Photo by Google |
‘Osteoporosis’, apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata
tersebut? Ya, tentunya osteoporosis sangat berhubungan dengan tulang tentunya. Di
awal ramadhan 1439 H, selain wajib menambah aktivitas ibadah harian, kita juga
wajib menjaga asupan makanan yang kita konsumsi. Salah satunya adalah kalsium. Mengapa
kasium penting? Ya tentu saja, jika asupan kalsium di dalam tubuh cukup, maka
tulang akan menjadi kuat dan beribadah pun akan menjadi kian bersemangat dan
tanpa kendala.
Saya dan Osteoporosis.
Saat masih menggunakan kruk di tahun 2015. |
Sebelum melangkah lebih jauh membahas mengenai osteoporosis, saya
akan menceritakan tentang kondisi saya beberapa tahun yang lalu (lebih tepatnya
dua tahun lalu). Saya adalah seorang penderita osteoporosis di usia muda. Hal ini
terdeteksi setelah saya mengalami kecelakaan motor yang cukup parah, yang
mengharuskan saya menjalani operasi fraktur
femur (patah tulang paha kanan). Ternyata, kondisi saya saat itu bukan
hanya patah tulang biasa, melainkan tulang paha saya hancur berkeping, hal ini
diakibatkan benturan sepeda motor yang cukup keras dan kondisi tulang saya yang
rapuh. Sejak saat itu, saya melewati beberapa pengobatan tulang yang tentunya
berlangsung lama. Jika orang lain bisa pulih dan berjalan normal, hanya dalam
hitungan 6 bulan atau paling lama satu tahun, saya justru baru bisa berjalan
normal setelah 1,5 tahun (namun dengan catatan, hingga hari ini saya tidak bisa
lagi berlari seperti sedia kala).
Saya pernah didiagosis untuk operasi ulang, setelah menjalani 8
bulan pascaoperasi awal. Hal ini dikarenakan kondisi tulang saya yang tidak ada
perkembangan signifikan. Oleh karenanya, saat itu, Dokter-Dokter residen yang
ada di Rs. Sardjito (Yogyakarta), berkesimpulan untuk mengoperasi ulang tulang
paha saya dan saya harus mengulang terapi pengobatan sejak awal. Saya tidak
bisa membayangkan hal itu terulang kembali, karena pascaoperasi, saya sangat
bergantung pada orang lain dan gerakan tubuh saya amat terbatas. Sungguh
membosankan dan acapkali membuat stres, jika harus membayangkan hal tersebut
terulang kembali. Oleh karenanya saya pernah berujar pada para dokter residen
tersebut, “Dok, jika saya dioperasi kembali, apakah saya harus menjalani cuti
kuliah kembali? Lalu bagaimana dengan tesis saya? Kapan selesainya?,” saya
bertanya dengan kondisi yang cukup bingung saat itu. Salah satu perwakilan dari
residen tersebut menjawab, “Sampeyan
mau sembuh kaki atau mau memikirkan kuliah? Kalau itu sih terserah sampeyan, cuma
saran kita lebih baik dioperasi kembali, nanti kami akan menanamkan semacam
serbuk ke tulang Anda, di mana serbuk tersebut fungsinya untuk mempercepat
tumbuhnya kalus pada tulang Anda.” Sontak saya kaget dan agak marah mendengar
pernyataan salah satu residen tersebut, dengan beraninya, saya menjawab,”Oke
baiklah Dok, mungkin saya akan tetap memilih melanjutkan kuliah dan mengerjakan
tesis, untuk urusan kaki ini, toh ada keajaiban tentunya, permisi dan terima
kasih.”
Menurut saya, jawaban dokter-dokter residen tersebut bukanlah
solusi. Toh, mereka masih residen di RumaH Sakit ini, belumlah menjadi Dokter
spesialis Orthopedi yang sesungguhnya. Mereka masih berstatus menempuh
pendidikan spesialis orthopedi. Berani-beraninya mengambil kesimpulan seperti
itu. Usai hari itu, masih dengan menggunakan dua tongkat kruk, saya pun meminta
teman saya untuk mengantarkan saya ke Rumah Sakit Panti Rapih (sebuah
RS.Swasta, yang letaknya tidak jauh dari RS.Sardjito). Di sana saya
dipertemukan dengan dokter spesialis orthopedi yang cukup melegakan, di mana
saya tidak perlu dioperasi kembali, jika kondisi tulang saya membaik dalam
jangka waktu tiga bulan, dengan catatan saya wajib mengkonsumsi obat yang diperuntukkan
bagi orang tua yang terkena osteoporosis. Sejak saat saat itulah saya
menyadari, bahwa saya adalah penderita osteoporosis di usia muda.
Namun, syukur alhamdulillah, sekitar 1,5 tahun pascaoperasi awal,
saya sudah bisa berjalan seperti biasa kembali. Saya pun bisa menyelesaikan
studi saya, tanpa kembali melakukan operasi kembali. Dan tentunya, untuk urusan
tidak bisa berlari kembali, saya maklumi, karena segala sesuatu yang Allah
berikan pada kita, terdapat masanya, di mana, setiap hal akan dikembalikan pada
Allah. Kita hanya sebatas dititipkan saja.
Mengapa terkena osteoporosis?
Secara pribadi, saya memang orang yang jarang olah raga, tidak
suka mengkonsumsi susu, dan memiliki garis keturunan osteoporosis dari garis
keturunan Nenek. Nah, beberapa hal tersebut adalah pemicu hadirnya
osteoporosis.
Mengutip pernyataan Prof.Dr.Errol Untung Hutagalung, SpB, SpOT-K
dalam buku Osteoporosis di Usia Muda, osteoporosis merupakan suatu penyakit
pada tulang yang ditandai dengan kondisi di mana terjadi penurunan massa tulang
dan perubahan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi tipis, rapuh,
keropos, dan mudah patah.
Berdasarkan pernyataan Prof.Erol, maka kondisi orang-orang yang
terkena osteoporosis, tentunya tidak akan mampu untuk beraktivitas secara bebas
dan normal kembali seperti sedia kala. Hal ini dikarenakan kondisi tulang yang
mengalami penurunan massa, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh, keropos
serta mudah patah. Hal ini dapat dipastikan juga akan menimbulkan nyeri pada
bagian tulang sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, mengenai faktor
yang menyebabkan terkenanya osteoporosis, maka hal lain yang dapat memicu
terjadinya osteoporosis adalah mengkonsumsi kafein secara berlebihan, seperti
konsumsi teh dan kopi secara berlebihan, mengkonsumsi MSG dan makanan dengan
kadar garam tinggi secara berlebihan juga mampu menjadikan tubuh mengeluarkan
kalsium secara berlebih. Padahal, kalsium amat dibutuhkan bagi kesehatan
tulang.
Diet yang terlalu ketat juga mampu menjadikan faktor terkenanya
osteoporosis di usia muda. Karena diet berlebihan, tentunya asupan gizi di
dalam tubuh pun menjadi berkurang termasuk kalsium. Selain itu, merokokk juga
menjadi salah satu pemicu hadirnya osteoporosis.
Tips agar terhindar dari osteoporosis
1 1.
Jika Anda
merokok, maka berusahalah untuk berhenti merokok dari sekarang.
2. Perbanyak
mengkonsumsi kalsium, khususnya yang berasal dari susu, sayur-sayuran berwarna
hijau pekat dan kacang-kacangan. (jika perlu, ada baiknya mengkonsumsi suplemen
kalsium).
3.
Kurangi
mengkonsumsi kafein serta MSG.
4. Jangan
remehkan cahaya matahari pagi, berusalah untuk berjemur saat pagi hari,
dibarengi dengan berolahraga akan lebih baik.
5. Khusus bagi
wanita, perhatikan gizi anak sejak dalam kandungan, terkhusus penuhi kebutuhan
kalsium anak sejak dalam masa kehamilan.
6. Hindari gaya
hidup tak sehat, misal terlalu banyak konsumsi kafein, merokok dan meminum
alkohol.
7. Hindari diet
secara berlebihan.
8. Lakukan aktivitas
fisik secara berkala (jangan malas bergerak!), biasakan berjalan kaki.
9. Lakukan
pemeriksaan kesehatan tulang sejak dini.
Photo by Google |
Okey, sehat itu memang butuh usaha ya... Jangan sepelekan urusan
kesehatan tulang, karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Semoga artikel
dan sharing ini bermanfaat Ada baiknya,
kita menjaga kesehatan tulang sedini mungkin.
Ayo, mulai hidup sehat sejak saat ini. Ramadhan berkah dengan
tulang yang sehat dan kuat!
*Beberapa hal tentang osteoporosis dalam artikel di atas,
dirangkum dari buku ‘Osteoporosis di Usia Muda dari Holistic Health Solution
terbitan Grasindo tahun 2011.
Kenapa nggak mau operasi ulang mbak, malah minum obat dan nunggu 1,5 tahun?
BalasHapusKarena bakal ulang lg dr awal Dek penyembuhannya. Dan itu ga mudah, byk dirumah, tempat tidur. Smntara pgn segera selesai studi.he
HapusMbak Yue, aku baru tau kalo ternyata osteoporosis bisa datang ke orang yang masih terbilang muda. Aku kira penyakit satu ini khusus buat yang sudah lansia saja. Duh, jadi kepikiran deh. Selama ini aku pun termasuk jarang olahraga. :(
BalasHapusMakasih remindernya Mbak Yue. Emang harus jaga asupan makanan yang masuk ke tubuh, olahraga juga nggak bisa disepelekan sih. Alhamdulillah sekarang sudah bisa berjalan normal & aktivitas lancar ya mbak. ^^
BalasHapusYa Mbk alhmdllh... iya org2 muda jg bisa kena osteoporosis... ok Mbk smg brmnfaat 😊
HapusYue kena osteoporosis muda ya? Mbak ga nyangka deh Yue, akrena kalau dilihat Yuenya sehat-sehat aja. Mbak tauny Yue waktu di Yogya keceakaan, just it. Semoga tulangnya main kuat ya Yue, semangat
BalasHapusWah,ternyata osteoforis tidak hanya menyerang lansia saja ya mbak. ..
BalasHapusNgeri. Asupan anak saat di kandungan ini juga harus diperhatikan dari awal. Ah semoga si kecil kalsiumnya tercukupi
BalasHapuspenting banget ya kak memiliki tulang yang sehat dan kuat ya
BalasHapusnice info
trims kak atas tips-nya
Smga kita smua dijauhkan dri penyakit ini kak.
BalasHapusAyah mira terkena osteoporosis mbk. Udah lama,, sampe kini belum sembuh juga.
BalasHapusMakasih Yue, diingatkan bahwa ternyata osteoporosis itu tak hanya terjadi pada yang tua saja. Untunglah beberapa tipsnya sudah ada yang dijalankan, dan semoga terhindar dari penyakit seperti ini.
BalasHapusWah, garis keturunan juga ya. Yang usia muda ini yang kadang suka lalo dan lupa. Minum susu skrg terlambat ga ya
BalasHapusMulai skrg harus biasakan anak buat minum susu ya
BalasHapus