Top Social

Berkenalan lebih dekat dengan Osteoporosis

Kamis, 17 Mei 2018

Photo by Google
‘Osteoporosis’, apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata tersebut? Ya, tentunya osteoporosis sangat berhubungan dengan tulang tentunya. Di awal ramadhan 1439 H, selain wajib menambah aktivitas ibadah harian, kita juga wajib menjaga asupan makanan yang kita konsumsi. Salah satunya adalah kalsium. Mengapa kasium penting? Ya tentu saja, jika asupan kalsium di dalam tubuh cukup, maka tulang akan menjadi kuat dan beribadah pun akan menjadi kian bersemangat dan tanpa kendala.

Saya dan Osteoporosis.
Saat masih menggunakan kruk di tahun 2015.
Sebelum melangkah lebih jauh membahas mengenai osteoporosis, saya akan menceritakan tentang kondisi saya beberapa tahun yang lalu (lebih tepatnya dua tahun lalu). Saya adalah seorang penderita osteoporosis di usia muda. Hal ini terdeteksi setelah saya mengalami kecelakaan motor yang cukup parah, yang mengharuskan saya menjalani operasi fraktur femur (patah tulang paha kanan). Ternyata, kondisi saya saat itu bukan hanya patah tulang biasa, melainkan tulang paha saya hancur berkeping, hal ini diakibatkan benturan sepeda motor yang cukup keras dan kondisi tulang saya yang rapuh. Sejak saat itu, saya melewati beberapa pengobatan tulang yang tentunya berlangsung lama. Jika orang lain bisa pulih dan berjalan normal, hanya dalam hitungan 6 bulan atau paling lama satu tahun, saya justru baru bisa berjalan normal setelah 1,5 tahun (namun dengan catatan, hingga hari ini saya tidak bisa lagi berlari seperti sedia kala).
Saya pernah didiagosis untuk operasi ulang, setelah menjalani 8 bulan pascaoperasi awal. Hal ini dikarenakan kondisi tulang saya yang tidak ada perkembangan signifikan. Oleh karenanya, saat itu, Dokter-Dokter residen yang ada di Rs. Sardjito (Yogyakarta), berkesimpulan untuk mengoperasi ulang tulang paha saya dan saya harus mengulang terapi pengobatan sejak awal. Saya tidak bisa membayangkan hal itu terulang kembali, karena pascaoperasi, saya sangat bergantung pada orang lain dan gerakan tubuh saya amat terbatas. Sungguh membosankan dan acapkali membuat stres, jika harus membayangkan hal tersebut terulang kembali. Oleh karenanya saya pernah berujar pada para dokter residen tersebut, “Dok, jika saya dioperasi kembali, apakah saya harus menjalani cuti kuliah kembali? Lalu bagaimana dengan tesis saya? Kapan selesainya?,” saya bertanya dengan kondisi yang cukup bingung saat itu. Salah satu perwakilan dari residen tersebut menjawab, “Sampeyan mau sembuh kaki atau mau memikirkan kuliah? Kalau itu sih terserah sampeyan, cuma saran kita lebih baik dioperasi kembali, nanti kami akan menanamkan semacam serbuk ke tulang Anda, di mana serbuk tersebut fungsinya untuk mempercepat tumbuhnya kalus pada tulang Anda.” Sontak saya kaget dan agak marah mendengar pernyataan salah satu residen tersebut, dengan beraninya, saya menjawab,”Oke baiklah Dok, mungkin saya akan tetap memilih melanjutkan kuliah dan mengerjakan tesis, untuk urusan kaki ini, toh ada keajaiban tentunya, permisi dan terima kasih.”
Menurut saya, jawaban dokter-dokter residen tersebut bukanlah solusi. Toh, mereka masih residen di RumaH Sakit ini, belumlah menjadi Dokter spesialis Orthopedi yang sesungguhnya. Mereka masih berstatus menempuh pendidikan spesialis orthopedi. Berani-beraninya mengambil kesimpulan seperti itu. Usai hari itu, masih dengan menggunakan dua tongkat kruk, saya pun meminta teman saya untuk mengantarkan saya ke Rumah Sakit Panti Rapih (sebuah RS.Swasta, yang letaknya tidak jauh dari RS.Sardjito). Di sana saya dipertemukan dengan dokter spesialis orthopedi yang cukup melegakan, di mana saya tidak perlu dioperasi kembali, jika kondisi tulang saya membaik dalam jangka waktu tiga bulan, dengan catatan saya wajib mengkonsumsi obat yang diperuntukkan bagi orang tua yang terkena osteoporosis. Sejak saat saat itulah saya menyadari, bahwa saya adalah penderita osteoporosis di usia muda.
Namun, syukur alhamdulillah, sekitar 1,5 tahun pascaoperasi awal, saya sudah bisa berjalan seperti biasa kembali. Saya pun bisa menyelesaikan studi saya, tanpa kembali melakukan operasi kembali. Dan tentunya, untuk urusan tidak bisa berlari kembali, saya maklumi, karena segala sesuatu yang Allah berikan pada kita, terdapat masanya, di mana, setiap hal akan dikembalikan pada Allah. Kita hanya sebatas dititipkan saja.

Mengapa terkena osteoporosis?
Secara pribadi, saya memang orang yang jarang olah raga, tidak suka mengkonsumsi susu, dan memiliki garis keturunan osteoporosis dari garis keturunan Nenek. Nah, beberapa hal tersebut adalah pemicu hadirnya osteoporosis.
Mengutip pernyataan Prof.Dr.Errol Untung Hutagalung, SpB, SpOT-K dalam buku Osteoporosis di Usia Muda, osteoporosis merupakan suatu penyakit pada tulang yang ditandai dengan kondisi di mana terjadi penurunan massa tulang dan perubahan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi tipis, rapuh, keropos, dan mudah patah.
Berdasarkan pernyataan Prof.Erol, maka kondisi orang-orang yang terkena osteoporosis, tentunya tidak akan mampu untuk beraktivitas secara bebas dan normal kembali seperti sedia kala. Hal ini dikarenakan kondisi tulang yang mengalami penurunan massa, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh, keropos serta mudah patah. Hal ini dapat dipastikan juga akan menimbulkan nyeri pada bagian tulang sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, mengenai faktor yang menyebabkan terkenanya osteoporosis, maka hal lain yang dapat memicu terjadinya osteoporosis adalah mengkonsumsi kafein secara berlebihan, seperti konsumsi teh dan kopi secara berlebihan, mengkonsumsi MSG dan makanan dengan kadar garam tinggi secara berlebihan juga mampu menjadikan tubuh mengeluarkan kalsium secara berlebih. Padahal, kalsium amat dibutuhkan bagi kesehatan tulang.
Diet yang terlalu ketat juga mampu menjadikan faktor terkenanya osteoporosis di usia muda. Karena diet berlebihan, tentunya asupan gizi di dalam tubuh pun menjadi berkurang termasuk kalsium. Selain itu, merokokk juga menjadi salah satu pemicu hadirnya osteoporosis.

Tips agar terhindar dari osteoporosis
1                 1.      Jika Anda merokok, maka berusahalah untuk berhenti merokok dari sekarang.
2.  Perbanyak mengkonsumsi kalsium, khususnya yang berasal dari susu, sayur-sayuran berwarna hijau pekat dan kacang-kacangan. (jika perlu, ada baiknya mengkonsumsi suplemen kalsium).
3.      Kurangi mengkonsumsi kafein serta MSG.
4.    Jangan remehkan cahaya matahari pagi, berusalah untuk berjemur saat pagi hari, dibarengi dengan berolahraga akan lebih baik.
5.  Khusus bagi wanita, perhatikan gizi anak sejak dalam kandungan, terkhusus penuhi kebutuhan kalsium anak sejak dalam masa kehamilan.
6.    Hindari gaya hidup tak sehat, misal terlalu banyak konsumsi kafein, merokok dan meminum alkohol.
7.     Hindari diet secara berlebihan.
8.     Lakukan aktivitas fisik secara berkala (jangan malas bergerak!), biasakan berjalan kaki.
9.     Lakukan pemeriksaan kesehatan tulang sejak dini. 
Photo by Google
Okey, sehat itu memang butuh usaha ya... Jangan sepelekan urusan kesehatan tulang, karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Semoga artikel dan sharing ini bermanfaat Ada baiknya, kita menjaga kesehatan tulang sedini mungkin.

Ayo, mulai hidup sehat sejak saat ini. Ramadhan berkah dengan tulang yang sehat dan kuat!
                                                                       
*Beberapa hal tentang osteoporosis dalam artikel di atas, 
dirangkum dari buku ‘Osteoporosis di Usia Muda dari Holistic Health Solution terbitan Grasindo tahun 2011.



14 komentar on "Berkenalan lebih dekat dengan Osteoporosis"
  1. Kenapa nggak mau operasi ulang mbak, malah minum obat dan nunggu 1,5 tahun?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena bakal ulang lg dr awal Dek penyembuhannya. Dan itu ga mudah, byk dirumah, tempat tidur. Smntara pgn segera selesai studi.he

      Hapus
  2. Mbak Yue, aku baru tau kalo ternyata osteoporosis bisa datang ke orang yang masih terbilang muda. Aku kira penyakit satu ini khusus buat yang sudah lansia saja. Duh, jadi kepikiran deh. Selama ini aku pun termasuk jarang olahraga. :(

    BalasHapus
  3. Makasih remindernya Mbak Yue. Emang harus jaga asupan makanan yang masuk ke tubuh, olahraga juga nggak bisa disepelekan sih. Alhamdulillah sekarang sudah bisa berjalan normal & aktivitas lancar ya mbak. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Mbk alhmdllh... iya org2 muda jg bisa kena osteoporosis... ok Mbk smg brmnfaat 😊

      Hapus
  4. Yue kena osteoporosis muda ya? Mbak ga nyangka deh Yue, akrena kalau dilihat Yuenya sehat-sehat aja. Mbak tauny Yue waktu di Yogya keceakaan, just it. Semoga tulangnya main kuat ya Yue, semangat

    BalasHapus
  5. Wah,ternyata osteoforis tidak hanya menyerang lansia saja ya mbak. ..

    BalasHapus
  6. Ngeri. Asupan anak saat di kandungan ini juga harus diperhatikan dari awal. Ah semoga si kecil kalsiumnya tercukupi

    BalasHapus
  7. penting banget ya kak memiliki tulang yang sehat dan kuat ya
    nice info
    trims kak atas tips-nya

    BalasHapus
  8. Smga kita smua dijauhkan dri penyakit ini kak.

    BalasHapus
  9. Ayah mira terkena osteoporosis mbk. Udah lama,, sampe kini belum sembuh juga.

    BalasHapus
  10. Makasih Yue, diingatkan bahwa ternyata osteoporosis itu tak hanya terjadi pada yang tua saja. Untunglah beberapa tipsnya sudah ada yang dijalankan, dan semoga terhindar dari penyakit seperti ini.

    BalasHapus
  11. Wah, garis keturunan juga ya. Yang usia muda ini yang kadang suka lalo dan lupa. Minum susu skrg terlambat ga ya

    BalasHapus
  12. Mulai skrg harus biasakan anak buat minum susu ya

    BalasHapus