Top Social

Kenangan Akan Lebong

Rabu, 08 September 2021

Lebong, mengingatkanku akan hamparan sawah nan hijau. 

Lebong ,mengingatkanku akan bukit-bukit berbaris di setiap sudutnya. 

Lebong, mengingatkanku akan sejuknya udara di sekitaran sungai.

Lebong, tempatku berkisah, empat tahun yang lalu.


Halo semua... apa kabar? Bagaimana kabar kalian? Semoga tetap bersemangat ya.. Nah, untuk menambah semangat dalam rutinitas kita semua, tak ada salahnya kita rehat sejenak, sambil aku ajak jalan-jalan melihat beberapa keindahan kabupaten Lebong yang ada di Provinsi Bengkulu. Siapa yang sudah pernah ke sana? Wah,,, kalau ingat Lebong, kalian paling ingat apa? Kalau aku jujur saja sih, aku ingat Lebong, ingat sebuah desa yang nyaman dengan bentangan sawah yang begitu menghijau di sisi-sisi jalan rayanya.

                Ya, memang benar, Lebong merupakan salah satu kabupaten yang memiliki lumbung padi terbesar di Provinsi Bengkulu. Jika kalian berkunjung ke daerah ini sekitar bulan Maret, nah kalian akan dimanjakan dengan hamparan padi yang amat hijau yang terbentang hampir di seluruh bagian kabupaten ini. Sungguh memanjakan mata tentunya, pemandangan yang amat jarang kita temukan di perkotaan.

 Takdir membawaku ke daerah Lebong.

                Siapa sangka, takdir membawaku ke daerah ini, daerah yang sama sekali belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Saat itu (tahun 2017), SK mengajarku di Universitas Terbuka (UT) Bengkulu, menempatkan namaku untuk menjadi tutor di daerah Lebong (salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu). Tentu saja aku agak sedikit kaget, karena jujur saja aku belum pernah ke sana.

                Awalnya aku mengira, kawasan Lebong adalah kawasan yang amat dingin, sehingga persiapan menginap di Lebong cukup aku persiapkan selengkap mungkin. Hal yang paling tidak mau aku tinggalkan adalah membawa jaket tebal serta balsem vicks (obat andalan selain decolgen, karena aku alergi dingin, hee. Karena alergi dingin, aku bisa saja terkena flu akut dan bisa meriang kalau udara dingin. Kalau sudah begitu, tentu aku tidak bisa mengajar dengan baik keesokan harinya (hari Sabtu dan Minggu).  Namun, ternyata aku salah mengira, karena udara di daerah Lebong, khususnya di kecamatan Amen dan Lebong Atas tempatku bertugas tidaklah dingin. Suhunya cukup bersahabat dengan kondisi fisikku (alhamdulillah).

                Berdasarkan SK yang tertera di UT, maka setiap pengajar Universitas Terbuka wajib mengadakan pertemuan tatap muka mengajar selama 8 kali pertemuan berturut-turut selama 8 minggu.  Oleh karenanya aku harus bolak balik Kota Bengkulu – Lebong selama dua bulan tentunya (tetapi hanya dua kali seminggu, total 8 hari mengajar) di setiap weekend-nya. Karena ini adalah pengalaman mengajarku yang paling jauh, maka aku mencoba untuk memberanikan diri saja mengatakan ‘ya’ saat mendapatkan tawaran kerja di Lebong oleh pihak UT. Awalnya memang aku mengajukan diri sebagai pengajar UT, tetapi saat pembagian mata kuliah, aku belum dipanggil. Saat aku konfirmasi kepihak UT langsung di kampusnya, aku langsung diminta mengajar di Lebong, jika aku bersedia, maka aku akan langsung dibuatkan SK saat itu juga.

          Jujur aku agak terkejut saat itu, tapi daripada aku tak dapat kursi untuk mengajar UT, ya sudahlah aku terima saja keputusan UT untuk bertugas di Lebong. Bismillah, tanpa pamit terlebih dahulu pada orang tua (karena waktu itu belum menikah), aku meyakinkan diri untuk pergi bertugas keLebong keesokan harinya. Alhamdulillah, saat sudah mendapatkan SK, aku kembali ke rumah dan berpamitan pada orang tua dan syukurnya kedua orang tuaku mendukung penuh. Malah aku akan diantar ke sana keesokan harinya.

 

Perjalanan Awal Menuju Lebong

                Pada saat awal mengunjungi Lebong, aku diantar oleh keluargaku, kami melewati jalur Bengkulu Utara dari Kota Bengkulu. Jarak tempuh yang kami lewati adalah sekitar 4 jam perjalanan darat. Sebenarnya, jika ingin ke Lebong bisa ditempuh melewati jalur Bengkulu-Curup (Rejang Lebong)-kemudian berakhir di Lebong, namun perjalanan akan lebih lama, sehingga kami memilih melewati jalan lintas Argamakmur (kabupaten Bengkulu Utara). Perjalanan cukup lancar, namun agak sedikit terkendala dengan jalanan yang berbatu di kawasan perbatasan Argamakmur-Lebong, tepatnya di daerah Bukit Resam.

                Kami tiba di Lebong sekitar pukul 12.00 WIB, saat itu aku berencana akan menginap di salah satu rumah rekanku sesama pengajar UT di Lebong. Tempat tinggalku saat itu adalah di Dusun Muara Aman, Kecamatan Amen. Kawasan ini adalah kawasan yang dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Lebong dan juga dekat dengan pusat perekonomian masyarakat Lebong (pasar Muara Aman).

                Selepas beristirahat sejenak, aku pun bergegas ke lokasi mengajar di SMAN 1 Lebong Atas. Walaupun lokasi mengajarnya di SMA, tetapi yang aku ajar adalah para mahasiswa UT. Jam belajarnya pun dimulai seusai jam SMA usai. Untuk SMA tempatku mengajar cukup rapi dan bersih, ditambah lagi ada hal yang unik, di mana sekolah tersebut berbatasan langsung dengan hamparan sawah yang amat luas. Beruntung sekali aku saat itu, karena saat aku mengajar padi sedang hijau-hijaunya di samping dan depan kelas. Sungguh memanjakan mata.

Suasana Di Depan Kelas saat Mengajar.
Hamparan sawah nan luas dan kawasanBukit yang Indah.
Photo by Me
               

Tak Sekedar Mengajar

                Tentunya kehadiranku di Lebong tidak serta merta aku gunakan untuk mengajar saja. Kebetulan, pada saat mengajar UT di Lebong, temanku yang sedang berkuliah di Yogya kebetulan baru saja diwisuda dan sedang berlibur di rumahnya di Lebong.

          Wah, tentunya ini kesempatan bagiku. Aku meminta tolong kepadanya untuk menemaniku berjalan-jalan selama aku berada di Lebong. Karena memang kami sudah akrab sejak lama,  maka perjalananku selama di Lebong tambah mengasyikkan. Dengan menggunakan sepeda motor, kami pun berkeliling kabupaten Lebong, mengunjungi beberapa objek wisata yang ada di sana. 

                Berikut adalah beberapa objek wisata yang sempat aku kunjungi ketika berada di Lebong.

 1.       Masjid Agung Sultan Abdullah.


Sumber Foto 
kaskus.co.id



Aku Berfoto di Depan Masjid Agung Sultan Abdullah

Taken by My Friend


          Berada di jalan lintas Argamakmur dan Lebong, masjid ini memiliki bangunan yang megah dan indah. Selain itu, masjid ini juga dikelilingi oleh pemandangan bukit barisan yang mengelilingi kabupan Lebong. Letaknya juga tepat berada di sebelah kantor DPRD Kabupaten Lebong.


2. Danau Picung.

          Lokasi danau Picung tidak jauh dari lokasi Masjid Agung Sultan Abdullah, namun lokasinya tidak berada langsung di pinggir jalan raya lintas Argamakmur-Lebong, namun agak masuk gang sedikit ke dalam atau bisa dibilang berada tidak jauh di belakang Masjid AGUNG Sultan Abdullah. Danau Picung merupakan danau buatan yang telah ada sejak zaman penjajahan Kolonial Belanda. Danau buatan ini dibuat sebagai sumber air untuk memutar kincir pengolahan emas di tambang emas di daerah Lebong Tambang.

Danau Picung di Pagi Hari
Sumber Gambar Kaskus.co.id

          Danau Picung menyimpan banyak sejarah tentang daerah Lebong yang memiliki banyak kekayaan alam terutama emas. Pada masa revolusi, wilayah ini berkontribusi dalam pembangunan Monumen Nasional (Monas) di DKI Jakarta. Pada puncak Monas terdapat emas, menurut sejarah sebagian emas tersebut berasal dari daerah Lebong (sumberlebongkab.go.id).

Kawasan Danau Picung
sumber gambar wisato.id


          Ketika tiba di danau ini, maka kita akan dimanjakan oleh pemandangan danau nan alami. Danau yang berukuran cukup luas ini memliki pesona yang amat indah, selain dapat digunakan sebagai wisata keluarga, danau ini juga dapat dijadikan lokasi outbond oleh para pengunjung.

          Saat kami (aku dan temanku) berada di danau Picung, kami duduk di bawah pohon sambil menikmati jeruk Lebong yang dibawa oleh temanku. Daerah Lebong juga terkenal sebagai penghasil jeruk yang khas. Jeruk Lebong memiliki rasa yang segar dengan bulir jeruk yang cukup besar. Ukuran buah jeruknya juga sedikit besar dibandingkan dengan jeruk medan.


3.    Wisata Air Putih Lebong.

Nah, bagi yang sudah berkunjung ke Lebong, belum lengkap rasanya kalau belum mengunjungi wisata Air Putih. Sebenarnya apa sih wisata Air Putih ini?? Nah, wisata air putih merupakan wisata air sungai yang memiliki air yang amat jernih. Selain itu, di beberapa titik terdapat air panas alami, yang menyatu dengan air dingin nan jernih. Sungguh merupakan kuasa Tuhan ya, walaupun berbatasan langsung, namun kondisi air tetap stabil. Di mana titik tempat air panas tetaplah panas mendidih, sementara tepat disamping aliran sungai mendidih terdapat titik air dingin yang berada agak di tengah sungai.

jernihnya air sungai Air Putih
sumber gambar http://daftar-info-wisata.blogspot.com/


          Jika berkunjung ke sini, janga lupa membawa telur mentah untuk direbus ya!, karena kalian akan merasakan sensasi merebus telur secara alami di dalam sungai. Selain itu, kita juga menikmati dinginnya air jernih sungai Air Putih yang alami. Pemandangan hijau di sekitar sungai pun menambah cantiknya pemandangan.

 

4.   Danau Tes Lebong.

Danau Tes merupakan kawasan danau yang tidak kalah indahnya. Jika beruntung, maka akan ada fasilias perahu yang dapat digunakan pengunjung wisata untuk berkeliling sekitaran danau. Namun sayangnya, saat aku berkunjung ke sana, perahu tersebut sedang tidak dioperasikan. Kawasan danau tes yang masih alami, sangat baik digunakan sebagai tempat kumpul bersama sahabat dan keluarga. Apalagi jika ditambah dengan bekal piknik yang dibawa bersama. Bisa dibayangkan kan, makan bersama di pinggir danau sambil bercanda ria. 

Pemandangan asri Danau Tes Lebong
Sumber Gambar lebongkab.go.id

          Saat mengunjungi danau Tes, aku ditemani dengan mahasiswa-mahasiswaku di UT Lebong. Sebagai perpisahan karena sudah pertemuan terakhir, maka aku mengajak mereka makan siang bersama di pinggir danau. Tentunya sangat seru sekali waktu itu, karena kami makan siang bersama dengan pemandangan danau yang luas. Udara di sekitar danau pun sejuk, karena banyak sekali pohon rimbun. Wangi udara dedaunan berbaur dengan bau tanah yang agak basah, membuat selera makan menjadi meningkat. Belum lagi udara di sekitar danau yang amat segar, menambah suasana keakraban antara aku dan mahasiswa ilmu komunikasi UT Lebong.

 

Nah, itulah beberapa objek wisata yang sempat aku kunjungi saat bertugas di Lebong. Kabupaten yang terkenal dengan salah satu tempat penghasil emas di Provinsi Bengkulu ini patut dijadikan destinasi wisata kalian loh! Sebenarnya masih banyak lagi destinasi wisata di Kabupaten ini, dua di antaanya adalah Goa Kaca Mata dan rafting di Sungai Arus Ketahun.

 


9 komentar on "Kenangan Akan Lebong"
  1. Jadi nostalgia lagi, rindu banget main ke Lebong. Emang tempat wisatanya bagus2

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa.. pgn banget ke Lebong lg.. Penasaran pengen rafting dsana kl diizinkan. Trs pgn juga lihat sawah di Lebong..

      Hapus
  2. Wah bagus" ternyata wisata di Lebong hehe bru ta klo ada sungai air putih dan bisak masak juga karena airnya mendidih hehe keren bet dah, terkendalah karena fisikku yang kurang mendukung buat jalan2 ke air terjun padahal sukak

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa Dek.. bkn air terjun itu, sungai... trs jalannya juga ga susah dan dekat. Monggo ke air putih.

      Hapus
  3. Asik ya mbak. Walau jauh, tapi selain bertugas juga bisa berwisata. Aku udah semua melewati wisata di atas kecuali air putih. Jadi penasaran pengen kesana jadinya. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Nengsih.. alhamdulillah. Aor putih keren Nengsih, bisa rebus telur di air sungai langsung. Sebelahnya air mendidih, sebelahnya air dingin bening, jernih, masyaAllah.

      Hapus
  4. Kalo aku tetep cinta ngerebus telor sambil mandi sungai di air putih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe.. iya Mbk.. enak bgt ya.. seru.. pengen ke sana lg, masyaAllah.

      Hapus
  5. waaah enak ya, tugas sambil jalan-jalan.
    lebong juga punya banyak tempat menarik nih

    BalasHapus