Top Social

Asyiknya Berlibur ke Bengkulu

Senin, 25 Januari 2021

                 Kemanapun pergi, pasti kampung halaman akan selalu dirindukan. Karena tak ada satu pun tempat yang menyimpan cinta seluas samudera, kecuali satu, yakni keluarga.

                Bengkulu, merupakan tempat yang selalu aku rindukan ke mana pun dan sejauh apapun aku melangkah.  Walau bukan orang Bengkulu asli, tetapi darah Serawai mengalir padaku dari garis keturunan Bapak. Sementara ibuku berasal dari suku Sunda, jadilah aku ini perpaduan suku Serawai dan Sunda, :) . Untuk orang-orang yang memang berasal dari Bengkulu, pasti sudah tak asing dengan suku Serawai. Ya ,karena memang suku ini termasuk suku besar di daerah Bengkulu.

                Aku sendiri menghabiskan hampir separuh hidupku di kota Bengkulu.  Walau saat ini aku kembali merantau ke luar Bengkulu karena ikut suami, yakni ke Jakarta. Sebelumnya aku juga tidak tingggal di Bengkulu, karena dari sejak lahir hingga berumur 8,5 tahun aku tinggal di Nusa Tenggara Timur.

                Nah,kali ini aku akan sedikit berbagi cerita tentang keseruanku berlibur di Bengkulu saat bulan Oktober hingga November 2020 lalu. Lagi-lagi liburan ke Bengkulu ini bukanlah rencana kami sekeluarga pada awalnya, karena sebelumnya kami berencana ke Kendari saat lebaran. Tetapi karena tingkat penyebaran covid19 masih sangat tinggi saat itu, maka kami memutuskan untuk membatalkan rencana kami untuk mudik ke Muna, Kendari (kampung halaman suami).

                Awal Oktober 2020 lalu, pemerintah DKI kembali melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), hal ini kemudian menyebabkan suamiku kembali WFH (Work From Home). Awalnya saat penerapan new normal, suamiku sudah menggunakan sistem shift saat bekerja, yakni 1 minggu WFH dan satu minggu selanjutnya WFO (Work From Home), tetapi karena adanya PSBB total, akhirnya suamiku kembali WFH. Nah pada saat berhari-hari WFH ituah, entah mengapa akhirnya ia memiliki ide untuk berlibur ke Bengkulu (lagi-lagi ajakan mendadak yang di luar rencana).



Berfoto bersama Abi Ayya
di salah satu spot foto di Wisata Tebing Suban Curup, Bengkulu

 “Neng (panggilan sayang dari suami, hehe), kita kayaknya pulang ke Bengkulu saja deh? Ayok kita cek tiket!,” ujarnya malam itu.

“Ah yang bener Bang?(panggilan sayangku padanya adalah abang, wkwk), kok tiba-tiba? Terus nanti gimana di jalan? Aku kok takut kena covid ya?,” jawabku ragu.

“Nggak apa-apa, kita pake masker dan faceshield, insyaAllah aman,” ujar suamiku saat itu.

            Okelah kalau begitu, karena sudah diyakinin, akhirnya aku cek tiket pesawat di traveloka, setelah itu aku segera registrasi pembayaran dan finally kita fix akan ke Bengkulu pada tanggal 18 Oktober 2020 dengan pesawat Citilink. Aku berencana bersama Ayya (anak perempuanku yang berusia 2 tahunan) akan berlibur di rumah Mamaku (Bengkulu) sekitar satu bulanan, sementara suamiku hanya sekitar 1 minggu saja di Bengkulu, karena ada beberapa urusan penting yang hanya bisa dikerjakan di Jakarta.

                Saat itu rasa-rasanya aku amat senang sekali bisa pulang ke Bengkulu. Sudah kubayangkan aku akan pergi kemana saja nanti saat tiba di sana. Beberapa destinasi wisata sudah menjadi incaranku. Hal ini wajar menurutku membuatku excited, karena selama covid 19 di Jakarta ini kami memang tidak pernah ke mana-mana, kecuali keluar untuk keperluan yang benar-benar penting, seperti berbelanja keperluan rumah di tukang sayur ataupun pasar atau indomaret dan warung dekat rumah, berolahraga jalan santai sekitaran rumah dan juga pergi ke dokter jika ada yang sakit. Selebihnya,kami hanya berdiam diri di rumah, dari Senin ke Minggu, dari Minggu keSenin, begitulah selama hampir 7 bulan lamanya.



Perjalanan ke Bengkulu

                Alhamdulillah pesawat kami tiba di Bengkulu tepat waktu, yakni sekitar pukul 2 siang. Selama di jalan,kami sangat waspada, aku dan Abi Ayya menggunakan masker dan faceshield, Ayya yang baru berusia 2 tahun juga tak lepas dari masker, hanya saja ia agak risih dengan faceshield,sehingga faceshieldnya tidak digunakan lagi saat berada di bandara, hanya bertahan saat perjalanan dari rumah kami menuju bandara saja (kami menggunakan Gocar menuju bandara). 

                                                            

Ayya dan Abi Berposedi Bandara Soetta
sebelum naik ke pesawat menuju Bengkulu

                Selain itu, di tasku aku juga tak lupa sediakan handsanitizer, nah hal ini aku gunakan setiap saat, saat usai melakukan registrasi atau memegang fasilitas umum apapun yang ada di Bandara Soetta hingga Bandara Fatmawati Bengkulu. Hal ini juga berlaku untuk Abi dan Ayya tentunya. Saat di Bandara, kami sesekali minum, sebenarnya hal ini membuatku agak was-was, takut terserang virus, tetapi mau bagaimana lagi, sembari mengucap bismillah dan terus berdoa agar tidak terserang covid 19, aku tetap berpositif thinking bahwa insyaAllah perjalanan ini aman. Apalagi di atas pesawat Ayya sempat minta susu,di mana kami harus membuatkan susu untuknya di atas pesawat. Hal ini tentunya membuat aku tambah was-was, tetapi lagi-lagi aku tetap berdoa dan bermunajat pada Allah,semoga kami sekeluarga terlindungi dari virus covid 19 selama perjalanan.

                Tiba di Bengkulu kami bertiga dijemput Bapak, kemudian kami pergi ke rumah orang tua ku yang berada di Jalan Timur Indah, sekitar 20 menit jaraknya dari Bandara. Tentunya di rumah sudah menanti mama ku dan para keponakan. Ah.. rasanya rindu sekian lama terbayarkan karena bisa bertemu dengan keluarga secara langsung.

               

Beberapa Destinasi Wisata  yang Kami Kunjungi Saat Berlibur di Bengkulu

1.Pantai Panjang

Tak lengkap rasanya ke Bengkulu, kalau tidak mengunjungi Pantai Panjang. Pantai ini amat indah, apalagi ketika kita mampu menangkap sunset yang indah di sore hari. Jarak Pantai Panjang sendiri tak jauh dari pusat kota Bengkulu, yakni sekitaran 20 menit jika ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor. Untuk memasuki area wisata ini sendiri sama sekali tidak dipungut biaya. Hanya saja kita akan dikenakan tarif parkir dan juga wajib membeli makanan seperti minimalmemesan kelapa muda ketika menyewa tempat duduk yang ada atapnya (atap terbuat dari daun rumbia atau terpal yang menyerupai payung) di sekitaran kawasan wisata.

Saat itu kami mengunjungi pantai Panjang di siang hari sekitar jam 11 siang, tentunya kami membawa bekal dari rumah, berupa nasi ayam goreng, rujak dan juga kerupuk. Memang menu yang kami biasa saja,tetapi ketika dimakan dengan view pantai, tentunya rasanya jadi berbeda.

Makan Bersama Keluarga di Pantai Panjang


2. Kebun Jeruk Pekik Nyaring

Saat berada di Jakarta, kawasan ini sempat viral di media sosial. Hal inilah yang membuatku ingin berkunjung ke sana.Tapi sayang sekali, saat sudah berada di sana, kebun jeruknya ternyata ditutup karena sedang tak berbuah. Kabarnya akan dibuka kembali jika sudah musim buah. Tapi tentunya hal menyenangkan tetap kami dapatkan, karena sepanjang  jalan menuju kebun Jeruk di Pekik Nyaring, kami melihat pemandangan sawah hijau yang terbentang luas di sisi kanan jalan.Wah, masyaAllah Hijau! Sangat sejuk rasanya! (Hah, rasanya bahagia melihat sawah secara langsung, karena selama di Jakarta, kami tinggaldi kawasan padat penduduk, di mana pemandangan sawah sulit untuk didapatkan.

3. Pulau Kumayan

Nah, destinasi wisata yang satu ini juga wajib dikunjungi, lagi-lagi karena viral di media sosial, aku sangat ingin mengunjunginya. Kawasan ini adalah kawasan Hutan Bakau yang menurutku cukup instagramable, lokasinya ada di kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu. Banyak sekali  arena bermain anak di sana, seperti ayunan, rumah-rumahan pohon dan beberapa spot foto menarik. Nama Kumayan ini sendiri ternyata berarti Bambu, karena kawasan ini awalnya dipenuhi banyak sekali pohon bambu. Namun sayang, saat aku dan suami akan berfoto di sekitaran kawasan hutan bakau, hujan deras tiba-tiba datang,sehingga kami hanya sempat foto ala kadarnya saja di depan salah satu pohon bakau. Rasa-rasanya ingin ke sana lagi suatu saat nanti. Untuk masuk ke kawasan wisata ini,per orang ditarik tarif sekitar Rp3.500,-

Mau Mengambil Foto di spot foto yang lebih keren,
keburu hujan deras datang, jadilah foto ala kadarnya. :D


4. Tebing Suban

Kawasan destinasi wisata ini juga jangan lupa dikunjungi ketika di Bengkulu. Kawasan wisata ini juga sangat instagramable, berada di Kabupaten Curup, Rejang Lebong. Berjarak sekitar 4 jam,jika ditempuh dengan kendaraan bermotordari kota Bengkulu. Suasana di Tebing Suban ini amat menyenangkan,karena kita bisa menatap sekitaran Curup dari atas Tebing. Selain itu,juga terdapat miniature rumah beratap segitiga yang amat menarik untuk dijadikan latar foto. Di kawasan wisata ini juga tersedia area bermain anak yang didesain menarik,seperti ayunan berbentuk pohon, perosotan dan juga ada trampoline.

                                             


Cantiknya pemandangan di Wisata Tebing Suban Curup

5. Kebun Jeruk di daerah Curup

Untuk Kebun Jeruk di daerah Curup sendiri, sebenarnya merupakan hal yang kutunggu-tunggu untuk mengunjunginya. Karena belum berhasil berkunjung ke Kebun Jeruk yang ada di Bengkulu (yang di  daerah Pekik Nyaring) maka aku kekeuh untuk mengunjungi kebun jeruk yang ada di Kabupaten Curup. Berbekal tanya sana-sini dengan pedagang di pinggir jalan Curup, maka kami menemukan kebun jeruk tersebut. Jalan meuju kebun jeruk tersebut berada tak jauh dari lokasi Tebing Suban, daerahnya yakni sebelum Rumah Susu di daerah Rejang Lebong dan juga sebelum Objek Wisata Danau Mas. 

Ayya berpose bersama Kakek di Kebun Jeruk
Buahnya amat lebat ya.


Di lokasi ini setiap orang yang masuk wajib dikenakan tarif Rp10.000,- (tidak berlaku untuk anak di bawah 10 tahun) dan ketika memetik buah jeruk wajib membeli, di mana dikenakan harga Rp20.000,-/kgnya. Jenis jeruknya bukanlah jeruk Lebong (jeruk berkulit tebaldan manis, melainkan jeruk keprok). Tetapi berwisata di kawasan ini amat sejuk dan mata kita amat terhibur dengan melihat suasana kebun jeruk yang amat hijau.

              

Rimbun dan suburnya Pohon Jeruk


    Seru sekali bukan perjalanan liburanku selama di Bengkulu? Nah,bagi kalian yang belum pernah ke Bengkulu, bolehlah suatu waktu menyempatkan diri untuk berwisata ke kampung halamanku ini. Masih banyak sebenarnya destinasi wisata yang menarik lainnya, seperti Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno, Pantai Tapak Paderi dan masih banyak lagi tentunya. 

9 komentar on "Asyiknya Berlibur ke Bengkulu"
  1. Tebing Suban udah sebagus itu yaa, sekarang... belum pernah ke sana sejak ada yang baru disitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbk, keren bagus. Malah sekrg ad yg baru lg di Curup, ada rumah strawberry. Recommended utk dikunjungi mmg Curup itu 😍😍

      Hapus
  2. Wah sempet liburan ya mba, akutuh pas masa-masa wfh beneran masih pusing & takut, akhirnya diem aja di rumah wkwkw. Pusing lihat orang rameee. Btw Bengkulu emang cantik ya mba, banyak destinasi keren. :))

    BalasHapus
  3. Waaah awyik ya diajak suami liburan, walau mendadak savety juga tuh karena liburannya ke rumah ortu ya....
    keren destinasinya, aku belum sempat ke tebing suban, pengen kesana apalagi lokasi itu sering berseleweran di dumai. Rame terus kayaknya walau massa pandemic ini....

    BalasHapus
  4. Bengkulu Kota Semarak, Kota Indah Penuh Kenangan. Sepertinya penggalan lirik lagu itu bisa mewakili perasaan ya dek. Banyak kenangan di kampung halaman. Sekarang, banyak spot wisata baru yang dibuka di bengkulu

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah ya yue bisa datang ke wisata2 bengkulu
    Mba juga udah ke tebing suban tempatnya keren banyak buat foto2 hehe

    BalasHapus
  6. Banyak jugo tempat bagus yang harus dikunjungi di Bengkulu nih, tak kalah dengan wisata daerah lain

    BalasHapus
  7. Pasti seru ya mbak. Berlibur sekaligus pulang kampung kumpul keluarga😍

    BalasHapus
  8. Wow aku yang di Bengkulu aja belum ke Tebing Suban. Ternyata udah sebagus itu. Hehehe. Stay at home aja gak berani banyak keluar karena punya bayi.

    BalasHapus