Top Social

Tampilkan postingan dengan label Blogger Bengkulu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Blogger Bengkulu. Tampilkan semua postingan

Berobat Mata Ke RS JEC Kedoya JakBar

Kamis, 19 Agustus 2021

Berobat Mata Ke RS JEC Kedoya pada Masa PPKM Level 4

Photo by Me

            Jum’at lalu (tanggal 6 Agustus 2021) saya memutuskan untuk mengunjungi Jakarta Eye Center yang ada di Kedoya, Jakarta Barat. Hal ini dikarenakan mata saya serasa perih sejak jalan pagi pada hari Kamis sebelumnya di komplek DPR Palmerah. Saat sedang menggendong Ayya (anak saya, usia 2 tahun 10 bulan) untuk main perosotan, mata saya serasa disemprot oleh ‘gas asing’, amat perih dan pandangan saya tiba-tiba seperti berwarna oranye (padahal itu pagi hari). Saya mengira bahwa mata saya terkena asap bakaran sampah di samping taman, tetapi rasanya tak mungkin, karena sumber asap cukup jauh. Tak mungkin kalau sampai ke mata saya, lagian memang asapnya tidak sampai ke dalam taman.

            Saya masih berprasangka baik, saya gendong kembali Ayya, lalu saya naikkan lagi ke atas perosotan. Ah.. ternyata perih kembali, seperti ada yang benar-benar menyemprotkan ‘gas asing’,  saya kedip-kedipkan mata. Makin terasa perih. Saya masih pura-pura tak terjadi apa-apa. Saya masih mengajak Ayya bermain sembari sesekali memotretnya. Bermain di taman DPR ini sangat menyenangkan jika dilakukan pada waktu weekday, karena taman DPR akan sepi pengunjung dibandingkan weekend, mengingat saat ini masih masa PPKM Level 4 dikarenakan lonjakan kasus covid 19 di Indonesia.

            Lokasi taman DPR tak jauh dari rumah saya. Taman ini terletak di dalam komplek perumahan DPR RI Palmerah, Jakarta Barat. Tamannya tak terlalu luas, tapi cukup untuk digunakan sebagai sarana olahraga bagi masyarakat sekitar. Di dalam lokasi taman terdapat beberapa tanaman hias yang tertata rapi dan juga beberapa arena bermain anak, salah satu contohnya yakni perosotan. Taman tersebut juga dilengkapi dengan beberapa bangku taman yang dapat digunakan untuk bersantai di pagi hari menghirup udara segar di sekitar taman. Taman ini juga dilengkapi dengan beberapa pepohonan rimbun, sehingga udara sekitar taman amat sejuk. Dan yang lebih menyenangkan lagi, taman ini terbuka untuk umum.

            Waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB, Abi Ayya mengajak untuk pulang, karena dirasa sudah cukup bermain di sekitaran taman dan kami juga sudah berjalan santai sekitaran kompleks sebelum tiba di taman DPR. Walau tak terlalu berkeringat, tetapi rasanya sudah cukup untuk olahraga ringan pagi ini. Sepanjang perjalanan pulang, saya merasa bahwa mata saya agak sakit, apalagi yang sebelah kanan. Hanya saja pandangan mata saya sudah terang kembali, tidak lagi oranye seperti sebelumnya di taman. Tiba di rumah, sakit mata yang saya rasakan semakin berat. Saya tidak merasa pusing, mata saya juga tak merah, hanya saja saya benar-benar merasakan sakit mata. Namun sakit mata kali ini berbeda, dikarenakan mata sama sekali tak merah dan juga tak bengkak.

 

Kondisi Mata Semakin Sakit

            Saya mengeluhkan hal ini pada Abi Ayya. Ia menyarankan agar saya pergi ke rumah sakit. Tapi saya masih enggan pergi ke Rumah Sakit karena saya cukup khawatir, mengingat saat ini penyebaran covid 19 amat tinggi, terkhusus di DKI Jakarta. Saya mencoba untuk mengurangi melihat layar Hp, saya mencoba untuk banyak istirahat saja pada hari itu.

            Keesokan harinya, mata saya masih saja sakit. Rasanya berat ketika melihat, terkhusus yang sebelah kanan. Saat sujud ketika sholat semakin terasa sakitnya. Saya pun kembali mengeluh pada Abi Ayya, “mata saya sakit, makin sakit sekarang,” ujar saya. Abi Ayya menyuruh saya untuk pergi ke dokter saja, ia menyarankan saya untuk pergi ke Jakarta Eye Center (JEC) Kedoya, Jakarta Barat.

 

Memutuskan untuk ke JEC

            Karena saya sudah tak tahan, akhirnya saya pun memberanikan diri untuk pergi saja ke JEC dengan menggunakan Gocar. Saya tak mau mengendarai motor sendiri ke sana, karena kondisi mata sedang tak baik. Sekitar jam 9.30 wib, saya tiba di Rumah Sakit JEC. Tiba di lobi, saya diminta untuk mengisi semacam aplikasi dari JEC terkait kondisi kesehatan fisik (karena masih dalam masa PPKM).

            Awalnya saya melakukan scan barcode menggunakan HP dan mengarahkan wajah pada layar televisi yang sudah dilengkapi camera pendeteksi suhu (dilakukan secara digital). Setelah suhu badan dinyatakan normal, maka saya diberi stiker hijau (sebagai penanda pengunjung) yang ditempelkan pada bahu dan dipersilahkan untuk masuk.

            Tiba saatnya masuk lobi, saya dibantu petugas untuk melengkapi aplikasi kesehatan terkait kondisi fisik menggunakan handphone. Di sana terdapat beberapa pertanyaan, apakah sedang mengalami demam? Apakah sedang flu? Apakah mengalami flu batuk? Apakah sedang mengalami sakit kepala?, dsb (semua pertanyaan di dalam aplikasi menggunakan bahasa Inggris). Jika kondisi kita dinyatakan sehat setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka kita dipersilahkan untuk mengambil nomor antrian. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya saya dipersilahkan untuk menuju meja pendaftaran.

Lobi RS JEC KEDOYA Jakarta Barat
Photo by www.jec.co.id

            Suasana di dalam JEC Kedoya sangatlah nyaman. Pengunjung tidak terlalu ramai, pasien RS ini didominasi orang-orang keturunan Cina. Dengan desain interior yang amat modern, kita akan sangat dimanjakan dengan kondisi ruangan yang supernyaman dan bersih. Di sebelah kanan saat masuk akan terlihat semacam mini café yang menjual beberapa pastry dan minuman (mini café di dalam JEC didesain mewah dan amat bersih), selain itu juga dilengkapi dengan kursi-kursi sofa yang nyaman bagi pengunjung yang sedang menunggu antrian. Selain itu JEC juga dilengkapi dengan 1 optik yang berada di samping kiri lobi. Ruangan-ruangan di JEC full AC dan didesain artistik. Dilengkapi juga dengan robot digital berwarna putih yang berkeliling menyampaikan informasi seputar JEC (dengan menggunakan bahasa Inggris).

            Tiba saatnya nomor antrian saya dipanggil. Petugas bagian administrasi pendaftaran sangatlah ramah, dengan menggunakan masker kn95, faceshield serta penutup rambut (medis), mereka melayani dengan sangat profesional. Pertama yang saya lakukan adalah mengeluarkan kartu keanggotaan saya di JEC, setelah itu mengeluarkan kartu asuransi Admedika. Kemudian saya diberi pertanyaan mengenai keluhan mata yang saya rasakan. Petugas pun merekomendasikan beberapa orang dokter spesialis mata yang bisa saya pilih. Ada lebih dari 5 orang dokter yang bisa saya pilih di daftar list dokter Spesialis Mata yang hadir hari itu. Awalnya saya ingin dokter perempuan saja yang memeriksa saya, tetapi karena pasien dokter wanita yang bersangkutan sudah cukup penuh, maka saya memilih dokter spesialis mata yang sekiranya masih sedikit antrian pasiennya.

            Petugas menyarankan untuk memilih dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM (K), dikarenakan antrian pasiennya belum terlalu panjang. Saya pun menyetujui. Setelah urusan administrasi selesai, saya pun dipersilahkan untuk naik ke lantai 3 dan menuju ruangan praktek dr.Setiyo Budi, SpM (K). Saya menuju lantai 3 menggunakan lift, sebelum memasuki lift, saya menggunakan handsanitizer yang terletak di depan lift (hanya cukup mengarahkan tangan saja ke arah handsanitizer, maka cairannya akan otomatis keluar sendiri). Setelah itu saya masuk ke dalam lift dan langsung menuju lantai 3. Di dalam lift pun telah dibuat sedemikian rupa menggunakan tanda di lantai yang menunjukkan tempat berdiri pengunjung agar tidak berdempetan saat berada di dalam lift.

Kondisi di dalam lift
Photo by Me


            Di lantai 3 saya menyerahkan berkas saya ke ruangan pemeriksaan mata sebelum menuju ke praktek dokter. Di sana saya dipersilahkan untuk menuju ruangan observasi terlebih dahulu yang terletak di sebelah ruangan pemeriksaan awal. Di ruang observasi, suhu saya kembali dicek dan tensi darah saya juga diukur secara manual. Setelah dinyatakan normal, maka saya baru boleh memasuki ruangan pemeriksaan awal.

            Di dalam ruangan pemeriksaan awal, saya diberi pertanyaan terkait keluhan apa yang saya rasakan. Saya mengatakan bahwa mata saya seperti ada yang menyemprot dan kemudian terasa sakit terlebih pada bagian sebelah kanan. Saya diminta untuk melepas kaca mata. Dengan menggunakan alat khusus, bagian kanan dan kiri kaca mata saya di scan, dan diketahui berapa minus dan silindris kaca mata saya tersebut.

            Tahap selanjutnya, dilakukan pemeriksaan mata mata untuk mengetahui apakah mata saya minusnya bertambah atau tidak, masih menggunakan alat yang sama. Saya diminta untuk menebak huruf dan angka yang terdapat dalam monitor, (pemeriksaan mata dilakukan secara digital). Penggunaan alat kesehatan  dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan, di mana setelah saya menempelkan dagu, alat tersebut disemprot cairan steril dan kemudian dikeringkan menggunakan tisu terlebih dahulu baru digunakan kembali. Kemudian pemeriksaan selanjutnya adalah mengukur ukuran bola mata, saya kembali diminta untuk meletakkan dagu saya ke alat pemeriksa mata, kemudian saya diberi perigatan bahwa nanti mata saya seperti disemprot sedikit dengan menggunakan angin. Setiap pemeriksaan dilakukan secara digital dan detail.

            Setelah melakukan tahap pemeriksaan awal, saya pun membawa berkas hasil observasi awal yang sudah diprint out ke bagian dokter spesialis. Saya pun dipersilahkan menunggu. Sekitar setengah jam saya menunggu. Ruang tunggu yang didesain nyaman ini juga dilengkapi dengan aquarium yang menarik untuk diperhatikan. Selain itu ruang tunggu juga bersebelahan dengan ruangan Lions Eye Bank Jakarta (LEBJ).  LEBJ  merupakan yayasan nonprofit  terkait penyediaan, pengambilan dan distribusi jaringan kornea terbaik.

Photo by Me

 Pemeriksaan Mata oleh Dokter

            Tiba giliran saya masuk ke ruangan pemeriksaan. Saya bertemu dengan Dokter Setiyo Budi, dokter paruh baya yang ramah. Pertama saya ditanya mengenai keluhan apa yang saya rasakan. Kemudian mata saya kembali diperiksa dengan menggunakan alat khusus, di mana dagu saya diletakkan pada alat tersebut, sementara mata saya diperiksa dengan menggunakan alat seperti monitor. Hanya dalam hitungan detik hasil diagnose mata saya muncul di layar yang terletak di depan tempat saya diperiksa. Dokter pun menjelaskan masalah yang terjadi pada mata saya. Permasalahan yang saya alami pun segera diketahui.

            Saya mengalami mata kering, yang menyebabkan mata saya perih, seperti ada yang menyemprot dan kemudian sakit. Hal ini diakibatkan karena saya seringkali melihat screen laptop, handphone dan juga seringkali berada di ruangan ber AC. Saya disarankan untuk tidak melihat layar screen terlalu lama dan harus meneteskan obat tetes mata per 3 jam sekali. Kemudian saya juga diberi vitamin mata yang harus saya minum selama 2 bulan. Minus  mata saya pun naik, menjadi minus silindris 1,5 pada mata kanan dan minus 1 pada mata kiri.

            Usai menjelaskan dengan detail. Dokter tersebut bertanya apakah masih ada keluhan atau pertanyaan lain?. Saya pun menjawab tidak ada, karena sudah sangat jelas. “Oke terima kasih Ibu, sampai jumpa kembali,” ucap dokter tersebut sembari memberi salam jarak jauh kepada saya.

Photo by jec.co.id


            Saya dipersilahkan petugas untuk menuju bagian administrasi dan kemudian menuju bagian farmasi. Setelah urusan administrasi selesai, saya pun menuju bagian optik untuk mengambil catatan kondisi mata saya. Saya tidak membeli kaca mata di optik yang disediakan JEC. Terakhir saya megambil fotokopi resep di bagian farmasi. Saya berniat segera pulang ke rumah, karena suami saya akan sholat Jumat di masjid. Nanti usai sholat Jumat, suami saya saja yang akan mengambil resep obat ke RS JEC Kedoya.

 

Informasi lengkap mengenai RS JEC KEDOYA dapat diakses di www.jec.co.id

laman instagram JEC Eye Hospitals & Clinics

 

 

 

 

 

 

 


Resep Ayam Bakar Taliwang dan Sambal Favorit

Senin, 22 Maret 2021

Siapa di sini yang suka menikmati ayam bakar? Nah,bagi teman-teman sekalian yang suka makan ayam bakar, boleh nih dicoba memasak varian ayam bakar taliwang . Menu ini dijamin enak dan bikin nafsu makan bertambah loh.

                                               


             

                Ayam bakar taliwang adalah makanan khas Lombok (Mataram). Pertama kali mencicipi ayam taliwang saat aku berkesempatan mengunjungi Lombok di tahun 2014. Dan ternyata, rasa ayam taliwang itu memang ngangenin hingga saat ini, rasanya khas, bumbunya menurutku sangat pas, apalagi bagi para penyuka pedas seperti aku.

Baca juga Amazing Lombok 

                Dari pengalamanku yang seringkali mencoba beragam resep masakan, menurutku ciri khas masakan Lombok itu, untuk bumbu dasarnya tidak berbeda jauh dengan bumbu dasar masakan-masakan dari Bali. Masakan khas Lombok seringkali menggunakan kencur, cabe, kemiri, kunyit, terasi, bawang merah, bawang putih di hampir setiap bumbu masakannya. Sebut saja dalam memasak ayam bakar taliwang, sate lilit, serta ayam suwir Lombok untuk pelengkap nasi puyung. Nah, bumbu dasar tersebut juga banyak digunakan di beberapa masakan Bali, seperti saat memasak ayam betutu, ayam suwir bumbu bali, sate lilit khas Bali dan lawar khas Bali.

                Ciri khas penggunaan bumbu seperti kencur, terasi, kemiri,  kunyit dan bumbu lainnya dalam masakan khas Bali dikenal dengan istilah Base Genep (dalam bahasa Bali, base berarti bumbu). Base Genep menggunakan setidaknya minimal 15 bumbu yang memuat unsur darat dan laut di dalamnya, hal inilah kemudian yang membuat masakan Bali memiliki cita rasa yang khas. Adapun unsur darat berasal dari rempah-rempah yang tumbuh di darat, sementara unsur laut berasal dari garam dan terasi.

                                                            

Sumber gambar :kintamani.id

Baca juga Bumbu Base Genep

                 Bumbu Base Genep khas Bali


         Bagi penyuka masakan dengan bumbu rempah yang kuat, rasa dan aroma yang segar serta cita rasa pedas, sangatlah cocok untuk menyukai masakan-masakan khas daerah Lombok dan Bali. Nah, tentunya, masakan-masakan khas tersebut dapat kita masak sendiri di rumah.

       Percaya atau tidak saat memasak masakan khas Lombok atau Bali, saat sedang menumis bumbunya, secara pribadi aku memiliki satu kesenangan tersendiri di dalam hati yakni saat menghirup aroma masakannya, karena tercium amat harum dan menggoda.

         Nah, berikut aku bagikan resep ayam bakar taliwang yang sangat lezat. Resep ini adalah hasil kreasi resep yang resep aslinya aku dapatkan dari fanspage facebook @resep istimewa (recipe by @siska_dewi_lestari). Dijamin enak dan wajib dicoba.

           

               Ayam Bakar Taliwang :

           Bahan :

           6-7 potongan ayam ukuran sedang (saya gunakan paha atas) (bisa ayam potong atau              ayam kampung).

          Bumbu halus :

          6 siung bawang merah dan 2 siung bawang putih

6 buah cabe merah keriting

2 buah cabe rawit hijau (bisa ditambahkan jadi 5 buah jika suka pedas).

1 buah kemiri

1 sachet terasi (me : terasi abc)

3 cm kencur

Secukupnya minyak goreng untuk menumis

400 ml santan dari ¼ kelapa

2 sdm gula merah (gula jawa)

1 lembar daun salam

½ sdt garam

2 sdt kaldu jamur (kaldu bubuk)

2 sdt kecap manis

Secukupnya kecap manis saat memanggang ayam.


Cara Membuat :

Cuci bersih ayam,

Tumis seluruh bumbu halus hingga wangi.

Masukkan garam dan kaldu bubuk, aduk rata.

Masukkan santan, aduk hingga mendidih. Masukkan gula merah dan juga kecap.

Terakhir masukkan ayam, masak hingga air set.

Panggang ayam menggunakan Teflon atau Teflon grill (khusus panggangan) atau bisa juga dipanggang di alat pemanggang menggunakan bara.

Oles-oleskan sisa bumbu ungkepan ayam tadi saat memanggang. Balik ayam,beri sedikit kecap. Kemudian balik kembali, oleskan sisa bumbu taliwang. Siap disajikan.



         Nah, ayam taliwang ini akan terasa lengkap jika disantap dengan menggunakan sambal. Berikut aku bagikan juga cara membuat sambal favorit aku (resep ini aku dapatkan dari Mbak Selvia Makarim di IG). Jenis sambal ini bisa dijadikan pendamping makan saat menikmati nasi dan lauk lainnya, dijamin nagih dan rasanya pas.

Berikut bahan dan cara membuat sambal favorit.


1 buah bawang merah

1 buah bawang putih

½ buah tomat merah

Cabe keriting+cabe rawit (sesuaikan dengan selera, kalau aku 5 cabe merah, cabe rawitnya sekitar 30)

1,5 sdm gula merah

½ sdt garam

Secukupnya kaldu bubuk.


Cara membuat

Goreng semua bahan, kecuali garam, gula merah, kaldu bubuk.

Uleg dengan menggunakan ulegan batu,kemudian masukkan garam, gulamerah dan kaldu bubuk, uleg lagi sampai rata, tes rasa.

Untuk membuat sambal ini wajib diuleg ya, jangan diblender, karena rasanya akan berbeda, lebih nikmat diuleg tangan. Nah selamat mencoba.

 

Oke teman-teman sekalian, demikian resep ayam bakar taliwang dan sambal favorit dari aku. Silahkan dicoba ya. Yuk masak.

 

Pelatihan Pengembangan Bisnis UMKM Kuliner

Minggu, 14 Februari 2021

 Kelas Online Pelatihan Pengembangan Bisnis UMKM Kuliner 

Melalui SkillAcademy.com By Ruang Guru



    Secara sadar atau tidak, kehidupan masyarakat Indonesia sangatlah berkaitan dengan para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Bayangkan saja, ketika pagi hari sebagian dari kita sudah terbiasa untuk kulineran dengan membeli bubur ayam, belum lagi membeli gorengan, atau lontong sayur. Belum lagi ketika ada keperluan rumah tangga yang dirasa perlu untuk dilengkapi, semisal minyak goreng, garam, atau sabun mandi, maka kita juga akan berbelanja ke warung yang ada di dekat rumah. Selain itu, ketika rambut kita serasa sudah tidak rapi, salon/barbershop di dekat komplek rumah juga tak absen kita datangi.

 

        Menurut UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), defenisi dari Usaha Mikro yakni usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha milik perorangan, sementara Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Usaha Menengah sendiri memiliki pengertian yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar.

        Secara sederhana, UMKM dapat didefinisikan berdasarkan pendapatan yang dihitung pertahun. Untuk Usaha Mikro merupakan suatu usaha yang dimiliki oleh seseorang dengan pendapatan bersih  pertahun di bawah Rp50 juta, jenis barang yang dijual tidaklah sama, tempat usaha tidak menetap, dan cenderung tidak melakukan administrasi keuangan secara jelas. Usaha Kecil merupakan usaha yang memiliki pendapatan bersih di bawah Rp 300 juta pertahun; tidak ikut serta dalam kegiatan ekspor/impor dan modaljuga terbatas. Sementara Usaha Menengah adalah usaha yang memiliki keuntungan bersih tidak lebih dari Rp 500 juta per bulan (dihitung tidak berdasarkan kekayaan tanah dan bangunan). Usaha Menengah telah memiliki manajemen usaha yang modern, pernah melakukan administrasi keuangan dan memberkan jaminan sosial kepada para pekerja.

Pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Indonesia semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Hal ini jelas faktanya dikarenakan menurut BPS, untuk data tahun 2020 jumlah ratio usia produktif Indonesia berada di angka 70,72 % dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 270,20 juta jiwa. Usia-usia produktif inilah yang kemudian menjadi para pelaku UMKM.

Keberadaan para pelaku usaha UMKM ini tidak dapat dipandang sebelah mata, karena keberadaan mereka inilah yang mampu mengurangi jumlah tingkat pengangguran dan imbasnya adalah mampu meningkatkan daya serap ekonomi di Indonesia.

 

UMKM di Bidang KULINER yang Menjanjikan

Usaha UMKM yang cukup digandrungi saat ini adalah UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Banyak sekali hadir bentuk-bentuk UMKM di bidang ini, seperti usaha warung tenda, usaha catering makanan, usaha minuman kekinian (minuman boba, milktea, dsb); usaha kuliner unik kekinian (aneka kreasi makanan yang dikemas menarik dan kekinian, seperti corndog ala Korea, dimsum bakar, brownies fughy, dsb); serta usaha cemilan (seperti keripik talas, keripik sukun, stik sayur, dsb); dan masih banyak lagi.

Keberadaan UMKM kuliner yang makin tinggi tingkat peminatnya, membuat daya saing di bidang ini pun menjadi semakin tinggi. Butuh banyak kemampuan untuk meningkatkan omset setiap bulannya agar mampu bertahan. Tidak hanya tingkat kreatifitas yang diperlukan dalam mengelola UMKM kuliner, namun juga dibutuhkan manajemen keuangan yang baik, teknik marketing communication  yang baik dan juga pengetahuan digital marketing yang mumpuni. Kesemua kemampuan ini harus dan wajib dimiliki sebenarnya oleh para pelaku UMKM, karena jika dikuasai dengan baik, tentunya akan menjaikdan pelabelan ‘UMKM Naik Kelas’ bisa menjadi kenyataan.

 

Upaya Peningkatan Kualitas Usaha UMKM Kuliner

Dalam upaya peningkatan kualitas usaha UMKM di bidang kuliner, tentunya dibutuhkan proses pembelajaran di dalamnya. Tentunya sulit jika para pelaku UMKM saat ini harus datang berkumpul untuk mendapatkan pembelajaran di suatu tempat, megingat saat ini kita sedang diserang wabah pandemic covid 19. Belum lagi mereka harus mengeluarkan budget yang terkadang tidak sedikit untuk satu kali pelatihan, dikarenakan biaya transportasi menuju lokasi pelatihan bisa jadi cukup tinggi. Belum lagi biaya registrasi pelatihan yang juga tinggi (yang tidak semua pelaku UMKM mampu membayar biayanya).

Oleh karenanya untuk mengatasi persoalan di atas, kelas online bagi pelaku Usaha UMKM di skillacademy.com by Ruang Guru hadir untuk dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi pelaku usaha UMKM dalam meningkatkan kemampuan bisnis. Selain biaya yang dikeluarkan terjangkau, para peserta di kelas online ini juga bisa dibimbing oleh para ahli yang expert di masing-masing bidangnya.


Sumber Gambar www.skillacademy.com


 Rekomendasi Kelas Online yang Harus diikuti Bagi Pelaku UMKM, khususnya UMKM Kuliner.

      Di Skillacademy.com sendiri tentunya banyak sekali kelas yang bisa diikuti untuk mengembangkan kemampuan bisnis. Kelas-kelas yang dibuka memiliki tema-tema pelatihan yang menarik dan kekinian.


Sumber Gambar www.skillacademy.com



        Berikut adalah dua kelas yang sangat saya rekomendasikan untuk diikuti bagi para pelaku UMKM, khususnya usaha kuliner, baik bagi yang baru akan memulai atau pun yang ingin mengembangkan usahanya.

 

     Kelas Online Bisnis dan Keuangan di skillacademy.com by Ruang Guru


Sumber Gambar : www.skillacademy.com


Di kelas online UMKM skill academy  diadakan kelas belajar online bagi para pelaku usaha UMKM, dengan para pembimbing yang sangat menguasai bidangnya. Khusus untuk para pengusaha UMKM di bidang kuliner yang baru akan memulai atau yang ingin mengembangkan usahanya direkomendasikan mengikuti kelas-kelas ini, terkhusus bagi pelaku usaha UMKM di skill academy ini.

 Salah satu kelas yang recommended yakni kelas dengan kategori Bisnis dan Keuangan dengan tema kelas ‘Sukses Mengelola Keungan UMKM’. Tentunya pengetahuan skill mengelola keuangan amat penting bagi pelaku UMKM kuliner untuk mengembangkan usahanya dan agar terhindar dari mengalami kerugian. 

Di dalam kelas ini akan dibahas tuntas mengenai pembukuan, mulai dari pengenalannya, mengetahui konsep dasar akuntansi, dan juga pembukuan berbasis akrual. Tentunya kelas ini sangat baik untuk  diikuti oleh para pemilik bisnis UMKM kuliner, baik pebisnis pemula atau pun para pebisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya. Bagi yang ingin mengetahui pembukuan dasar akuntansi atau mempelajari lebih lanjut tentang akuntansi, ataupun bagi pebisnis pemula yang memerlukan dasar dalam akuntansi pembukuan. Adapun tujuan umum dari kelas ini adalah para peserta dapat memahami dan menjelaskan tahapan pembukuan untuk mengelola UMKM yang tepat.

Instruktur pada kelas ini yakni Bernard Hasiholan, serorang Head of Finance di salah satu start up teknologi di Jakarta. Sehari-hari ia bekerja memimpin 4 tim,yaitu tim Finance, Accounting, Tax dan Investor Relations & Legal. Dunia akuntansi sudah ia geluti sejak ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,jurusan akuntansi. Selain itu, Bernard juga memiliki sertifikat Professional Financial Modeller di tahun 2016.

Topik yang dibahas dalam kelas ini yakni pengenalan pembukuan, pembukuan berbasis kas, konsep dasar akuntansi, pembukuan berbasis akrual, Summary, serta Self Assesment. Nah sebelum memulai kelas, terdapat course overview dalam bentuk video dan diadakan midtest bagi peserta. Kemudian setelah berlangsung setiap materinya terdapat midtest pada masing-masing materi (tentunya hal ini dilakukan untuk mengukur pemahaman peserta terkait materi yang telah dipelajari). Seusai seluruh materi dan tes dilangsungkan juga akan ada ujian akhirnya.

Para peserta akan mendapatkan 6 video pembelajaran, sertifikat, serta dua dokumen. Selain itu ada bonus tambahannya, yakni bisa mengikuti career mentoring untuk mendapatkan panduan membuat CV, menyusun profil LinkedIn, menulis surat lamaran dan cara menghadapi interview. Kelas ini sendiri mendapatkan ulasan User 4.9 dari 4560, recommended banget kan!

Nah, untuk biaya mengikuti kelas ini, kita hanya perlu membayar Rp 150.000,- , di mana kelas ini sebenarnya dibanderol dengan harga Rp 500.000,- . Jika kita mendaftar sekarang juga, maka akan mendapatkan potonngan tersebut. Jadi menurut saya worth it banget dong ya!, dengan harga segitu kita bisa dibimbing oleh orang professional dan mendapatkan banyak manfaat tentunya. Karena urusan kemampuan mengelola keuangan dengan baik, merupakan kewajiban nomor satu yang harus dimiliki oleh para pengusaha UMKM kuliner.

 

-          Kelas Online 2 Jam Pahami Digital Marketing untuk Memulai Bisnis Anda

Nah, untuk kelas bisnis yang satu ini juga sangat recommended diikuti oleh para pelaku bisnis UMKM kuliner. Karena seiring perkembangan zaman, kemampuan memasarkan produk melalui perangkat digital amat diperlukan. Pada kelas ini, peserta akan diajak untuk melihat potensi digital marketing untuk entrepreneur dan pelaku bisnis. Di sini akan dipelajari tentang perbedaan offline dan digital marketing, mulai dampaknya, biayanya serta orang yang terlibat. Instruktur akan mengajak para peserta untuk melakukan target audience dan menerapkan berbagai platform digital marketing untuk bisnis. Dengan mengidentifikasi masing-masing platform sebagai media digital marketing, maka diharapkan para pelaku UMKM mampu menentukan sendiri platform dan chanel marketing mana yang cocok untuk bisnisnya.

        Kelas ini dipandu oleh instruktur bernama Rama Dhonanto, di mana ia telah aktif dalam dunia digital marketing selama lebih dari lima tahun. Saat ini, ia menjabat sebagai CEO dari perusahaan digital agency, Heroleads Indonesia. Latar belakangnya sebagai digital marketer membuatnya banyak membantu perusahaan dari berbagai sektor untuk menangani masalah periklanan. Ia juga pernah bertugassebagai mentor, penasihat dan dosen tamu di beberapa universitas serta peusahaan digital terkemuka di Indonesia dalam hal marketing.

        Kelas ini mendapatkan review 5 dari 50.000 peserta (wow banget kan ya!). Di kelas ini juga terdapat 17 video, pembelajaran, exam, 2 dokmen dan sertifikat. Untuk mengikuti kelas ini, kita hanya harus membayar uang sebesar Rp 213.000 (kita bisa hemat Rp.767.000,- loh jika daftar sekarang). 

Nah, menurut saya untuk kelas yang dipandu instruktur sekeren dan seexpert ini, dengan bayaran sebesar itu sangat-sangat worth it loh! Bayangkan dengan hanya membayar dengan besaran uang tersebut, kita bisa mendapatkan berbagai pengetahuan terkait digital marketing. Bagi usaha UMKM Kuliner tentunya ini penting sekali, karena zaman sekarang konsumen terkadang memutuskan untuk membeli produk kuliner berdasarkan review dan iklan yang ada di dunia digital.

 

Dengan berkembang pesatnya usaha UMKM kuliner di Indonesia, tentunya membuat para pelaku usaha ini harus mampu bersaing dengan baik. Masih banyak sekali kelas-kelas terkait pengembangan usaha UMKM recommended lainnya yang dapat diikuti di skillacademy.com by Ruang Guru. Untuk saat ini tentunya, siapa pelaku usaha yang memiliki kemampuan, itulah yang akan bertahan.

 

 

 

Sumber Referensi :

Maulida,Sri https://www.researchgate.net/publication/322538819_Peluang_dan_Tantangan_Pengembangan_Usaha_Mikro_Kecil_Menengah_UMKM_Dari_Berbagai_Aspek_Ekonomi/link/600fd64c299bf14088c0caec/download

https://setkab.go.id/hasil-sensus-penduduk-2020-bps-meski-lambat-ada-pergeseran-penduduk-antarpulau/

https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-kepanjangan-umkm-beserta-jenis-dan-contohnya-kln.html?page=2

https://skillacademy.com/

 

Amazing Lombok (Jangan Lupa Berpetualang)

Minggu, 04 Agustus 2019

Berpetualanglah, berpetualanglah seumur hidupmu.
Melangkahlah, hingga akhirnya engkau tersenyum bahagia.
Keluarlah, karena banyak sekali yang harus kau lihat di luar sana.


Sunset di Gili Trawangan


               November, 2014. Saat itu adalah waktu yang menyisakan kebahagiaan tersendiri bagiku. Hingga kini kenangan nyaris 5 tahun lalu tersebut masih sangat nyaman untuk dikenang, membahagiakan, ya membahagiakan.

                Saat itu, aku tercatat sebagai salah satu mahasiswi pascasarjana di UGM. Ada pamflet yang disebarkan melalui media sosial facebook dan WA yang isinya tentang pengumuman konferensi nasional ISKI (Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia) di Lombok. Awalnya aku hanya menyimpan ingin saja berangkat ke sana, karena seolah,  tak mungkin ingin menginjakkan kaki ke tanah Lombok, mengingat biaya akomodasi yang cukup besar untuk dapat tiba di sana.
                Namun keinginanku ternyata bukan sekedar keinginan. Salah satu temanku bercerita bahwa untuk dapat pergi ke Lombok mengikuti sebuah konferensi ilmiah bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan pihak UGM akan memberikan semacam dana bagi mahasiswanya ntuk dapat pergi konferensi dengan catatan membawa nama UGM, khususnya membawa nama Departemen Ilmu Komunikasi UGM. Wah, tentunya aku menyambut bahagia kesempatan ini. Saat itu otakku sibuk memikirkan tema apa yang akan aku kirimkan untuk mengikuti konferensi ini. Masalah biaya tidak terlalu kupikirkan, karena menurutku itu urusan belakangan (PD sekali ya, hehe, seperti yang punya kemampuan finansial saja, wkwk).
                Singkat cerita, aku bersama 6 orang temanku berhasil mendapatkan bantuan dari UGM untuk pergi ke Lombok mengikuti konferensi nasional ISKI. Masing-masing dari kami diberi uang saku satu juta Rupiah per orang. Memang uang itu belum cukup untuk tiba sampai Lombok, namun menurut kami itu sudah cukup membantu. Lagi-lagi urusan finansial, untuk aku pribadi saat itu aku meminta kepada Bapakku dan alhamdulillah nominal yang aku ajukan disetujui oleh Bapak.


*Keberangkatan Ke Lombok
Saat itu pagi hari, jam 6 pagi kami berenam sudah berkumpul di stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Kami menaiki kereta api ekonomi untuk dapat tiba di stasiun Banyuwangi. Perjalanan hampir 14 jam kami tempuh. Jika sudah bosan duduk maka kami bercanda, saling mengganggu satu sama lain. Kadang juga kami sibuk mengomentari penumpang lain, agar suasana menjadi ceria dan cair. Aku cukup menikmati perjalanan, hanya saja aku terkendala jika ingin ke kamar kecil, hal ini dikarenakan kereta api ekonomi tidak terlalu memperhatikan kebersihan toilet yang berada di dalam kereta. Oleh karenanya, aku harus turun di saat kereta transit di beberapa stasiun dan bergegas naik kereta dengan terburu-buru agar tidak ketinggalan.
Sekitar jam 9 malam kami tiba di Banyuwangi. Kami membersihkan badan kami di toilet stasiun kereta api Banyuwangi Baru yang merupakan stasiun yang terletak di wilayah paling timur Banyuwangi (Jawa Timur). Setelah usai membersihkan diri kami pun bergegas menuju pelabuhan feri Ketapang untuk menuju ke Pulau Bali.  Jarak antara stasiun dan pelabuhan feri hanyalah 100 meter, sehingga kami hanya berjalan kaki untuk tiba di sana.
Perjalanan dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) menuju pelabuhan Gilimanuk (Bali) tidak terlalu memakan waktu yang lama, kurang lebih 45 menit perjalanan. Tiba di Gilimanuk (Bali) sekitar jam 12 malam waktu Bali (WITA). Saat itu temanku merekomendasikan kami untuk menaiki Bus ekonomi menuju pelabuhan Padang Bai (Bali) menuju pelabuhan Lembar (Lombok). Jarak yang ditempuh cukup jauh, sekitar 4 jam perjalanan. Kami pun tidak langsung mendapatkan bus, karena jadwal keberangkatan bus ada pada pukul 02.00 WITA dinihari. Oleh karenanya kami menunggu hampir dua jam di terminal Bus dekat Pelabuhan Gilimanuk. Sembari menunggu, kami berenam memesan pop mie kuah untuk mengganjal perut kami yang lapar.
                Tepat pukul 02.00 WITA kami pun menempuh perjalanan. Bus ekonomi yang tidak terlalu bagus menurutku. Kondisi bus hampir rata karatan, bunyi engsel tempat duduk yang berdenyit-denyit menambah ngilu perjalanan kami. Terkadang juga tak berhenti dilewati oleh orang yang lalu lalang silih berganti turun naik bus. Aku berusaha untuk tidur, karena aku cukup kelelahan saat itu. Sementara temanku di sebelah tempat dudukku, dengan sangat terpaksa meladeni obrolan bapak-bapak paruh baya yang tidak berhenti mengajaknya mengobrol.
               

Saat di atas kapal Feri menuju Lombok
                                                                      Pukul 05.30 wita kami tiba di pelabuhan Padang Bai. Kamipun bersiap menuju pelabuhan Lembar (Lombok) dengan menaiki kapal feri kembali. Aku yang cukup lelah berusaha untuk tetap kuat. Setelah membersihkan diri secukupnya di toilet pelabuhan, kami pun kembali menaiki kapal.
Cuaca pagi itu cukup cerah, kami dengan ceria menaiki kapal. Sesekali kami berfoto, bercanda ria sambil menikmati suasana di atas laut menuju Pulau Lombok.
               

Menjelang zuhur, kami tiba di Pelabuhan Lembar (Lombok). Dengan menaiki travel, kami menuju kota Mataram. Kami berencana akan menginap semalam di rumah milik teman kosku di Yogya. Beliau berbaik hati mengizinkan kami menginap di rumahnya walaupun beliau ada di Yogya. Kami menginap di rumah temanku hanya semalam saja, sementara keesokan harinya kami sudah harus pergi ke hotel tempat kami akan mengikuti konferensi nasional ISKI.
             

        ****


 Taman Narmada
Saat tiba di hotel, kami diajak oleh dosen kami yang kebetulan ikut konferensi juga untuk mengunjungi taman Narmada yang terletak di Lombok Timur tidak jauh dari Kota Mataram. Suasana taman amatlah indah dengan suasana yang amat asri. Taman ini amat kental dengan kebudayaan Hindu. Pemandangan taman amatlah indah, terdapat kolam yang amat jernih dengan pemandangan yang hijau. Di dalam taman juga terdapat tempat suci, di mana di dalam tempat tersebut, terdapat mata air, yang mana mata air tersebut dipercaya dapat membuat awet muda jika digunakan untuk mencuci muka oleh pengunjung yang berkunjung.

Taman Narmada yang asri dan hijau




Menikmati Jagung Bakar malam hari di Pantai Senggigi
                Pantai Senggigi memiliki romantika tersendiri. Perpaduan antara pantai dan hijaunya pepohonan menjadi satu ciri khas yang amat indah. Birunya laut dan hijaunya hutan menyatu tanpa batas, sungguh indah.
                Keindahan Pantai Sengigi juga tak dapat dielakkan saat malam hari, walau keindahan yang diberikan ditopang oleh meriahnya kerlip lampu. Saat itu, kami berkesempatan untuk menikmati malam di Pantai Senggigi sambil menikmati jagung bakar di pinggir pantai. Kami asyik bercerita dan berbagi pengalaman, sungguh menyenangkan tentunya.
               

Wisata Kuliner Ayam Taliwang
                Tak lengkap rasanya pergi ke Lombok tanpa menikmati ayam Taliwang. Rasa ayam panggang yang gurih beserta bumbu yang khas. Disertai dengan sambal terong mentah yang tentunya menggugah selera. Lengkaplah sudah kenikmatan kami dijamu oleh Kota Mataram saat itu.



****


Gili Trawangan
Belum bisa dikatakan pergi ke Lombok, kalau belum mengunjungi Gili Trawangan. Karena kami berenam menggunakan konsep backpacker dalam perjalanan kami, maka usai berjalan-jalan dengan menggunakan fasilitas yang diberikan oleh ISKI, maka kami memutuskan untuk menginap di Gili Trawangan satu malam. Kami menyewa semacam motel dua tingkat dengan tiga kamar. Kami berenam ditambah tiga orang teman lainnya yang juga mahasiswa UGM berencana untuk melaksanakan snorkeling keesokan harinya di Gili Trawangan.
Sebelum malam tiba, kami berencana untuk menikmati sunset di Gili Trawangan. Sungguh sangat indah pemandangan yang ditawarkan di Pulau ini. Tentunya hal ini didukung juga dengan fasilitas pariwisata yang bertaraf internasional.
Sungguh pemandangan sunset yang indah. Karena waktu itu suasana sedang surut, maka aku beserta kedua orang temanku memberanikan diri untuk pergi ke tengah pantai yang jaraknya cukup jauh dari daratan. Sungguh indah, benar-benar indah.

Sunset yang indah di Gili Trawangan


Malam tiba, kami pun me,bersihkan diri kami dan berencana melakukan perjalanan tour berkeliling pulau dengan menggunakan sepeda. Sungguh menyenangkan, kami mengitari pulau Gili Trawangan dengan menggunakan sepeda. Suasana di depan Pulau amat ramai. Usai azan isya dikumandangkan dan usai sholat isya dilaksanakan, suasana Gili Trawangan berubah menjadi semcam Pulau yang dipenuhi bar. Suara music keras-keras diperdengarkan, ada banyak sekali minuman keras diperjual belikan. Turis-turis asing berhamburan keluar dengan gaya-gaya mereka yang aduhay. Jujur saja, aku sama sekali melihat suasana ini seperti bukan lagi di Indonesia.

Sebelum Bersepeda Berkeliling Gili Trawangan di malam hari.

Sementara itu, kondisi di belakang Gili Trawangan sangatlah sepi. Memang masih banyak terdapat penginapan semacam motel bergaya khas nan mewah, namun suasananya lebih nyaman dan tenang. Usai bersepeda, temanku mengajakku ke salah satu club bar bermusik reggae. Aku sangat penasaran tentunya, walaupun saat itu aku menggunakan gamis dan jilbab cukup panjang, namun aku memberanikan diri untuk masuk club reggae tersebut. Di dalam club orang-orang banyak yang merokok dan meminum minuman keras, mereka juga banyak yang berjoget-joget menikmati musik reggae. Aku pun penasaran, aku mengamati sekitar, sungguh benar-benar di luar batasan, kondisi club malam bukanlah tempat yang recommended untuk dikunjungi.

Berpose sebelum Snorkeling




Salah satu sudut Gili Trawangan yang amat eksotis


Keesokan harinya, sekitar jam 10.00 pagi kami snorkeling. Laut Lombok sangatlah indah untuk dinikmati, selayaknya aquarium besar, sangat indah. Aku yang tak bias sama sekali berenang memberanikan diri masuk ke dalam laut lepas, tentunya dengan menggunakan pelampung. Saat itulah pertama kali aku berhasil melihat kura-kura laut yang berenang bebas di dalam laut. Dan juga ada sekumpulan ikan kecil berwarna biru yang kerlap-kerlip menyusun formasi indah di bawah laut. Sangat membahagiakan, so amazing!.