Top Social

Rindu Dibalas Temu Di Rumah Peradaban IMC

Kamis, 21 Desember 2017


IMC, ketika mengingat nama itu, maka yang akan terbayang di benakku adalah suatu ikatan ukhuwah yang erat serta bersahaja. Ya, tentu saja, karena di dalam IMC inilah, aku menemukan beberapa sahabat, yang kemudian aku menyebutnya sahabat hingga ke syurga (insyaAllah).

IMC merupakan singkatan dari Intelectual Moslem Community. Merupakan salah satu Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bengkulu. Selayaknya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), IMC merupakan suatu wadah untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas mahasiswa FISIP dengan dasar pedomannya adalah dakwah Islam. LDK IMC sendiri telah dibentuk sejak tahun 1995, dengan jumlah anggota kader yang kian bertambah hingga saat ini. Di dalam LDK ini, mahasiswa Fisip dapat mengembangkan bakatnya sesuai dengan minat masing-masing.

Aku dan IMC, kisah tiada akhir.
Aku adalah mahasiswa Fisip UNIB kala itu (2008-2012). Perkenalan dengan IMC terjadi saat masa OSPEK dimulai. Sedari SMA, aku memang sudah aktif di ekskul rohis (rohani Islam), sehingga UKM yang aku pilih tentunya yang berdasar pada kegiatan rohis. Nah, IMC adalah pilihan yang tepat menurutku saat itu. Seperti biasa, label yang diberikan pada aktivis rohis adalah jilbab lebar, celana cingkrang dan berjanggut. Tentunya, aku tidak peduli dengan label-label tersebut, entah mengapa, aku merasa nyaman saja, berada dengan orang-orang yang memiliki satu visi dan misi denganku, yakni berjalan di jalan dakwah.
Perjalanan bersama IMC tentunya melahirkan beragam kisah. Agenda kegiatan kami yakni kajian rohani, upgrading kepengurusan dan anggota IMC, rihlah (wisata alam), diskusi-diskusi pengembangan diri, buka puasa sunnah bersama, serta terkadang kami mengadakan rujak party. Memang terdengar sederhana, namun tentunya bagi kami kami anggota IMC, hal tersebut merupakan hal yang luar biasa.

Ingat IMC, maka ingat Hamad
Dari IMC ini jugalah, aku bertemu dengan sahabat-sahabatku yang hingga saat ini tetap ‘eksis di hati’. Kami menyebut geng kami adalah Hamad, di mana Hamad merupakan singkatan dari ‘Hantu Mading’. Mengapa dinamakan Hantu Mading? Hal ini dikarenakan, kami dikumpulkan berdasarkan keikutsertaan kami dalam lomba mading 3 dimensi yang diadakan oleh UKM Kerohanian Islam Universitas Bengkulu. Karena Mading 3 Dimensi dibuat berhari-hari, maka secara otomatis kami seringkali bersama, bahkan sampai merelakan waktu istirahat kami untuk menginap bersama menyelesaikan mading (majalah dinding) tersebut. Dan alhamdulillah, mading yang kami lombakan mendapatkan predikat juara 2 saat itu. ^_^
Nah, dari sinilah kemudian kami saling akrab hingga saat ini. Anggota Hamad adalah aku sendiri, Mira Apriani, Erlisa Widyatuti, Voettie Wisataone, dan Zainab At-Tazkiyah. Kami memliki sifat dan karakter masing-masing, dan tentunya ciri khas kami ini pula yang kemudian membawa kami menjemput kesuksesan masing-masing. Hingga saat ini, dari kami berlima yang baru menikah adalah Mira, sementara kami berempat masih sedang/akan menuju walimah (pernikahan, #eh... ).

Foto Bersama Para Anggota Hamad dengan Mading 3 Dimensi IMC tahun 2010.
Dari Kiri-Kanan : Tazki, Erlis, Mira, Yue (aku sendiri), dan Voe)


Rindu Dibalas Temu Alumni di Rumah Peradaban
Karena qadar Allah tentunya, aku bersama teman-teman lainnya tetap bersama di dalam LDF ini hingga akhir waktu kami berada di Universitas Bengkulu. Bahkan, hingga kami menjadi alumni pun, rindu dan kenangan-kenangan tentang IMC masih saja melekat di hati kami.
Dan karena qadar Allah juga, akhirnya aku dan teman-teman alumni IMC lainnya mendapatkan undangan temu alumni yang dilaksanakan di Universitas Bengkulu pada tanggal 16 Desember 2017, di Ruang Aula Dekanat FKIP.
Berdasarkan kesiapan dari panitia yang diketuai oleh Angga Priyono (Mahasiswa Sosiologi angkatan 2016), dari keseluruhan alumni IMC yang telah mendapatkan undangan, yang bersedia hadir hanyalah 30 orang. Hal ini dikarenakan banyak alumni IMC yang berdomisili di luar provinsi Bengkulu dan memiliki aktivitas masing-masing yang tentunya sangat padat. Walaupun peserta alumni yang hadir hanyalah 30 orang, namun acara tetap berlangsung dengan baik dan haru. Kami, para alumni, bertemu dengan adik-adik penerus kami dalam satu forum, di mana untuk keanggotaan IMC yang hadir saat itu berjumlah 50 orang, MashaAllah...
Dari ragam agenda acara yang berlangsung, saat paling haru adalah saat para perwakilan alumni menceritakan kisah mereka masing-masing di IMC, mulai dari alumni yang paling awal masuk IMC yakni pada tahun 1995, hingga alumni angkatan 2013 yang tanggal 20 Desember kemarin baru diwisuda.
Sebelum acara selesai, panitia mengimbau kepada para alumni untuk memilih kepengurusan alumni IMC. Dalam hal ini, berdasarkan keputusan bersama, terpilihlah Kak Rio W sebagai Ketua, Kak Faizon Irsyadi sebagai Sekretaris, Bendahara Kak Haryanto, serta Ustadzah Yulisniawati sebagai Koordinator Bidang Dana dan Usaha. Setelah Kak Rio terpilih menjadi ketua alumni IMC FISIP UNIB, maka terdapat seremonial pemotongan tumpeng dan penandatangan MOU donatur tetap dari alumni untuk LDF IMC. MashaAllah, sungguh haru haru melihatnya. Selain itu, juga dilakukan pelelangan hasil karya anggota IMC, yang kemudian dilelang kepada para alumni. Dari hasil lelang barang-barang hasil karya IMC tersebut, didapatkan nominal uang Rp.1.000.000,-, alhamdulillah.
Pemotongan Tumpeng oleh Kak Rio W selaku ketua alumni IMC terpilih
beserta para pengurus lainnya yang terpilih.

Surat MOU bagi para anggota alumni IMC Fisip UNIB

Tidak lupa juga, saat detik-detik akhir acara, kami menyempatkan diri berfoto bersama. Dari beragam angkatan, kami berfoto, baik yang sudah lulus ataupun yang masih harus berjuang meneruskan perjuangan di IMC. Tidak lupa juga, saat pulang, kami diberikan hadiah souvenir mug cantik oleh adik-adik kami di IMC. Selain itu, kami juga diberikan kertas kecil yang kemudian akan diisi pesan dan kesan kami pada IMC, yang kemudian ditempelkan di pohon berkah yang berada di luar gedung tempat acara berlangsung.
Sungguh sebuah agenda yang menyenangkan.
Foto alumni IMC dari jurusan Ilmu Komunikasi (beragam angkatan)

Testimoni Acara Temu alumni dari para alumni ^_^

Foto Bersama alumni

Souvenir Mug Cantik untuk Masing-Masing Alumni

Selfie Akhwat IMC

Memang benar, jika Allah sudah menautkan hati kita, apapun yang terjadi, kita akan tetap kembali ke rumah yang sama.

                                                                                                                Bengkulu, 21 Desember 2017




12 komentar on "Rindu Dibalas Temu Di Rumah Peradaban IMC"
  1. Dulu jaman SMA juga aku anggota rohis Mba, tujuannya mirip sama IMC. Alhamdulillah ya bisa reuni dengan teman-temannya. Semoga silaturahim tetap berjalan terus ya Mba

    BalasHapus
  2. asik ya bisa reunian gini, ketemu teman-teman lama. salam aja dengan mereka yue

    BalasHapus
  3. melepas kangen dan rindu setelah sekian lama tak bertemu, Reuni emang acara yang sering di tunggu.

    BalasHapus
  4. wahhh kok jadi keingat masa lalu yahh, bareng teman-teman yang kini udah pada mencar kemana-mana... :(

    BalasHapus
  5. Wah.. seru nih meet up-nya, pasti rame dan banyak makanan... heheh semoga ukhuwah selalu terjaga sampai akhir hayat ya Mbak ^^

    BalasHapus
  6. Dek yue, ingat imc ingat waktu kita ktemu di acara seminar waktu itu hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. ternyata Mbk masih ingat ya sama Aku.. udah lama bgt ya Mbk kita ga ktmu lg.. 😊

      Hapus
  7. Seru mbak acaranya nih. Temu kangen sama temen-temen.. ^^

    BalasHapus
  8. Waa seru ni bisa kumpul sama teman2
    Acaranya juga keren

    BalasHapus
  9. Salam ya sama geng Hamad ,sukses selalu buat kalian

    BalasHapus
  10. Salam ya sama semua geng Hamad yang keceh

    BalasHapus