital.

 

3.     Kompas Gramedia

Bagi kalian para pecinta buku, pasti nggak asing kan ya dengan Kompas Gramedia? Nah gedung pusat Kompas Gramedia ini berada di Jalan Palmerah, bersebelahan dengan pasar Palmerah dan Gedung The Jakarta Post. Di depan Gedung ini juga tersedia toko buku gramedia yang menjual buku-buku terbitan gramedia. Jika ada promo sale biasanya akan bertaburan diskon buku besar-besaran di toko buku ini. Perlu diketahui juga teman-teman, bahwa mendiang Jakoeb Oetama (pendiri Kompas Gramedia) pada saat wafat  tanggal 9 September 2020 lalu, sebelum dimakamkan, disemayamkan terlebih dahulu di Gedung Kompas Gramedia yang berada di Jalan Palmerah ini.


Baca juga Soes enak yang ada di Jakarta 


4.     Plaza Slipi Jaya

Tempat ini berada di sekitaran daerah Slipi, namun masih berada di kawasan Kecamatan Palmerah. Hanya sekitar 10 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor dari kawasan kampus Binus Kijang Palmerah, kita sudah bisa mengunjungi salah satu mall yang ada di daerah ini. Memang sih, mall ini tidak sebesar mal-mall lainnya yang ada di Jakarta Barat, seperti Central Park, Mall Taman Anggrek atau Mall Citraland, tetapi cukuplah Plaza Slipi Jaya ini digunakan untuk sekedar nongki-nongki cantik ataupun sekedar cuci mata. Ada beberapa gerai yang cukup banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar Palmerah ketika pergi ke Plaza Slipi Jaya, yakni Giant, Pizza Hut, Dunkin Donuts, Solaria, Optik Melawai, Mr.DIY, Miniso, Panties pizza, Bata, dan masih banyak lagi.

 

5.     Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Kita

                                        

RSAB Harapan Kita (sumber gambar, konsula.com)

Nah Rumah Sakit ini sering juga disebut Rumah Sakit Harkit. Rumah Sakit ini dikenal sebagai Rumah Sakit terbaik di Indonesia sebagai pusat kesehatan Ibu dan Anak. Seiring dengan perkembangannya, untuk saat ini telah dibuka juga beberapa poli spesialis lainnya,seperti poli penyakit dalam, poli bedah umum, poli orthopedi dan masih banyak lagi poli spesialis lainnya. Banyak sekali pasien-pasien dari daerah-daerah di Indonesia, khususnya pasien anak yang memiliki permasalahan penyakit serius yang kemudian dirujuk ke rumah sakit ini. Rumah Sakit ini didirikan oleh Yayasan Harapan Kita pada tanggal 22 Desember 1979 dengan nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita. Awalnya rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta, namun pada tahun 1998, secara resmi Rumah Sakit ini secara resmi diserahkan ke Pemerintah.

Rumah Sakit ini beralamat di Jalan Letjen S.Parman Kav.87, Slipi, Palmerah Jakarta Barat (berseberangan dengan Plaza Slipi Jaya).

 

6.     Rumah Sakit Pusat Kanker Dharmais.

Jujur saja, waktu aku pertama kali tahu kalau Rumah Sakit Pusat Kanker itu dekat berada di daerah Palmerah, aku sempat bergidik merinding. Saat itu, aku tak sengaja melewati Rumah Sakit tersebut karena usai melakukan pemeriksaan rutin kehamilan di RSAB Harapan Kita. Ternyata kedua Rumah Sakit ini bersebalahan. Tentunya aku bergidik ngeri melihat papan Rumah Sakit tersebut, karena mengingat betapa ganasnya penyakit tersebut ketika telah menimpa seseorang. Semoga kita semua dijauhkan dari penyakit ini ya teman-teman, aamiin.

Rumah Sakit Dharmais merupakan Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional di Indonesia yang berdiri sejak 30 Oktober 1993. Adapun pembangunan awal Rumah Sakit ini sudah sejak tahun 1988,yang mana ide pertama berasal dari Presiden Soeharto, dengan maksud mendirikan pusat kanker terpadu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, berawal pada tahun 1988, Prof. Dr.dr. Arry Haryanto beserta tim dari Fakultas Kedokteran UI dan tim kesehatan mulai merancang RS khusus Kanker di Indonesia dan akhirnya resmi berdiri 5 tahun kemudian.

 

  Nah, gimana nih menurut teman-teman sekalian? Strategis banget kan kawasan Palmerah ini?. Selain 6 tempat tadi, ada juga Pasar Tanah Abang yang dekat dengan kawasan ini. Jika tidak macet, dengan menggunakan kendaraan bermotor, kita sudah bisa tiba di Pasar Tanah Abang (yang berlokasi di Jakarta Pusat) hanya dengan waktu 10 menit saja. Kalian pasti tahu kan dengan wilayah Pasar Tanah Abang? Siapa sih yang tak kenal dengan Pusat Grosir Tekstil terbesar di Asia Tenggara ini (Surga Belanjanya Ciwi-Ciwi nih, hehe).

 Oke baiklah teman-teman, setelah tahu beberapa tempat penting yang ada di sekitaran sini, ada yang mau stay  di Palmerah juga kah?.

 

 

 

 

 

 

Sumber Tulisan

Web.binus.edu

m.merdeka.com/profilthejakartapost

megapolitan.kompas.com/jacoebutamawafat…

www.rsabhk.co.id

www.dharmais.co.id


Cooking For Healing

Senin, 22 Februari 2021

             Sebagian dari kita pasti pernah merasa jenuh dan bosan atas aktivitas yang dijalani. Terlebih saat ini, kita semua sedang dalam satu ujian yang sama yakni dalam masa pandemi covid19  yang membuat beberapa aktivitas kita menjadi terbatas dan terasa monoton. Yang seharusnya kita bisa bebas berkunjung ke tempat wisata saat weekend atau hari libur panjang, untuk saat ini sepertinya lebih baik kita berpikir berulang kali untuk melakukannya.


Lonjakan kasus covid 19 semakin tinggi, sementara tidak sedikit juga masyarakat yang abai akan protokol kesehatan. Belum lagi biaya test antigen yang tinggi ketika ingin berkunjung ke luar kota, membuat kita juga berpikir untuk lebih menghemat budget dibandingkan harus mengikuti keinginan untuk berlibur.


            Suka tidak suka, mau tak mau saat ini kita sudah hampir satu tahun hidup berdampingan dengan virus corona. Awal kedatangan virus ini tentu saja membuat ku juga cukup stres, karena suami melarang untuk pergi ke luar rumah, bahkan untuk membeli sayur saja kami membelinya secara online. Sempat waktu itu aku menangis tengah malam karena membayangkan hari-hariku yang sangat membosankan berada di rumah. Namun, seiring berjalannya waktu, kami pun memberanikan diri untuk keluar rumah, dengan menggunakan protokol kesehatan tentunya. Kesehatan pun sangat kami jaga, pokoknya kalau bisa jangan sampai sakit. Jika sudah mulai timbul gejala tak sehat, semisal flu atau demam, maka kami prioritaskan untuk istirahat total. Aku dan suami pun rutin mengkonsumsi habbattussauda dan madu setiap hari untuk menjaga imun tubuh kami dan alhamdulillah menurutku kedua obat herbal ini amat nyata khasiatnya.


                                


            Sebelumnya, aku sering sekali flu berat minimal satu bulan sekali, tetapi semenjak rutin mengkonsumsi dua obat herbal tersebut, penyakit flu yang menimpa ku sudah jarang bahkan nyaris tak pernah kambuh. Selain itu kami sekeluarga juga berusaha meluangkan waktu minimal satu kali seminggu untuk berolahraga berjalan kaki sekitar 1 jam saat pagi atau sore hari di sekitaran komplek rumah.


            Selain menjaga kesehatan fisik, tentunya sangat penting juga menjaga kesehatan rohani. Sangatlah wajar ketika kita merasa jenuh saat ini. Biasanya saat sudah tak tahu lagi harus bagaimana, aku biasanya suka mendengarkan ceramah via youtube, biasanya aku akan mencari keyword sesuai dengan suasana hati yang sedang kualami, misalnya ‘ketika sedang bersedih’ atau ‘tips agar bersabar’ atau misalnya ‘mengapa aku diuji’.


Saat ini aku sangat suka mendengar ceramah yang disampaikan oleh Ustad Dr.Syafiq Riza Basalamah, karena menurutku penyampaian ceramah oleh beliau amat enak didengar dan hal-hal yang disampaikan sesuai dengan sunnah dan syariat. Biasanya setelah mendengarkan ceramah beliau, serasa ada lecutan rasa optimis dan ada rasa untuk segera introspeksi diri.

 

Cooking for Healing

            Terkadang kita sudah berusaha untuk semaksimal mungkin bersabar dan kuat menjalani hari-hari. Bahkan berusaha untuk meningkatkan ibadah dan mendengarkan ceramah agar hati tak cepat ‘berkerut’. Namun apa daya, terkadang air mata menetes jua, entah apa sebabnya, kita pun tak bisa mengetahui. Namun jika ditanya jujur, penyebabnya adalah jenuh, ingin kembali seperti dulu lagi, ingin hidup normal kembali. Namun tentunya hal ini tak mungkin untuk digapai dalam waktu dekat, butuh waktu yang panjang tentunya.


            Tentu tak mungkin juga kalau kita terus terhanyut dalam rasa sedih. Biasanya kalau hati sudah mulai tak karuan, aku akan mencoba untuk memasak menu-menu baru yang belum pernah aku masak sebelumnya. Mulai dari membeli bahan dan memilih bahan aku lakukan sendiri. Biasanya aku berbelanja seminggu sekali ke pasar tradisional, nah berbelanja bahan makanan pun sebenarnya menjadi hiburan tersendiri loh bagi ku pribadi. Untuk bahan-bahan yang dikira tak ada di pasar tradisional, biasanya aku akan membelinya di minimarket dekat rumah.


            Untuk resep masakan yang aku masak, biasanya aku ambil resepnya dari food influencer yang ada di instagram. Aku punya salah satu foodinfluencer favorit yang ada di Instagram. Menurutku menu yang dimasak luar biasa, namun bahan dan caranya gampang, jadi seperti easy cooking gitu. Selain itu, Mbak yang satu ini menurutku kocak abis, kadang suka ketawa gitu kalau lagi baca caption atau story yang diupload di IG.


           Adalah Mbak Andini Putri Pribadini a.k.a @andinskitchen yang notabene sekarang stay di Bekasi, setelah sebelumnya ia stay di Palopo (Sulawesi Selatan), yang resep-resepnya suka aku recook dan aku stalking (ups!, hehe), karena berisi ide-ide masak yang menurutku easy cooking tapi hasilnya maksimal.

           

            Nah berikut adalah hasil recook resep dari Mbak Andin, yang sudah aku praktekkan dan rasanya menurutku endeuus banget dan cara masaknya gampang.

 

CORNDOG HANJIPYEONG




            Nah buat para pecinta drakor, pasti tahulah ya,sama Oppa Hanjipyeong yang ada di start up? Pasti tahu lah,masa iya nggak, wkwk. Nah Oppa satu ini kan suka banget makan corndog tuh, nah cemilan ini nih ternyata gak sulit loh bikinnnya. Menurutku setelah selesai recook emang enak banget ini makannnya, apalagi pas lagi hangat-hangat gitu, jadi mozarelanya melar-melar gitu pas digigit. Berikut resep dan cara buatnya yah, dengan resep yang sedikit aku modifikasi (recook by Andinskitchen)

 

Bahan Tepung Basah :

180 ml susu UHT cair

1 butir telur

150 gram terigu

2 sdm gula pasir

½ sdt garam halus

2 sdt baking powder

(semua bahan dicampur rata menggunakan whisker/sendok, diamkan di dalam freezer selama 20 menit)

.

.

Bahan tepung kering :

Tepung terigu biasa secukupnya

Tepung Roti halus secukupnya

(masing-masing pisahkan dalam piring yang berbeda).

.

.

2 buah sosis ukuran besar dipotong tiga

6 potong keju mozzarella (dipotong sesuai panjang ukuran sosis).

6 tusuk sumpit bamboo.

.

.

Gula halus secukupnya untuk taburan.

Parsley kering untuk taburan

Saos sambal/ tomat dan Mayonaise untuk cocolan.

.

Cara membuat :

1 Tusuk sosis, kemudian mozzarella di bagian atas.

2. Gulingkan ke adonan tepung kering, adonan basah, terakhir tepung roti, ulangi dua kali ya, lalu rapikan seperti pentungan ayam.

3. Goreng di minyak yang sudah panas (minyaknya agak banyak agar terendam), kecilkan api agar tidak cepat gosong. Goreng sebentar saja.

4.     Angkat,tiriskan

5. Tata rapi di atas piring saji, taburkan sedikit gula halus dan parsley.

6. Cocol dengan saos sambal dan mayonnaise. Selamat mencoba.

 

Baca juga 

Resep Cumi Asam Manis ala Yue

Resep Bakso anti gagal


Nah untuk resep yang kedua yaitu,


 TAHU BAKSO LUNAK

(Untuk resepnya aku modif sedikit yah)



Bahan :

500 gram daging (sekitar 200 gram daging ayam+300 daging sapi yang ada sedikit lemaknya)

10 sdm tepung tapioka

2sdm bawang putih iris goreng

1 sdt garam

2 sdt kaldu jamur/kaldu bubuk

1,5 sdt gula pasir

2 butir telur

(semua bahan digiling halus dengan menggunakan chopper yah).

.

.

4 tahu cina putih (usahakan jangan yang asem yah), ptong bagi dua jadi segitiga,kerok tengahnya, sisa kerokan tahu masukkan ke adonan chopper tadi lalu aduk rata.

.

.

Bahan kuah :

2 batang daun bawang

1 batang seledri

2 sdt garam

2 sdt kaldu jamur/kaldu bubuk (Sesuai selera, kalau sukaasin tambahkan saja kira-kira)

Secukupnya merica bubuk

Kurang lebih 2 liter air.

.

.

Pelengkap :

Beberapa lembar Pokcoy, rebus sebentar, tiriskan.

Irisan daun bawang

SambelRawit (rawit+bawang putih,direbus lalu haluskan dengan blender, tumis dengan sedikit minyak hingga wangi, gunkan api kecil agar bau mesin blender hilang, kemudian masukkan secukupnya garamdan kaldu bubuk).

.

.

Cara membuat :

Masukkan daging giling ke tahu yang sudah dikerok sebelumnya,kemudian kukus.

Karena ada sisa adonan daging gilingnya, aku masukkan 1 buah tahu cina, lalu aku bulatkan seperti bakso,aku rebus sebentar lalu kukus hingga matang.

.

Didihkan air, masukkan 2 sdm bawang putih iris yang telah digoreng+2 batang bawang daun+seledri+kaldu jamur+merica bubuk+garam.Masak hingga mendidih.

.

Susun di mangkok, tahu bakso lunak, bakso lunak,kuah, pokcoy rebus.Siram dengan kuah yang sudah didihkan, tambahkan irisan daun bawang, tambahkan sambel rawit. Lezaat, pas banget dihidangkan waktu musim hujan seperti sekarang.

 

 

POKCOY SIRAM SAUS TIRAM

(Untuk resep sedikit aku modifikasi ya)



Bahan :

Sekitar 18 buah daun pokcoy berukuran sedang

3,5 sdm bawang putih yang diiris, lalu goreng hingga kering kecoklatan, kemudian cincang kasar.

.

Bahan saos tiram :

200 ml air

2 sdm kecap manis

1 sdm kecap asin

1 sdm saos tiram

¾ sdm minyak wijen

1 sdt gula pasir

1,5 sdt kaldu bubuk

½ sdt garam halus.

2 sdm maizena

(Letakkan seluruh bahan saos di atas panci aduk hingga rata, lalu masak hingga mendidih).

.

.

Cara membuat :

Rebus sebentar Pokcoy di air yang telah mendidih (Jangan terlalu lama, agar pokcoy masih berwarna hijau dan masih krenyes-krenyes saat dimakan)

Siram dengan saos tiram, kemudian tata bawang putih goreng cincang di tengahnya.

Ini rasanya enak banget segar. Mirip dengan masakan chinesse food gitu.Dijamin nagih. Yuk dicoba.

 

            Nah, sahabat sekalian, itu tadi 3 resep hasil recook aku dari resep Mbak Andin yang ada di Ig @Andinskitchen. Yakin deh sama aku,memasak itu healing banget loh buat kita-kita. Apalagi masakan yang kita buat hasilnya enak dan nagih, tambah senang deh rasanya. Tapi harus ingat juga ya, kalau masak itu bawaannya harus happy dan ikhlas loh, karena di balik masakan yang enak, biasanya ada dapur yang berantakan dan cucian piring yang menumpuk, hehe. Tapi toh gak masalah kan ya, selagi dikerjakan dengan happy, pasti dapur bakalan kinclong lagi dan tentunya hati ikutan happy karena ada makanan enak. So, tunggu apalagi, yuk masak.

 

 

                                   

 

 

Resep Bakso AntiGagaL

Kamis, 18 Juni 2020

Siapa di sini yang tidak kenal dengan bakso? Pasti pada kenal dong ya. Panganan favorit sejuta umat ini memang sudah sejak lama bikin saya jatuh hati. Sejak kecil aku sangat senang kalau diajak makan ke tempat warung bakso ataupun dibawakan bakso ke rumah. Bahkan tukang bakso keliling yang sering lewat di komplek rumah pun bisa jadi incaran saya hampir setiap hari.

Bakso HomeMade Ala Saya

Saking cintanya akan bakso, saya berupaya  mencari tahu bagaimana proses pembuatan bakso tersebut. Jujur saja, saya sudah seringkali praktik membuat bakso dan bukan hanya bakso sapi saja, tetapi juga aku pernah membuat bakso ayam, bakso ayam wortel, bakso udang goreng, hingga membuat bakso tempe. Namun, belum pernah saya membuat bakso yang tingkat kekenyalannya benar-benar pas, yakni tidak terlalu lembut dan tidak terlalu keras. Menurut saya bakso yang enak itu harus benar-benar kenyal dan pas rasanya, artinya tidak terlalu asin dan tentunya harus gurih.
Oleh karenanya, saya sampai membuat semacam riset untuk memastikan bagaimana membuat bakso yang benar-benar enak. Sempat saya membuat bakso mengikuti resep dan cara dari seorang cooking influencer di instagram, namun ternyata gagal. Bakso yang saya buat sama sekali tidak kenyal, tentunya kecewa, namun saya berjanji akan mencoba membuat lagi, dengan resep yang berbeda. Pada akhirnya saya seringkali menonton berbagai video youtube tentang trik dan cara membuat bakso agar bakso menjadi kenyal, terdapat beberapa tips yang hampir sama, yakni ketika memasak bakso, saat proses mencetak bakso itu, api kompor dimatikan, jangan terus dinyalakan, setelah selesai mencetak baru nyalakan api kompor dengan ukuran api cenderung kecil, setelah bakso mengapung angkat dan langsung rendam pada air es.

Bakso yang dihasilkan kenyal

Untuk trik tentunya saya sudah mendapatkan. Saya yakin trik membuat bakso ini pasti akan berhasil. Selama ini saya memasak bakso dengan cara api terus dinyalakan saat mencetak, dan ternyata cara itu salah, cara tersebut dapat merusak struktur bakso yang kemudian dapat menyebabkan bakso menjadi tidak kenyal.


Sumber gambar merahputih.com

                Sebagai langkah lanjutan, saya harus memiliki resep paten agar bakso saya rasanya pas, yakni tidak terlalu asin dan tentunya harus gurih. Saya pun mencoba salah satu resep dari cooking influencer yang ada di instagram yakni Mbk @dhilasina. Sebelumnya, aku seringkali memasak tongseng sapi ala mbk @dhilasina ini dan rasanya benar-benar nikmat. Suami saya saja sempat berulang kali minta dimasakkan tongseng sapi, karena memang rasanya yang nikmat dan segar.
                Hingga akhirnya. Pada hari Minggu kemarin, saya membuat bakso ayam dan tentunya berhasil. Karena sudah dua minggu menanti tukang sayur langganan menjual daging sapi, namun ternyata stoknya selalu kosong, akhirnya saya mencoba membuat bakso ayam dengan sedikit dicampur tetelan sapi. Berikut resep dan cara membuat bakso ala mbk@dhilasina;


Bahan :
500 gram daging sapi / ayam (kalau saya daging ayam yang dicamour sekitar 1 ons tetelan sapi yang diiris kecil)
2 putih telur dingin (yang sudah dimasukkan kulkas)
4 siung bawang putih haluskan
4 sendok makan bawang merah goreng
150 gram es batu
8 sdm tepung tapioca merk cap tani
3 sdt garam halus
1 sdt gula pasir
1 sdt kaldu sapi bubuk (kalau saya pakai royco)
1,5 the merica bubuk
1 sdt baking powder

Bahan kuah (Nah kalau kuah bakso ini hasil kreasi saya ya, dijamin mantul  )
+/- 1 L air
3 potong tulang iga sapi
Bumbu yang dihaluskan :
6 siung bawang putih
2 siung bawang merah
4 sdt garam halus
2 sdt kaldu jamur
1 sdt merica
3 butir kemiri
3 helai daun sop diikat

Pelengkap :
Irisan bawang goreng
Mie kuning dan mie bihun yang telah direndam dengan air hangat dan ditiriskan
Rebusan toge dan sawi hijau (jangan terlalu lama direbus)
Saos sambal
Kecap manis
Irisan daun bawang

Cara membuat :
1.      Untuk daging ayam, fillet sampai yakin tidak ada tulang. Iris kecil tetelan sapi.
2.   Masukkan ke dalam chopper (penggiling daging) ayam dan tetelan tadi beserta es batu lalu giling hingga benar-benar halus. Jika tidak muat seluruhnya, maka bisa dibagi dua agar tidak kepenuhan.
3.    Masukkan putih telur, haluskan kembali. Kemudian masukkan bumbu lainnya, jika telah tercampur rata, masukkan tapioka.
4.  Terakhir, aduk adonan agar tercampur rata namun jangan terlalu lama karena nanti bakso bisa mengeras jika terlalu lama diaduk menggunakan tangan.
5.  Didihkan air dalam panci. Setelah mendidih, matikan api kompor. Lalu cetak bakso dengan menggunakan tangan dan sendok (teknik cetak bakso bisa dilihat di beberapa chanel youtube)
6.      Setelah semua tercetak, nyalakan api dengan ukuran api cenderung kecil.
7.   Jika bakso telah mengapung tandanya telah matang. Angkat bakso lalu ceburkan ke dalam air es beberapa saat hingga bakso dingin. Dijamin bakso yang dihasilkan akan kenyal dan rasanya pas.

Membuat Kuah :
Didihkan air, lalu masukkan iga sapi. Setelah 15 menit, masukkan bumbu halus, terakhir masukkan daun seledri. Tes rasa.

Cara menghidangkan bakso
Masukkan mie dan bihun, tambahkan sayuran, bakso yang telah disiram kuah bakso (bakso jangan terlalu lama direndam dalam kuah bakso apalagi sampai dididihkan, karena dapat membuat struktur bakso menjadi tidak kenyal lagi), beri bawang goreng dan irisan daung bawang, saos sambal, sambal, kecap dan terakhir kuah bakso yang telah dipanaskan.
Bakso siap dinikmati.

Note: Membuat bakso sendiri dengan cara menggiling daging sendiri dijamin lebih higienis daripada digiling di pasar tradisional dan tentunya rasanya jadi lebih original.


Nikmatnya Kopi Arabika Gading Cempaka, Varian Kopi Premium dari Bengkulu

Minggu, 26 Januari 2020

Ada rasa bangga tersendiri, ketika menghirup secangkir kopi Arabika sore itu. Betapa tidak, kopi yang sedang diminum merupakan kopi asli dari daerah Bengkulu, kopi Gading Cempaka namanya.
            Menghirup aroma khas kopi Arabika, serasa menghirup aroma kebun kopi yang khas, yang tentunya seringkali tercium ketika pulang ke kampung halaman Bapak, yang berada di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Terbayang ketika kecil, seringkali diajak Bibi (Adik Kandung Bapak) bermain di kebun kopi saat liburan sekolah. Beronang (semacam tas anyam keranjang) yang mana talinya diletakkan di kepala tidak lupa dibawa. Beronang  itulah tempat meletakkan biji-biji kopi yang telah matang. Sungguh bahagia rasanya, bisa ikut memanen kopi yang telah matang. belum lagi udara kebun yang amat segar, sungguh membuat suasana menjadi sangat teduh, jauh dari polusi.

            Sudah hampir dua tahun ini saya berdomisili di DKI Jakarta, tepatnya di Jakarta Barat setelah sebelumnya berdomisili di Kota Bengkulu. Setelah menikah, saya mengikuti suami tinggal di kawasan sekitaran Palmerah Jakarta Barat. Dalam satu tahun bisa jadi saya pulang ke Bengkulu dua kali, ada saja urusan keluarga yang membuat saya harus pulang ke kampung halaman.
            Kebetulan salah satu teman dekat suami adalah pecinta kopi. Beliau lama tinggal di luar negeri karena menyelesaikan program master dan doktoral. Beliau lama tinggal di Cekoslovakia bersama istri dan satu orang anaknya. Kesemua dari mereka adalah pecinta kopi. Mengingat sahabat  Abang (panggilan saya pada suami) adalah pecinta kopi, maka saya bermaksud untuk mengenalkan kopi asli Bengkulu pada sahabat Abang tersebut. Kebetulan sekali, sebelumnya saya pernah dikenalkan dengan salah satu produk kopi Gading Cempaka dalam salah satu pelatihan blogger  yang diadakan Blogger Bengkulu, yakni kopi Robusta. Saat itu, saya secara beruntung mendapatkan produk tersebut gratis untuk kemudian direview. Dari packaging –nya saja sudah menarik, nah tentunya kualitas premium yang tertulis dalam bungkus kopi tersebut bukanlah main-main, karena ketika diseduh kopi robusta tersebut amatlah nikmat. Aromanya berbeda dengan kopi kebanyakan, sangat khas dan tidak memiliki ampas  saat diseduh.
            Aroma seduhan robusta yang amat khas tersebut, membuat saya kemudian penasaran untuk mencicipi varian lain dari produk kopi gading cempaka, yakni kopi Arabika. Dengan menggunakan fasilitas WA, saya pun memesan kopi tersebut untuk dijadikan oleh-oleh saat itu. Saya paham betul, pasti kopi Arabikanya tidak kalah nikmat. Saya saat itu, memesan beberapa bungkus kopi Arabika, satunya untuk saya seduh sendiri, beberapa lainnya untuk dibagikan pada sahabat abang tersebut. Dan ternyata memang benar, kopi Arabikanya sangat nikmat, saat itu udara Jakarta sedang dingin-dinginnya karena curah hujan yang cukup tinggi, sangat pas rasanya santai sore dengan menyeruput hangatnya kopi Arabika.

Sumber Gambar : www.kopigadingcempaka.com

            Sebagai pecinta kopi, sahabat Abang juga memberikan testimoni yang positif pada kopi Arabika Gading Cempaka. Bahkan beliau tertarik untuk suatu waktu mengunjungi Bengkulu untuk menikmati langsung kopi Bengkulu di daerah asalnya. Sungguh merupakan hal yang positif tentunya. Mengingat Bengkulu memang merupakan urutan ketiga provinsi penghasil kopi terbesar di Indonesia.
                                                                     *****
            Sebelum mengetahui lebih jauh tentang bagaimana kemudian secangkir kopi Arabika produksi Kopi Gading Cempaka dapat senikmat dan sekhas itu, maka ada baiknya juga diketahui tentang sejarah kopi kemudian hadir di Indonesia.
            Kopi bukanlah komoditi asli dari Indonesia. Ada sejarah panjang di balik hadirnya kopi di Indonesia. Bibit kopi pertama kali hadir di Indonesia dibawa oleh Gubernur Belanda di Malabar, India, yakni berjenis Arabika yang berasal dari Yaman. Bibit kopi tersebut dikirim kepada Gubernur Belanda di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1696. Tetapi sayangnya bibit kopi tersebut gagal tumbuh akibat terjadinya banjir di Batavia.
Sumber Gambar www.kopigadingcempaka.com

            Berselang beberapa masa, tepatnya pada tahun 1711, kopi berhasil dibudidayakan di Jawa hingga akhirnya mampu diekspor ke Eropa melalui perusahaan Belanda (VOC; Verininging Oogst Indies Company). Dalam kurun waktu 10 tahun, kopi di Batavia terus berkembang pesat dan berhasil mendatangkan keuntungan yang besar bagi Belanda.   Sukses di Batavia, Belanda kemudian meluaskan budidaya kopi ke seluruhan wilayah Indonesia, seperti di daerah Preanger (salah satu daerah di Jawa Barat), Sumatera Utara, Aceh, Bali, Sulawesi, hingga Papua.
Pascakemerdekaan tahun 1945, bekas-bekas perkebunan kopi milik Belanda kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah. Indonesia secara berdaulat memiliki kendali penuh untuk menghasilkan dan mengekspor kopi ke beberapa negara di dunia.

Filosofi nama Kopi Gading Cempaka
Berbicara tentang suatu produk, pasti ada filosofi di balik nama produk tersebut. Singkat cerita nama Gading Cempaka diambil dari nama Putri Bungsu Ratu Agung (Putri salah satu Raja Bengkulu) yang terkenal akan kecantikan dan kecerdasannya.
Putri Gading Cempaka dipercaya sebagai leluhur dari kerajaan-kerajaan yang sempat muncul pasca Kerajaan Sungai Serut 'hancur'. Sehingga Putri Gading Cempaka dipercaya sebagai sosok yang memiliki aura kedamaian, penuh kasih, dan bijaksana.

Sumber Gambar : www.kopigadingcempaka.com

Petani sekaligus 'toke' kopi di Desa Aur Gading (daerah penghasil Kopi ‘Gading Cempaka’, yang terletak di Kabupaten Bengkulu Utara) percaya, bahwa bahwa Putri Gading Cempaka adalah titisan 'malaikat' dan sumber kesuburan di tanah Aur Gading, kemudian dia mengembangkan usahanya dengan membuat kopi bubuk yang dijual pada para pedagang yang melintas di perkampungan menuju kota Curup (wilayah yang berjarah sekitar 2,5 jam dari Kota Bengkulu). Aur Gading dahulu kala merupakan jalur perdagangan alternatif menuju kota Curup.
        Bukan hanya dijual untuk pedagang yang melintas perkampungan saja, pada perkembangannya juga dijual di pasar-pasar rakyat. Bahkan penjajah Belanda yang hidup di sana menyukai racikan kopi bubuk karyanya. Berdasarkan penuturannya, kopi bubuk itu kemudian  diberi nama Kopi Gading Cempaka. Kopi yang membuat para penjajah ketagihan. Nikmatnya tergambar melalui kecantikan sosok putri bungsu titisan Majapahit anak dari Ratu Agung.
Pada saat masa kolonial, penjajah menyebut 'Kopi Gading Cempaka' sebagai kopi candu. Karena dengan meminum kopi ini dapat mematahkan halusinasi menjadi kegirangan dan sumber kekuatan serta kebahagiaan.
Bukan hanya penjajah, pedagang juga merasakan kecanduan pada kopi ini. Kopi hasil perkebunan rakyat Aur Gading. Dekatnya Aur Gading dan Curup melahirkan karakter kopi yang tidak jauh berbeda. Para 'toke' banyak yang datang dari Curup untuk membeli hasil pertanian tiap musim atau sebaliknya petani sendiri yang menjual ke daerah Curup.


Kopi Arabika Gading Cempaka, Salah Satu Produk Kopi Premium dari Bengkulu.
Berdasarkan cirinya kopi Arabika memiliki ciri khas tersendiri. Secara umum kopi arabika memiliki biji yang lebih besar, rasa yang lebih asam, serta warna seduhan yang tidak terlalu pekat. Kopi arabika lebih memiliki cita rasa yang unik dan cenderung lebih banyak diminati oleh pecinta kopi. Jenis kopi arabika juga biasanya dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan kopi robusta.

Kopi Arabika Gading Cempaka
Sumber Gambar : www.kopigadingcempaka.com

Kopi Arabika Gading Cempaka diproduksi oleh CV. Kemal Cempaka Mulia (KCM) di Kota Bengkulu dengan bahan kopi asli Aur Gading Bengkulu Utara (Single Original) dan Sindang Dataran Curup, Rejang Lebong, Bengkulu.    Kopi Gading Cempaka varian Arabika ini memang sangat nikmat. Kopinya tidak berampas seperti kopi kebanyakan, aromanya juga wangi, sulit sekali untuk melupakan kenikmatan kopi ini. Wajar saja jika kopi ini amat nikmat, hal ini dikarenakan proses produksi yang amat panjang dan dilakukan dengan amat profesional. Adapun proses produksi dari kopi ini yaitu :
  • ·        Petik matang (Merah). Kami memetik buah yang benar-benar matang.
  • ·        Proses sortasi tahap pertama. Sortasi tahap pertama ini memastikan bahwa yang kita petik tidak ada cherry yang busuk, selain itu memisahkan dengan cherry-cherry yang masih belum matang namun terpetik saat panen.
  • ·        Dilakukan penjemuran.
  • ·        Kemudian dilakukan mengupasan kulit.
  • ·        Dilakukan sortasi tahap kedua hingga menjadi biji kopi pilihan. Sortasi tahap kedua ini memisahkan biji kopi hitam, rusak karena gilingan, dll hingga bersih.
  • ·        Sebelum dilakukan proses roasting, dilakukan sortasi ketiga. Sortasi ketiga ini untuk memastikan kembali bahwa tidak ada lagi biji hitam atau rusak, karena biasanya masih ada yang tidak terdeteksi hingga perlu sortasi tahap ketiga ini.
  • ·        Pasca roasting dilakukan sortasi kembali  untuk membuang biji kopi yang terlihat pucat atau tidak sama dengan biji-biji lain, kemudian didiamkan selama 12 – 24 jam untuk membuang gas yang terkandung.
  • ·        Proses selanjutnya dilakukan penghalusan (penggilingan).
  • ·        Setelah halus, kopi didiamkan selama 15 – 30 menit untuk menghilangkan gas, kemudian dilakukan pengepakan (dimasukkan pada kemasan).
  • ·        Pendiaman pasca roasting (12-24 jam++) dan penghalusan (15-30 menit++) dimaksudkan untuk menjaga kualitas rasa.

Nah, dari proses yang dilakukan secara detail dan teliti inilah, wajar jika kualitas yang dihasilkan premium dan banyak diminati oleh para penikmat kopi.

Pemasaran Produk
kopi Gading Cempaka varian Arabika
Sumber Gambar : www.kopigadingcempaka.com

Kemasan Sachet
Sumber Gambar : www.kopigadingcempaka.com

Kopi Arabika ini dipasarkan dalam kemasan 100 gram, dibanderol dengan harga Rp 30.000,- per bungkusnya. Selain itu juga ada kemasan sachet (berat 25 gram ; isi kemasan kopi premium murni+Gula) dibanderol dengan harga Rp 7.000,-/ sachet.  Harga yang cukup terjangkau untuk kualitas kopi yang premium. Untuk pemesanan sendiri, dapat membeli langsung di website www.kopigadingcempaka.com atau melalui whatsapp di 08117321511 dan juga dapat melalui email di sales@kopigadingcempaka.com.

Kedai Kopi Gading Cempaka (KGC)
sumber gambar www.kopigadingcempaka.com

Selain itu, saat ini kopi Arabika Gading Cempaka juga sudah dapat dinikmati di Kedai Kopi Gading Cempaka, yang baru saja dibuka dibuka pada tanggal 18-19 Januari 2020 di Jalan Batang Hari Kelurahan Nusa Indah Kota Bengkulu. Mengutip dari laman www.kopigadingcempaka.com, pengelola kedai Kopi Gading Cempaka menyatakan bahwa “Bukan hanya minuman kopi yang akan kami jual tapi juga akan menyediakan kopi bubuk ataupun roasted bean bagi masyarakat untuk konsumsi rumahan hingga oleh-oleh,”. Wah, suatu kabar gembira tentunya ya, dapat menikmati kopi Arabika Gading Cempaka langsung di kedai kopinya, rasanya sudah  tidak sabar untuk kembali pulang ke Bengkulu lagi.  


  Sumber tulisan