Lebong, mengingatkanku akan hamparan sawah nan hijau.
Lebong ,mengingatkanku akan bukit-bukit berbaris di setiap sudutnya.
Lebong, mengingatkanku akan sejuknya udara di sekitaran sungai.
Lebong, tempatku berkisah, empat tahun yang lalu.
Halo semua... apa kabar? Bagaimana kabar kalian? Semoga tetap bersemangat
ya.. Nah,
untuk menambah semangat dalam rutinitas kita semua, tak ada salahnya kita rehat
sejenak, sambil aku ajak jalan-jalan melihat beberapa keindahan kabupaten
Lebong yang ada di Provinsi Bengkulu. Siapa yang sudah pernah ke sana? Wah,,,
kalau ingat Lebong, kalian paling ingat apa? Kalau aku jujur saja sih, aku
ingat Lebong, ingat sebuah desa yang nyaman dengan bentangan sawah yang begitu
menghijau di sisi-sisi jalan rayanya.
Ya,
memang benar, Lebong merupakan salah satu kabupaten yang memiliki lumbung padi
terbesar di Provinsi Bengkulu. Jika kalian berkunjung ke daerah ini sekitar
bulan Maret, nah kalian akan dimanjakan dengan hamparan padi yang amat hijau
yang terbentang hampir di seluruh bagian kabupaten ini. Sungguh memanjakan mata
tentunya, pemandangan yang amat jarang kita temukan di perkotaan.
Siapa
sangka, takdir membawaku ke daerah ini, daerah yang sama sekali belum pernah
aku kunjungi sebelumnya. Saat itu (tahun 2017), SK mengajarku di Universitas
Terbuka (UT) Bengkulu, menempatkan namaku untuk menjadi tutor di daerah Lebong
(salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu). Tentu saja aku agak sedikit kaget,
karena jujur saja aku belum pernah ke sana.
Awalnya
aku mengira, kawasan Lebong adalah kawasan yang amat dingin, sehingga persiapan
menginap di Lebong cukup aku persiapkan selengkap mungkin. Hal yang paling
tidak mau aku tinggalkan adalah membawa jaket tebal serta balsem vicks (obat
andalan selain decolgen, karena aku alergi dingin, hee. Karena alergi dingin,
aku bisa saja terkena flu akut dan bisa meriang kalau udara dingin. Kalau sudah
begitu, tentu aku tidak bisa mengajar dengan baik keesokan harinya (hari Sabtu
dan Minggu). Namun, ternyata aku salah
mengira, karena udara di daerah Lebong, khususnya di kecamatan Amen dan Lebong
Atas tempatku bertugas tidaklah dingin. Suhunya cukup bersahabat dengan kondisi
fisikku (alhamdulillah).
Berdasarkan
SK yang tertera di UT, maka setiap pengajar Universitas Terbuka wajib
mengadakan pertemuan tatap muka mengajar selama 8 kali pertemuan berturut-turut
selama 8 minggu. Oleh karenanya aku
harus bolak balik Kota Bengkulu – Lebong selama dua bulan tentunya (tetapi hanya dua kali seminggu, total 8 hari mengajar) di setiap
weekend-nya. Karena ini adalah pengalaman mengajarku yang paling jauh, maka aku
mencoba untuk memberanikan diri saja mengatakan ‘ya’ saat mendapatkan tawaran
kerja di Lebong oleh pihak UT. Awalnya memang aku mengajukan diri sebagai
pengajar UT, tetapi saat pembagian mata kuliah, aku belum dipanggil. Saat aku
konfirmasi kepihak UT langsung di kampusnya, aku langsung diminta mengajar di
Lebong, jika aku bersedia, maka aku akan langsung dibuatkan SK saat itu juga.
Jujur aku agak
terkejut saat itu, tapi daripada aku tak dapat kursi untuk mengajar UT, ya
sudahlah aku terima saja keputusan UT untuk bertugas di Lebong. Bismillah, tanpa pamit terlebih dahulu pada orang tua (karena waktu itu
belum menikah), aku meyakinkan diri untuk pergi bertugas keLebong keesokan harinya. Alhamdulillah, saat sudah mendapatkan SK, aku kembali ke rumah dan berpamitan pada
orang tua dan syukurnya kedua orang tuaku mendukung penuh. Malah aku akan
diantar ke sana keesokan harinya.
Perjalanan Awal Menuju Lebong
Pada
saat awal mengunjungi Lebong, aku diantar oleh keluargaku, kami melewati jalur
Bengkulu Utara dari Kota Bengkulu. Jarak tempuh yang kami lewati adalah sekitar
4 jam perjalanan darat. Sebenarnya, jika ingin ke Lebong bisa ditempuh melewati
jalur Bengkulu-Curup (Rejang Lebong)-kemudian berakhir di Lebong, namun
perjalanan akan lebih lama, sehingga kami memilih melewati jalan lintas
Argamakmur (kabupaten Bengkulu Utara). Perjalanan cukup lancar, namun agak
sedikit terkendala dengan jalanan yang berbatu di kawasan perbatasan
Argamakmur-Lebong, tepatnya di daerah Bukit Resam.
Kami
tiba di Lebong sekitar pukul 12.00 WIB, saat itu aku berencana akan menginap di
salah satu rumah rekanku sesama pengajar UT di Lebong. Tempat tinggalku saat
itu adalah di Dusun Muara Aman, Kecamatan Amen. Kawasan ini adalah kawasan yang
dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Lebong dan juga dekat dengan pusat
perekonomian masyarakat Lebong (pasar Muara Aman).
Selepas
beristirahat sejenak, aku pun bergegas ke lokasi mengajar di SMAN 1 Lebong
Atas. Walaupun lokasi mengajarnya di SMA, tetapi yang aku ajar adalah para
mahasiswa UT. Jam belajarnya pun dimulai seusai jam SMA usai. Untuk SMA
tempatku mengajar cukup rapi dan bersih, ditambah lagi ada hal yang unik, di mana
sekolah tersebut berbatasan langsung dengan hamparan sawah yang amat luas.
Beruntung sekali aku saat itu, karena saat aku mengajar padi sedang
hijau-hijaunya di samping dan depan kelas. Sungguh memanjakan mata.
Suasana Di Depan Kelas saat Mengajar. Hamparan sawah nan luas dan kawasanBukit yang Indah. Photo by Me |
Tak Sekedar Mengajar
Tentunya
kehadiranku di Lebong tidak serta merta aku gunakan untuk mengajar saja. Kebetulan,
pada saat mengajar UT di Lebong, temanku yang sedang berkuliah di Yogya
kebetulan baru saja diwisuda dan sedang berlibur di rumahnya di Lebong.
Wah, tentunya ini kesempatan
bagiku. Aku meminta tolong kepadanya untuk menemaniku berjalan-jalan selama aku
berada di Lebong. Karena memang kami sudah akrab sejak lama, maka perjalananku selama di Lebong tambah
mengasyikkan. Dengan menggunakan sepeda motor, kami pun berkeliling kabupaten
Lebong, mengunjungi beberapa objek wisata yang ada di sana.
Berikut
adalah beberapa objek wisata yang sempat aku kunjungi ketika berada di Lebong.
Sumber Foto kaskus.co.id |
Aku Berfoto di Depan Masjid Agung Sultan Abdullah Taken by My Friend |
Berada di jalan lintas Argamakmur dan Lebong, masjid ini memiliki bangunan yang megah dan indah. Selain itu, masjid ini juga dikelilingi oleh pemandangan bukit barisan yang mengelilingi kabupan Lebong. Letaknya juga tepat berada di sebelah kantor DPRD Kabupaten Lebong.
2. Danau Picung.
Lokasi danau Picung
tidak jauh dari lokasi Masjid Agung Sultan Abdullah, namun lokasinya tidak
berada langsung di pinggir jalan raya lintas Argamakmur-Lebong, namun agak
masuk gang sedikit ke dalam atau bisa dibilang berada tidak jauh di belakang
Masjid AGUNG Sultan Abdullah. Danau Picung merupakan danau buatan yang telah ada
sejak zaman penjajahan Kolonial Belanda. Danau buatan ini dibuat sebagai sumber
air untuk memutar kincir pengolahan emas di tambang emas di daerah Lebong
Tambang.
Danau Picung di Pagi Hari Sumber Gambar Kaskus.co.id |
Danau Picung
menyimpan banyak sejarah tentang daerah Lebong yang memiliki banyak kekayaan alam
terutama emas. Pada masa revolusi, wilayah ini berkontribusi dalam pembangunan
Monumen Nasional (Monas) di DKI Jakarta. Pada puncak Monas terdapat emas,
menurut sejarah sebagian emas tersebut berasal dari daerah Lebong (sumberlebongkab.go.id).
Kawasan Danau Picung sumber gambar wisato.id |
Ketika tiba di
danau ini, maka kita akan dimanjakan oleh pemandangan danau nan alami. Danau
yang berukuran cukup luas ini memliki pesona yang amat indah, selain dapat
digunakan sebagai wisata keluarga, danau ini juga dapat dijadikan lokasi outbond oleh
para pengunjung.
Saat kami (aku dan
temanku) berada di danau Picung, kami duduk di bawah pohon sambil menikmati
jeruk Lebong yang dibawa oleh temanku. Daerah Lebong juga terkenal sebagai
penghasil jeruk yang khas. Jeruk Lebong memiliki rasa yang segar dengan
bulir jeruk yang cukup besar. Ukuran buah jeruknya juga sedikit besar
dibandingkan dengan jeruk medan.
3. Wisata Air Putih Lebong.
Nah, bagi yang sudah berkunjung ke Lebong, belum lengkap rasanya
kalau belum mengunjungi wisata Air Putih. Sebenarnya apa sih wisata Air Putih
ini?? Nah, wisata air putih merupakan wisata air sungai yang memiliki air yang
amat jernih. Selain itu, di beberapa titik terdapat air panas alami, yang
menyatu dengan air dingin nan jernih. Sungguh merupakan kuasa Tuhan ya,
walaupun berbatasan langsung, namun kondisi air tetap stabil. Di mana titik
tempat air panas tetaplah panas mendidih, sementara tepat disamping aliran sungai mendidih terdapat titik air dingin yang
berada agak di tengah sungai.
jernihnya air sungai Air Putih sumber gambar http://daftar-info-wisata.blogspot.com/ |
Jika berkunjung ke
sini, janga lupa membawa telur mentah untuk direbus ya!, karena kalian akan
merasakan sensasi merebus telur secara alami di dalam sungai. Selain itu, kita
juga menikmati dinginnya air jernih sungai Air Putih yang alami. Pemandangan
hijau di sekitar sungai pun menambah cantiknya pemandangan.
4. Danau Tes Lebong.
Danau Tes merupakan kawasan danau yang tidak kalah indahnya. Jika beruntung, maka akan ada fasilias perahu yang dapat digunakan pengunjung wisata untuk berkeliling sekitaran danau. Namun sayangnya, saat aku berkunjung ke sana, perahu tersebut sedang tidak dioperasikan. Kawasan danau tes yang masih alami, sangat baik digunakan sebagai tempat kumpul bersama sahabat dan keluarga. Apalagi jika ditambah dengan bekal piknik yang dibawa bersama. Bisa dibayangkan kan, makan bersama di pinggir danau sambil bercanda ria.
Pemandangan asri Danau Tes Lebong Sumber Gambar lebongkab.go.id |
Saat mengunjungi danau Tes, aku ditemani dengan mahasiswa-mahasiswaku di UT Lebong. Sebagai perpisahan karena sudah pertemuan terakhir, maka aku mengajak mereka makan siang bersama di pinggir danau. Tentunya sangat seru sekali waktu itu, karena kami makan siang bersama dengan pemandangan danau yang luas. Udara di sekitar danau pun sejuk, karena banyak sekali pohon rimbun. Wangi udara dedaunan berbaur dengan bau tanah yang agak basah, membuat selera makan menjadi meningkat. Belum lagi udara di sekitar danau yang amat segar, menambah suasana keakraban antara aku dan mahasiswa ilmu komunikasi UT Lebong.
Nah, itulah beberapa objek wisata yang sempat aku kunjungi saat bertugas
di Lebong. Kabupaten yang terkenal dengan salah satu tempat penghasil emas di
Provinsi Bengkulu ini patut dijadikan destinasi wisata kalian loh! Sebenarnya
masih banyak lagi destinasi wisata di Kabupaten ini, dua di antaanya adalah Goa
Kaca Mata dan rafting di Sungai Arus Ketahun.
Jadi nostalgia lagi, rindu banget main ke Lebong. Emang tempat wisatanya bagus2
BalasHapusiyaa.. pgn banget ke Lebong lg.. Penasaran pengen rafting dsana kl diizinkan. Trs pgn juga lihat sawah di Lebong..
HapusWah bagus" ternyata wisata di Lebong hehe bru ta klo ada sungai air putih dan bisak masak juga karena airnya mendidih hehe keren bet dah, terkendalah karena fisikku yang kurang mendukung buat jalan2 ke air terjun padahal sukak
BalasHapusbisa Dek.. bkn air terjun itu, sungai... trs jalannya juga ga susah dan dekat. Monggo ke air putih.
HapusAsik ya mbak. Walau jauh, tapi selain bertugas juga bisa berwisata. Aku udah semua melewati wisata di atas kecuali air putih. Jadi penasaran pengen kesana jadinya. Hehe
BalasHapusiya Nengsih.. alhamdulillah. Aor putih keren Nengsih, bisa rebus telur di air sungai langsung. Sebelahnya air mendidih, sebelahnya air dingin bening, jernih, masyaAllah.
HapusKalo aku tetep cinta ngerebus telor sambil mandi sungai di air putih...
BalasHapushehe.. iya Mbk.. enak bgt ya.. seru.. pengen ke sana lg, masyaAllah.
Hapuswaaah enak ya, tugas sambil jalan-jalan.
BalasHapuslebong juga punya banyak tempat menarik nih