Top Social

Tampilkan postingan dengan label kuliner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kuliner. Tampilkan semua postingan

3 Bakso Recommended Di Jakarta Barat

Kamis, 18 November 2021

            Siapa di sini yang suka makan bakso? Pasti banyak yah peminat bakso di sini. Nah, aku adalah salah satu penggemar bakso. Aku bisa saja makan bakso hampir tiap hari loh (ssst.. ini kalau bikin sendiri yah, karena hemat di kantong,hehe).


             Bakso pada awalnya merupakan kudapan yang berasal dari negeri Cina, yang kemudian diakulturasi menjadi makanan khas Indonesia. Pada awalnya bakso dibuat dengan menggunakan bahan baku daging babi yang kemudian dicampur dengan tepung aci/tepung sagu, serta bahan lainnya yang kemudian disajikan dengan kuah kaldu hangat. Namun, setelah mengalami perjalanan panjang, akhirnya bakso kemudian diakuisisi sebagai kuliner khas Indonesia yang disajikan dengan selera khas Indonesia yang kebanyakan berbahan baku daging sapi, khususnya daging sapi bagian khas.


            Saat ini, bakso sudah banyak dibuat dengan beragam varian kreasi, ada bakso isi daging ayam cincang, bakso isi telur puyuh, bakso mozzarella, bakso sapi isian seafood, bakso gepeng, bakso kuah taichan, dan masih banyak lagi. Sebagai penggemar berat bakso, tentu saja aku sangat bahagia dong sekarang, karena makan bakso nggak melulu begitu-begitu saja. Sebagai generasi 90an, zaman dulu mah kalau ngebakso ya gitu deh, bakso dicampur mie kuning+putih, kemudian dicampur kuah kaldu lalu dihidangkan dengan kuah kaldu, bawang goreng, kecap dan sambel. Nah, kalau sekarang ada beragam cara untuk menikmati bakso, bisa dibakar, ada lagi itu bakso tumpeng yang gede banget ukurannya, belum lagi cara menikmati bakso dengan menggunakan pisau makan dan garpu, bukan lagi menggunakan sendok garpu karena saking besarnya ukuran bakso, haha.


            Dulu tuh, waktu zaman aku masih suka hang out bareng teman, aku suka keliling nyobain beragam varian bakso di Yogya, tapi yang paling bikin wow itu ya pas makan bakso klenger yang ada di daerah sekitaran Gejayan (aku lupa sih alamat pastinya, yang jelas namanya itu bakso klenger). Ukuran bakso yang disajikan di sana, beneran big size! Mungkin ada itu perporsi menggunakan daging hampir 250 gram! So, ya pasti kita juga makannya pakai pisau makan dan garpu, haha! Tapi enak loh baksonya, kalau kalian ada kesempatan main ke Yogya, silahkan cicipi bakso klenger ya. Nah kalau bakso yang kusuka di Yogya itu ada juga bakso uleg yang dulu ada di Jalan Kaliurang km. 6,5 (sekitaran situ deh ya). Bakso ini maksudnya bukan bakso diuleg sama cabe terus dimakan gitu, bukaan. Tapi baksonya itu dihidangkan dengan kuah kaldu hangat, yang di mana kita bisa request mau cabe rawit ijo nya berapa, kemudian nanti diuleg dadakan gitu dan dimasukkan ke mangkok saji dan sepertinya ada juga ulegan sedikit bawang putih, kemudian nanti akan disantap beserta ketupat yang telah diiris dalam satu mangkok. Rasa bakso uleg ini seger loh, jadi agak beda memang dari penyajian bakso kebanyakan.


            Okey, aku juga ada beberapa review nih soal hidangan bakso yang ada di Jakarta Barat. Menurutku ini adalah jajaran 3 bakso terenak versi aku ya! Yuk disimak.


Baca juga Resep Bakso Anti GAGAL


1.      Bakso JWR Tanjung Duren

Aku tuh ya, kalau soal makan bakso itu banyak mikirnya kalau di Jakarta. Soalnya aku tuh maunya itu bakso beneran halal dan higienis. Nah, setelah lama mencari, akhirnya aku temukan bakso JWR ini. Awalnya sih lihat di internet yah, alhamdulillah ternyata tempat bakso ini dekat dengan rumah. Bisa lah pakai motor ke sana, sekitaran 10 menit sampai (kalau gak macet loh ya, hehe). Bakso ini sudah mengantongi sertifikat halal MUI dan BPOM. 




Bakso JWR Tabjung Duren, Sumber Gambar IG Bakso JWR

Menurutku bakso ini paling enak di Jakarta Barat, karena rasa kuahnya yang otentik dan daging baksonya yang kenyal dan terasa kuah kaldu sapinya. Pilihan favoritku yakni bakso urat dengan mie sohun. Aku suka sekali karena dengan harga Rp 30.000,- kita sudah bisa menikmati semangkok bakso yang lezat. Bakso urat di bakso JWR ini yakni 8 buah bakso urat berukuran sedang yang disajikan dalam satu mangkok beserta mie, varian mienya ada mie kuning, mie bihun dan mie sohun. Pas sih menurutku dengan harga segitu, sudah bikin kita kenyang banget.


Saat Berkunjung Ke Bakso JWR Tanjung Duren


Ada juga varian bakso lain, yakni bakso telur, bakso iga dan masih banyak lagi. Nah di sana juga ada tersedia, bakso frozen, bihun tumis, pangsit goreng dan masih banyak lagi. Ada juga menu es teller dan es campur yang enak banget. Selain itu yang bikin aku tambah suka, tempatnya bersih dan pelayannya pun memakai seragam yang bersih. Menurutku sih itu catatan penting untuk para pelaku usaha kuliner, menjaga kebersihan dalam penyajian maupun tempat usaha.

 

 2.      Bakso Titoti Wonogiri Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Bakso ini juga gak kalah enak guys! Kalau kalian ke Kebon Jeruk Jakarta Barat, silahkan mampir ke outlet Bakso Titoti ya. Di sini, bakso disajikan dengan irisan kikil sapi yang diiris tipis. Kuah baksonya amat nikmat, ngaldu banget. Belum lagi, di sini juga ada label halalnya gitu di outletnya, jadi aku yakin dong jajan bakso di sini. Bakso titoti ini memang sudah terkenal outletnya di mana-mana. Ada juga sih di sekitaran Jakarta bagian lain, tidak hanya di Jakarta Barat ((Kebon Jeruk saja).



Bakso Titoti Kebon Jeruk
Photo by @MrindraMulia (www.pergikuliner.com)


Mengusung nama Wonogiri, bisa jadi memang ownernya berasal dari Wonogiri (Jawa Tengah). Bakso di daerah Wonogiri memang terkenal enak banget loh! Karena ada suatu waktu yang membuat aku pernah stay beberapa hari di sana dan mencicipi bakso Wonogiri yang memang asli enak banget. Seperti outlet bakso lainnya, di sini juga tersedia beragam varian bakso, seperti bakso urat, bakso telur, serta bakso special (dengan tahu, kikil, urat dan telur). Di sini juga disediakan nasi ayam goreng kampung, siomay ikan, dan juga mie ayam. Ada juga beragam varian minuman, seperti es campur,dan masih banyak lagi varian es yang disediakan.


Jika ke sana, outlet ini pasti selalu ramai pengunjung, apalagi weekend, wajar sih karena rasa yang ditawarkan juga enak menurutku. Untuk harga dibanderol dari harga sekitaran Rp 30.000,- . Wajib coba yah kalau kalian ke Kebon Jeruk Jakbar.

 

3.      Bakso Babat Ma’Riyo Pasar Palmerah.

Urutan ketiga bakso yang enak dan halal di Jakarta Barat menurutku adalah bakso babat Ma’Riyo. Dengan mengusung tanpa menggunakan bahan pengawet, micin, borax dan halal ini, bakso ini cukup unik menurutku dari bakso kebanyakan. Di dalam mangkok bakso yang tersaji, dilengkapi dengan potongan babat sapi (kulit sapi), kemudian disajikan dengan sedikit irisan kol. Ada juga varian bakso jamur tiram (bakso yang dicampur adonannya dengan potongan jamur tiram,yang membuat tingkat gurih bakso menjadi bertambah. 



Sumber gambar Zomato

Lokasi bakso ini ada di dekat pasar Palmerah, di dekat jalan menuju stasiun KRL Palmerah. Harga bakso di sini ekonomis menurutku, sekitar Rp 18.000,- ke atas, tergantung varian bakso yang kita pesan. Ada bakso babat, bakso jamur, bakso telur, bakso urat. Di sini tersedia juga minuman es the dan es jeruk, serta teh botol. Jangan heran yah kalau ke sini,karena terkadang kita akan dilayani kasir yang menurutku usianya kisaran anak kelas 5 Sd. Tapi menurutku Adek laki-laki ini cekatan juga jadi kasir, mungkin karena darah pengusaha sudah ada dari ayahnya (pemilik usaha bakso) yah, hehe. Pokoknya kalau kalian mampir ke Palmerah, jangan lupa cicipin bakso Ma’Riyo yah.

 

Okey, itu tadi 3 varian bakso yang nikmat, halal dan recommended versi aku di daerah sekitaran Jakarta Barat. Kalau kalian penggemar bakso, berarti kita samaan dong yah. Intinya, Indonesian Culinary itu memang enak-enak sih ya, memang jempol banget aku akui. Btw, yuk ngebakso bareng!

 

Resep Ayam Bakar Taliwang dan Sambal Favorit

Senin, 22 Maret 2021

Siapa di sini yang suka menikmati ayam bakar? Nah,bagi teman-teman sekalian yang suka makan ayam bakar, boleh nih dicoba memasak varian ayam bakar taliwang . Menu ini dijamin enak dan bikin nafsu makan bertambah loh.

                                               


             

                Ayam bakar taliwang adalah makanan khas Lombok (Mataram). Pertama kali mencicipi ayam taliwang saat aku berkesempatan mengunjungi Lombok di tahun 2014. Dan ternyata, rasa ayam taliwang itu memang ngangenin hingga saat ini, rasanya khas, bumbunya menurutku sangat pas, apalagi bagi para penyuka pedas seperti aku.

Baca juga Amazing Lombok 

                Dari pengalamanku yang seringkali mencoba beragam resep masakan, menurutku ciri khas masakan Lombok itu, untuk bumbu dasarnya tidak berbeda jauh dengan bumbu dasar masakan-masakan dari Bali. Masakan khas Lombok seringkali menggunakan kencur, cabe, kemiri, kunyit, terasi, bawang merah, bawang putih di hampir setiap bumbu masakannya. Sebut saja dalam memasak ayam bakar taliwang, sate lilit, serta ayam suwir Lombok untuk pelengkap nasi puyung. Nah, bumbu dasar tersebut juga banyak digunakan di beberapa masakan Bali, seperti saat memasak ayam betutu, ayam suwir bumbu bali, sate lilit khas Bali dan lawar khas Bali.

                Ciri khas penggunaan bumbu seperti kencur, terasi, kemiri,  kunyit dan bumbu lainnya dalam masakan khas Bali dikenal dengan istilah Base Genep (dalam bahasa Bali, base berarti bumbu). Base Genep menggunakan setidaknya minimal 15 bumbu yang memuat unsur darat dan laut di dalamnya, hal inilah kemudian yang membuat masakan Bali memiliki cita rasa yang khas. Adapun unsur darat berasal dari rempah-rempah yang tumbuh di darat, sementara unsur laut berasal dari garam dan terasi.

                                                            

Sumber gambar :kintamani.id

Baca juga Bumbu Base Genep

                 Bumbu Base Genep khas Bali


         Bagi penyuka masakan dengan bumbu rempah yang kuat, rasa dan aroma yang segar serta cita rasa pedas, sangatlah cocok untuk menyukai masakan-masakan khas daerah Lombok dan Bali. Nah, tentunya, masakan-masakan khas tersebut dapat kita masak sendiri di rumah.

       Percaya atau tidak saat memasak masakan khas Lombok atau Bali, saat sedang menumis bumbunya, secara pribadi aku memiliki satu kesenangan tersendiri di dalam hati yakni saat menghirup aroma masakannya, karena tercium amat harum dan menggoda.

         Nah, berikut aku bagikan resep ayam bakar taliwang yang sangat lezat. Resep ini adalah hasil kreasi resep yang resep aslinya aku dapatkan dari fanspage facebook @resep istimewa (recipe by @siska_dewi_lestari). Dijamin enak dan wajib dicoba.

           

               Ayam Bakar Taliwang :

           Bahan :

           6-7 potongan ayam ukuran sedang (saya gunakan paha atas) (bisa ayam potong atau              ayam kampung).

          Bumbu halus :

          6 siung bawang merah dan 2 siung bawang putih

6 buah cabe merah keriting

2 buah cabe rawit hijau (bisa ditambahkan jadi 5 buah jika suka pedas).

1 buah kemiri

1 sachet terasi (me : terasi abc)

3 cm kencur

Secukupnya minyak goreng untuk menumis

400 ml santan dari ¼ kelapa

2 sdm gula merah (gula jawa)

1 lembar daun salam

½ sdt garam

2 sdt kaldu jamur (kaldu bubuk)

2 sdt kecap manis

Secukupnya kecap manis saat memanggang ayam.


Cara Membuat :

Cuci bersih ayam,

Tumis seluruh bumbu halus hingga wangi.

Masukkan garam dan kaldu bubuk, aduk rata.

Masukkan santan, aduk hingga mendidih. Masukkan gula merah dan juga kecap.

Terakhir masukkan ayam, masak hingga air set.

Panggang ayam menggunakan Teflon atau Teflon grill (khusus panggangan) atau bisa juga dipanggang di alat pemanggang menggunakan bara.

Oles-oleskan sisa bumbu ungkepan ayam tadi saat memanggang. Balik ayam,beri sedikit kecap. Kemudian balik kembali, oleskan sisa bumbu taliwang. Siap disajikan.



         Nah, ayam taliwang ini akan terasa lengkap jika disantap dengan menggunakan sambal. Berikut aku bagikan juga cara membuat sambal favorit aku (resep ini aku dapatkan dari Mbak Selvia Makarim di IG). Jenis sambal ini bisa dijadikan pendamping makan saat menikmati nasi dan lauk lainnya, dijamin nagih dan rasanya pas.

Berikut bahan dan cara membuat sambal favorit.


1 buah bawang merah

1 buah bawang putih

½ buah tomat merah

Cabe keriting+cabe rawit (sesuaikan dengan selera, kalau aku 5 cabe merah, cabe rawitnya sekitar 30)

1,5 sdm gula merah

½ sdt garam

Secukupnya kaldu bubuk.


Cara membuat

Goreng semua bahan, kecuali garam, gula merah, kaldu bubuk.

Uleg dengan menggunakan ulegan batu,kemudian masukkan garam, gulamerah dan kaldu bubuk, uleg lagi sampai rata, tes rasa.

Untuk membuat sambal ini wajib diuleg ya, jangan diblender, karena rasanya akan berbeda, lebih nikmat diuleg tangan. Nah selamat mencoba.

 

Oke teman-teman sekalian, demikian resep ayam bakar taliwang dan sambal favorit dari aku. Silahkan dicoba ya. Yuk masak.

 

Resep Bakso AntiGagaL

Kamis, 18 Juni 2020

Siapa di sini yang tidak kenal dengan bakso? Pasti pada kenal dong ya. Panganan favorit sejuta umat ini memang sudah sejak lama bikin saya jatuh hati. Sejak kecil aku sangat senang kalau diajak makan ke tempat warung bakso ataupun dibawakan bakso ke rumah. Bahkan tukang bakso keliling yang sering lewat di komplek rumah pun bisa jadi incaran saya hampir setiap hari.

Bakso HomeMade Ala Saya

Saking cintanya akan bakso, saya berupaya  mencari tahu bagaimana proses pembuatan bakso tersebut. Jujur saja, saya sudah seringkali praktik membuat bakso dan bukan hanya bakso sapi saja, tetapi juga aku pernah membuat bakso ayam, bakso ayam wortel, bakso udang goreng, hingga membuat bakso tempe. Namun, belum pernah saya membuat bakso yang tingkat kekenyalannya benar-benar pas, yakni tidak terlalu lembut dan tidak terlalu keras. Menurut saya bakso yang enak itu harus benar-benar kenyal dan pas rasanya, artinya tidak terlalu asin dan tentunya harus gurih.
Oleh karenanya, saya sampai membuat semacam riset untuk memastikan bagaimana membuat bakso yang benar-benar enak. Sempat saya membuat bakso mengikuti resep dan cara dari seorang cooking influencer di instagram, namun ternyata gagal. Bakso yang saya buat sama sekali tidak kenyal, tentunya kecewa, namun saya berjanji akan mencoba membuat lagi, dengan resep yang berbeda. Pada akhirnya saya seringkali menonton berbagai video youtube tentang trik dan cara membuat bakso agar bakso menjadi kenyal, terdapat beberapa tips yang hampir sama, yakni ketika memasak bakso, saat proses mencetak bakso itu, api kompor dimatikan, jangan terus dinyalakan, setelah selesai mencetak baru nyalakan api kompor dengan ukuran api cenderung kecil, setelah bakso mengapung angkat dan langsung rendam pada air es.

Bakso yang dihasilkan kenyal

Untuk trik tentunya saya sudah mendapatkan. Saya yakin trik membuat bakso ini pasti akan berhasil. Selama ini saya memasak bakso dengan cara api terus dinyalakan saat mencetak, dan ternyata cara itu salah, cara tersebut dapat merusak struktur bakso yang kemudian dapat menyebabkan bakso menjadi tidak kenyal.


Sumber gambar merahputih.com

                Sebagai langkah lanjutan, saya harus memiliki resep paten agar bakso saya rasanya pas, yakni tidak terlalu asin dan tentunya harus gurih. Saya pun mencoba salah satu resep dari cooking influencer yang ada di instagram yakni Mbk @dhilasina. Sebelumnya, aku seringkali memasak tongseng sapi ala mbk @dhilasina ini dan rasanya benar-benar nikmat. Suami saya saja sempat berulang kali minta dimasakkan tongseng sapi, karena memang rasanya yang nikmat dan segar.
                Hingga akhirnya. Pada hari Minggu kemarin, saya membuat bakso ayam dan tentunya berhasil. Karena sudah dua minggu menanti tukang sayur langganan menjual daging sapi, namun ternyata stoknya selalu kosong, akhirnya saya mencoba membuat bakso ayam dengan sedikit dicampur tetelan sapi. Berikut resep dan cara membuat bakso ala mbk@dhilasina;


Bahan :
500 gram daging sapi / ayam (kalau saya daging ayam yang dicamour sekitar 1 ons tetelan sapi yang diiris kecil)
2 putih telur dingin (yang sudah dimasukkan kulkas)
4 siung bawang putih haluskan
4 sendok makan bawang merah goreng
150 gram es batu
8 sdm tepung tapioca merk cap tani
3 sdt garam halus
1 sdt gula pasir
1 sdt kaldu sapi bubuk (kalau saya pakai royco)
1,5 the merica bubuk
1 sdt baking powder

Bahan kuah (Nah kalau kuah bakso ini hasil kreasi saya ya, dijamin mantul  )
+/- 1 L air
3 potong tulang iga sapi
Bumbu yang dihaluskan :
6 siung bawang putih
2 siung bawang merah
4 sdt garam halus
2 sdt kaldu jamur
1 sdt merica
3 butir kemiri
3 helai daun sop diikat

Pelengkap :
Irisan bawang goreng
Mie kuning dan mie bihun yang telah direndam dengan air hangat dan ditiriskan
Rebusan toge dan sawi hijau (jangan terlalu lama direbus)
Saos sambal
Kecap manis
Irisan daun bawang

Cara membuat :
1.      Untuk daging ayam, fillet sampai yakin tidak ada tulang. Iris kecil tetelan sapi.
2.   Masukkan ke dalam chopper (penggiling daging) ayam dan tetelan tadi beserta es batu lalu giling hingga benar-benar halus. Jika tidak muat seluruhnya, maka bisa dibagi dua agar tidak kepenuhan.
3.    Masukkan putih telur, haluskan kembali. Kemudian masukkan bumbu lainnya, jika telah tercampur rata, masukkan tapioka.
4.  Terakhir, aduk adonan agar tercampur rata namun jangan terlalu lama karena nanti bakso bisa mengeras jika terlalu lama diaduk menggunakan tangan.
5.  Didihkan air dalam panci. Setelah mendidih, matikan api kompor. Lalu cetak bakso dengan menggunakan tangan dan sendok (teknik cetak bakso bisa dilihat di beberapa chanel youtube)
6.      Setelah semua tercetak, nyalakan api dengan ukuran api cenderung kecil.
7.   Jika bakso telah mengapung tandanya telah matang. Angkat bakso lalu ceburkan ke dalam air es beberapa saat hingga bakso dingin. Dijamin bakso yang dihasilkan akan kenyal dan rasanya pas.

Membuat Kuah :
Didihkan air, lalu masukkan iga sapi. Setelah 15 menit, masukkan bumbu halus, terakhir masukkan daun seledri. Tes rasa.

Cara menghidangkan bakso
Masukkan mie dan bihun, tambahkan sayuran, bakso yang telah disiram kuah bakso (bakso jangan terlalu lama direndam dalam kuah bakso apalagi sampai dididihkan, karena dapat membuat struktur bakso menjadi tidak kenyal lagi), beri bawang goreng dan irisan daung bawang, saos sambal, sambal, kecap dan terakhir kuah bakso yang telah dipanaskan.
Bakso siap dinikmati.

Note: Membuat bakso sendiri dengan cara menggiling daging sendiri dijamin lebih higienis daripada digiling di pasar tradisional dan tentunya rasanya jadi lebih original.


Beard Papa's, My Favorite Sus.

Senin, 03 September 2018

               
Salah satu outlet beard papa's
photo by google
                            Berawal dari menunggu antrian check in yang cukup lama di bandara, akhirnya saya memutuskan untuk membeli sus beard papa’s yang memang sudah lama ingin dicicipi. Awalnya seringkali melihat orang-orang membawa bungkusan beard papa’s yang dibawa oleh orang-orang di bandara yang dijadikan sebagai oleh-oleh (buah tangan). Karena memang memliki hobi nge-meal ya otomatis saya penasaran dong dengan sus beard papa’s ini, tetapi ada keraguan, karena ditakutkan belum ada label halal yang tertera.
Label Halal MUI ada di beard papa's

                Keragu-raguan untuk mencicipi sus beard papa’s akhirnya sirna, di mana kehadiran label halal tersebut ternyata ada di depan outlet beard papa’s saat saya melewati outlet itu di pertengahan tahun beberapa bulan yang lalu di bandara Halim Perdana Kusuma. Saat itu saya sebenarnya ingin sekali mencicipi beard papa’s dengan varian rasa cheese (vla sus cheese), namun saat itu varian rasa tersebut kosong. Hanya ada varian sus vanila dan cokelat. Pilihan saya pun jatuh pada sus vanila beard papa’s dengan harga Rp 22.000,-/pcs. Ukuran beard papa’s sekitar satu kepalan tangan dengan isian vla sus yang lumer dan lezat. Selain itu, krim vla susnya terasa dingin saat dimasukkan ke mulut, sungguh yummy! Baru kali ini saya merasakan krim vla kue sus yang terasa dingin saat dimakan. Selain itu krimnya tidak terlalu manis dan juga royal (banyak). Sebagai penggemar kue sus otomatis worth it lah ya untuk mencicipi varian sus yang satu ini. Gak bakalan nyesel deh pokoknya! J
               
Keunikan dari beard papa’s
                Outlet-outlet Beard Papa’s tidak terlalu besar, kalau kita juga sering membeli Roti ‘O atau Roti Boy, kira-kira outlet Beard Papa’s tidak beda jauh ukurannya dari kedua outlet tersebut. Namun, untuk icon warna yang digunakan lebih dominan pada warna kuning dan putih dengan logo Kakek Berjanggut Putih dengan topi kupluk berwarna kuning. Berslogan ‘fresh ‘n natural cream puffs’, Beard Papa’s mengklaim tidak menggunakan bahan pengawet dalam setiap sajiannya. Untuk kulit susnya merupakan perpaduan resep choux pastry Perancis dan pie crust yang dipanggang setiap hari agar tersaji dengan segar. Oleh karenanya sus ini memang harus segera dihabiskan dalam satu hari, karena memang tidak menggunakan pengawet.
                Untuk vla susnya sendiri diisi (disemprotkan) di dalam kue susnya saat ada yang membeli, vla sus tersebut berasal dari wadah isian semacam dandang tinggi berukuran sedang yang berbahan stainless steel (semacam ceret pengisi vla sus yang terdapat besi di depannya sebagai corong pengisi vla). Jadi vla sus memang benar-benar fresh, karena baru diisi ke dalam kue sus saat ada yang membeli. Untuk kisaran harga dibanderol dari harga Rp 15.000,- -hingga Rp 39.000,- (harga disesuaikan dengan lokasi outlet, jika di bandara harga lebih mahal dari outlet di luar bandara). 
beard papa's 'fresh and original cream puffs'
                Varian rasa krim vlanya pun bermacam-macam, ada vanila, cokelat, keju, durian, greentea, nangka, kacang, kacang merah, strawberry dan masih banyak lagi. Beragam sekali bukan? Berbeda dengan sus-sus lainnya, yang terkadang hanya menyediakan varian rasa sus vanila dan keju saja.
Menikmati sus beard papa's varian vanila


Sejarah Beard Papa’s
                Berbicara tentang kue sus favorit, tidak ada salahnya toh berbicara tentang sejarahnya juga? Yup, karena sus yang pada awalnya berasal dari Jepang ini, memiliki  pembungkus kemasan yang unik. Desain kemasan cukup sederhana, hanya ada logo dari beard papa’s itu sendiri (kepala kakek berjanggut putih dan berkupluk kuning) dan tulisan produced by Mugihono since 1952.
                Awalnya saya mengira, beard papa’s ini diproduksi oleh orang Jawa, karena nama pencetus awalnya berawalan Mugi, namun ternyata saya salah besar. Mugihono merupakan seorang pengusaha yang berasal dari Jepang. Saat ini kue sus vla ini sudah memiliki 400 outlet di seluruh dunia (data April 2018) yang dioperasikan oleh Muginoho International, Inc yang berpusat di Torrance California.
                Wajar ya kalau misalnya kue sus Mugihono ini kian dikenal dari hari ke hari di hampir seluruh dunia, hal ini dikarenakan memang rasa yang disajikan di setiap susnya amat nikmat dan lezat, serta memiliki keunikan tersendiri saat disajikan. Pokoknya worth it banget deh... Ayook jangan lupa icip-icip ya...
Outlet Beard Papa’s yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Plaza Indonesia EX lantai 1, Jakarta Pusat
Telepon: 021-31900787

Mal Artha Gading lantai dasar, Jakarta Utara
Telepon: 021-45863852

Mall of Indonesia, Jakarta Utara
Telepon: 021-45868174

Mal Kelapa Gading 3 lantai 3, Jakarta Utara

Mal Pondok Indah South Skywalk lantai 2, Jakarta Selatan
Telepon: 021-45868174

Pacific Place, Jakarta Selatan
Telepon: 021-51402738

Central Park Mal lantai LG, Jakarta Barat

Tangerang City Mal lantai GF, Tangerang

Bandara Soekarno Hatta terminal 1A, 1B, 1C, 2D, 2F, 3
Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta Timur.

Wajar ya kalau misalnya kue sus Mugihono ini kian dikenal dari hari ke hari di hampir seluruh dunia, hal ini dikarenakan memang rasa yang disajikan di setiap susnya amat nikmat dan lezat, serta memiliki keunikan tersendiri saat disajikan. Pokoknya worth it banget deh... Ayook jangan lupa icip-icip ya...


Tulisan ini dikembangkan dari sumber 
http://www.beardpapa.com/about.html
https://food.detik.com


               
               


Ingin Mencicipi Kuliner Palembang di Kota Bengkulu? Ke Pempek 7 Ulu Cek Toni aja!

Senin, 05 Maret 2018

Aneka Jenis Pempek
Doc. Pribadi


Bagi pecinta kuliner Palembang, seperti pempek, tekwan, model, es kacang merah, kerupuk ikan, serta kemplang, tidak usah jauh-jauh ke Palembang jika Anda berdomisili di sekitaran Kota Bengkulu. Cukup dengan menempuh jarak sekitar 2km dari pusat kota, kita sudah bisa dimanjakan dengan beragam menu yang ada di warung Pempek 7 Ulu Cek Toni, yang berada di Simpang 4 Padang Harapan, Kota Bengkulu. Lokasinya tepat berada di pinggir jalan raya simpang 4 Padang Harapan, sehingga mudah untuk ditemui.

Adapun menu-menu yang ditawarkan, yakni :

1.  Aneka pempek (pempek campur); pempek kapal selam, pempek kulit,   pempek lenjer, pempek adaan dan pempek keriting.
2.  Pempek Kapal Selam.
3. Tekwan ikan, semacam bakso ikan (berkuah semacam kuah sop), dengan pelengkap irisan bengkuang, mie soun, jamur kuping, daun bawang, irisan daun seledri dan bawang goreng sebagai toping.
4. Model Ikan, semacam tekwan, hanya bedanya, model berbentuk seperti bakso ikan ukuran besar yang berisi tahu di dalamnya, kemudian cara penyajiannya, bakso ikan besar tersebut diiris-iris ketika hendak dihidangkan, kemudian diberi kuah (semacam kuah sop) beserta toping yang sama dengan tekwan.
5. Es kacang Merah. Semacam es serut dengan toping dominan kacang merah rebus. Hampir sama dengan es campur.
6. Kerupuk Ikan dan Kerupuk Kemplang ikan. Kemplang adalah kerupuk yang dibuat dari tepung aci beserta cmpuran ikan giling dan bahan lainnya yang tidak digoreng cara memasaknya melainkan dibakar.
7. Rujak Mie; Mie Kuning dan Mie Soun beserta irisan tahu, timun, bawang goreng, irisan daun bawang, serta irisan daun seledri dilengkapi cuko pempek sebagai kuahnya.
8. Beraneka jus buah, es campur, es teler dan es jeruk.


Pempek Kulit (menu favorit) disandingkan dengan es Kacang Merah. 
Wuih! Seger! 😃
Doc. Pribadi


Model khas Pempek 7 Ulu
Doc.Pribadi



Walaupun warung-warung dengan menu makanan khas Palembang di Kota Bengkulu cukup banyak, Namun, menurut saya pribadi, yang paling mendekati rasanya dengan kuliner khas Palembang asli adalah warung pempek 7 Ulu Cek Toni ini. Selain harganya yang ekonomis, untuk kebersihan dan pelayanannya pun amat baik.


Kenangan dengan Pempek 7 Ulu

Sejak lebih dari 10 tahun yang lalu, saya adalah pelanggan Pempek 7 Ulu Cek Toni Simpang Empat Padang Harapan. Kebetulan kalau SMP dulu, kalau mau ‘jajan’ di tempat ini, tinggal jalan kaki dari SMP usai pulang sekolah, karena dulu sekolah di SMPN 4 kota Bengkulu yang berada di jalan Cimanuk, Padang Harapan, tidak jauh dari lokasi warung ini.

Saat SMP dulu (tahun 2003-2005), menu di warung Pempek 7 Ulu itu, terasa mahal sekali bagi saya. Untuk bisa jajan di sana, saya perlu menabung uang jajan dulu untuk mendapatkan tiga pempek kecil (seharga Rp 1.500,-/satu pempek.) Namun, ketika berhasil sampai ke sana dan makan di sana dengan berjalan kaki dari sekolah usai pulang sekolah, rasanya nikmaat sekali. Walaupun masih ingin tambah menu, namun keinginan dipendam, karena uang jajan yang dimiliki sudah habis,he). Sedih sih ingatnya, tetapi cukup membahagiakan, karena berani menabung sendiri demi bisa makan pempek 7 Ulu.

Nah, seiring berjalannya waktu, saat kembali lagi ke warung ini di bulan Maret 2018, saya sudah tidak memikirkan lagi akan kehabisan uang ketika membeli menu di sini. Alhamdulillah rasanya. Walaupun terkadang saya suka makan sendiri di tempat ini (tanpa ada teman yang menemani), tetapi saya bersyukur, karena selain makan pempek, saya juga bisa memesan es kacang merah sebagai menu minumannya (he..). Rasanya sangat membahagiakan.

Menu di Pempek 7 Ulu
Doc.Pribadi


Sebagai bocoran nih ya! Menu favorit saya, yaitu pempek adaan dan pempek kulit. Ayook dicicip! Jangan lupa berkunjung ke sana ya! 😄😃😄

“Jangan lupo adik sanak, ingek kuliner khas Palembang di Kota Bengkulu! Ingek ajo warung pempek 7 Ulu Cek Toni Padang Harapan!”